BALAS DENDAM YUDHISTIRA
Yudhistira menghembuskan nafas panjang saat Seruni masih saja menggenggam jemarinya sesaat setelah ia selesai mendapatkan perawatan. Selang oksigen nampak terpasang di hidung gadis itu. Yudhistira menatap Seruni nanar dengan sesekali mengusap wajah gadis itu. Keningnya berkerut, wajahnya tampak pucat, dan dia mulai mengigau.
"Yud, jangan tinggalin aku, " racau Seruni. Yudhistira kembali mengusap wajah Seruni yang nampak basah karena keringat. Yudhistira terkesiap saat merasakan tubuh Seruni terasa panas. Ia berinisiatif memanggil dokter agar dokter segera memeriksa keadaan Seruni namun lagi-lagi Seruni menggenggam erat tangannya.
"Jangan tinggalin aku, please, " pinta Seruni dengan netra yang sedikit terbuka. Yudhistira menatap lekat Seruni dan mengusap wajah ayu dan manisnya.
"Aku cuma mau panggilkan dokter buat kamu. Badan kamu demam, Run, " ucap Yudhistira namun lagi-lagi Seruni menggelengkan kepalanya, gadis itu justru menggenggam jemari Yudhistira lebih erat sebelum akhirnya netranya kembali terpejam. Yudhistira mendongak dan menatap ke arah pintu saat melihat Keluarga Seruni datang.
Yudhistira segera berdiri ditempatnya saat melihat Elang, Riyanti, Sandi dan juga Salma berkumpul disana. Yudhistira berusaha melepaskan genggaman tangan Seruni namun gagal. Sandi menahan senyumnya saat melihat Yudhistira nampak salah tinggah ditempatnya. Pria tampan itu mendekati Yudhistira dan menepuk bahunya beberapa kali.
"Biarkan saja begitu. Papa sama Mama nggak masalah juga kalau kamu genggam tangan Seruni, " Bisik Sandi dengan senyum manisnya. "..Terimakasih sudah menyelamatkan Seruni, " Ucap Sandi kemudian. Yudhistira tersenyum seraya menganggukkan kepalanya.
"Entah apa jadinya Seruni kalau kamu tidak berhasil membawanya keluar dari kapal itu, " ucap Riyanti dengan suara parau. Yudhistira kembali tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Tubuhnya demam, Tante, Yudhis baru saja mau keluar mencari dokter tapi-- Seruni tidak mau ditinggal, " ucap Yudhistira. Elang tersenyum dan menatap Yudhistira yang menundukkan kepalanya menatap kearah Seruni.
"Dia memang begitu kan kalau lagi sakit dan ada kamu. Selalu manja, " ucap Elang. Yudhistira kembali tersenyum. Ia sedikit bernostalgia dengan momen dimana saat itu Seruni dirawat dirumah sakit ketika masih duduk di bangku SMA. Gadis itu sempat pingsan di sekolahnya, Shaka membawa Seruni ke rumah sakit, sesaat setelah mengetahui Seruni pingsan, Yudhistira segera pergi menjenguk untuk melihat kondisi Seruni. Saat itu, Seruni juga tidak mengijinkan Yudhistira pulang dan meminta Yudhistira untuk menemaninya bersama dengan Shaka.
Kadang aku bingung dengan perasaanmu, Run. Kamu anggap aku sebatas sahabat atau kamu memandangku sebagai sosok laki-laki yang mencintaimu?
Seruni akhirnya membuka manik matanya, menatap Riyanti dan Elang ada disana, gadis itu segera menangis dalam pelukan Riyanti. Yudhistira melihat moment indah itu namun tak lama pemuda tampan itu meringis perih. Yudhistira nampak menahan nafasnya dan mengalihkan posisinya agar Seruni tidak melihatnya kesakitan. Yudhistira melepaskan genggaman tangannya dan membuat Seruni menoleh cepat.
"Mau kemana?"
"Ada urusan. Aku dicari Bang Gading sebentar. " ucap Yudhistira. Seruni mengangguk paham namun netranya tidak lepas dari Yudhistira yang berjalan perlahan keluar dari ruang perawatan Seruni.
"Akh! " pekik Yudhistira saat berjalan di koridor rumah sakit. Nyaria tubuhbta ambruk ke lantai kalau saja Naomi yang tidak sengaja lewat di dekat situ dan melihat Yudhistira oleng tidak menangkapnya.
"Lo kenapa?" Tanya Naomi saat membantu Yudhistira menegakkan tubuhnya.
"Makasih."
"Lo demam? Badan lo panas banget! Muka lo pucet juga, gue bawa ke ugd yuk, " ucap Naomi sedikit panik. Yudhistira menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS √ Tamat
ActionPertemuan tidak disengaja Nanggala Aryasena Biru dengan seorang gadis misterius membawanya pada sebuah masalah rumit. Masalah yang mau tidak mau membuat Nanggala terlibat sebuah perkara yang tidak biasa, yang berhubungan dengan jaringan mafia terbes...