MENGURAI MASALAH
"Kenapa banyak Polisi, Pah?" tanya Nanggala saat ia sampai di rumah sakit tempat Yudhistira dirawat. Sagara menoleh dan membawa Nanggala ke tempat yang sepi. Ia masih setia menggandeng tangan Vivian saat Sagara mengajaknya berbicara di area tangga darurat.
"Mereka akan membawa Yudhistira untuk dimintai keterangan. Posisinya, Papa tidak bisa mendekati Yudhistira untuk memberi pesan agar dia tidak perlu angkat bicara tapi--mereka tidak membiarkan Papa mendekat. Bagaimana informasi yang kamu dapatkan dari Gading? Ada titik terang?" tanya Sagara. Nanggala menghela nafasnya kasar lalu menatap tajam ke arah Sagara. "Mereka akan mulai dengan mengintrogasi salah seorang tim Cyber yang mereka yakini adalah anak buah AKP Agus. Dia juga yang diduga menangkap informasi rekaman CCTV di Lockstair yang dialihkan oleh Yudhistira. Sepertinya, dia juga orang yang memotong beberapa rekaman CCTV yang sengaja diedarkan di media,"jawab Nanggala. Sagara nampak mengusap wajahnya kasar.
"Kita akan memberikan opini tandingan melalui media sosial, Pah karena mereka sama sekali tidak mengungkapkan adanya keterlibatan Marvelous dalam kejadian ini,"lanjut Nanggala. Sagara menghela nafas dan mengusap puncak kepala anak laki-lakinya itu.
"Sekarang, kamu harapan Papa satu-satunya. Kita harus bisa membebaskan Kedua abang kamu apapun caranya. Papa akan coba menemui Om Elang untuk masalah ini, karena berita terakhir yang beredar masalah ini sudah sampai ke telinga Bapak Presiden. Presiden sudah meminta aparat untuk bertindak tegas. Papa takut mereka mengambil keputusan terlalu cepat untuk menghapus bukti-bukti yang ada dan yang paling Papa takutkan adalah untuk kepentingan politik mereka. Hukuman dari masalah ini tidak main-main, Gala. Bisa saja Abangmu dihukum mati tanpa adaya penyidikan yang jelas. Saat ini, biarkan mereka menangkap Yudhis. Kamu segera pantau orang yang bernama Dimas itu dan bawa pada Gading. Papa akan mencoba menemui Om Elang untuk berdiskusi masalah ini," ucap Sagara. Nanggala mengagguk tegas. Ia lalu memutuskan meninggalkan rumah sakit itu melalui tangga darurat. Nanggala dan Vivian bersembunyi di balik pilar saat melihat Yudhistira dibawa menuju mobil polisi.
Nanggala mengeratkan genggaman tangannya pada Vivian, membenarkan jaket hoddienya dan berjalan menuju motor sportnya. Nanggala sengaja mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, memecah keramaian kota siang itu. Pikirannya benar-benar kalut saat ini.
"Kalau lo cegat Dimas sekarang, hampir nggak mungkin. Selama gue di Mabes, gue nggak ada lihat dia keluar ruangan sama sekali kecuali saat datang dan nanti pulang kantor. Gue kirim alamat apartemennya aja, lo cegat disana."
Sesampainya Nanggala di sebuah apartemen, ia segera menuju kamar Dimas di lantai dua puluh. "Bagaimana caranya kita masuk, Gal? Jelas pintunya pakai kode," ucap Vivian saat akan menyentuh pintu itu dengan tangannya, namun segera dicegah oleh Nanggala.
"Jangan sentuh apapun. Paham?" ucap Nanggala dengan netra tajam yang terus menatap Vivian. Vivian hanya mengangguk dan melihat Nanggala yang sedang memasang sarung tangannya. Ia mengambil ponselnya dan mengarahkan ponsel itu ke gagang pintu dan dengan cepat Nanggala dapat melihat pola dari kunci pintu tersebut sebelum akhirnya kunci dapat terbuka dan Nanggala serta Vivian segera masuk ke dalam rumah tersebut.
"Ingat, jangan sentuh apapun." ucap Nanggala. Ia kembali mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan dan menyeringai. "orang ini terlalu berhati-hati, untuk apa memasang CCTV sebanyak ini di kamar apartemen?" ucap Nanggala sebelum akhirnya ia mengendap endap dan berjalan sembari berjinjit di tempat yang tidak terekam CCTV. Nanggala memicingkan manik matanya saat mendapati sebuah ruangan kecil berisi beberapa perangkat komputer yang masih menyala. Nanggala lalu melemparkan drone kecil yang sempat diberikan Shaka sebelum ia keluar dari Markas kerja Shaka tadi.
"Reksha bakal bantu lo," ucap Shaka kemudian melalui sambungan teleponnya saat ia sudah menangkap gambar yang dikirimkan Nanggala kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS √ Tamat
ActionPertemuan tidak disengaja Nanggala Aryasena Biru dengan seorang gadis misterius membawanya pada sebuah masalah rumit. Masalah yang mau tidak mau membuat Nanggala terlibat sebuah perkara yang tidak biasa, yang berhubungan dengan jaringan mafia terbes...