PERTARUNGAN DUNIA MAYA
"Bagaimana Samudera, Sandi?"tanya Elang saat melihat putra sulungnya barusaja masuk dan meletakkan tongkat komandonya diatas meja. Sandi nampak menghela nafas panjang sebelum akhirnya kembali menatap Elang yang duduk dihadapannya.
"Sam bungkam, Pah. Dia sama sekali tidak memberikan keterangan apapun terkait dengan kasus ini. Bukti bukti yang diajukan oleh Ankum dan juga Oditur tidak ditanggapi," jawab Sandi seraya menyandarkan punggungnya di sandaran sofa. Elang menghela nafas panjang lalu kembali menatap putranya. "Tadi Om Sagara datang ke sini. Papa pikir masalah ini bertambah rumit karena pihak terkait sepertinya hanya mengarahkan pokok permasalahan pada Samudera dan Yudhistira. Tidak dengan kelompok yang bernama Marvelous. Katanya Nanggala membuat opini tandingan di media sosial untuk menandingi opini yang sudah terlanjur menyebar luas dalam masyarakat. Rencananya, jika upaya itu tidak berhasil, Papa dan Om Sagara ingin menemui Bapak Presiden secara diam-diam. Kabar terakhir katanya Bapak presiden akan mengawal kasus ini hingga tuntas," ucap Elang. Sandi menghembuskan nafas panjang seraya beranjak dari tempatnya.
"Masalah itu bisa dipikirkan nanti, Pah. Yang jelas, orang yang diberikan mandat khusus oleh bapak Presiden adalah Bapak Haryo. Sandi sudah meminta beberapa orang anak buah Sandi untuk mengawasi Mabes Polri dan Bapak Haryo. Kabarnya, bapak Haryo sedang berada di ruang otopsi menunggu hasil dari tim forensik dan tim DVI berkaitan dengan korban di gedung PT. Chevalier. "
"Seruni tergabung dalam tim forensik itu, bukan?"
"Iya pah."
Elang kembali menghela nafas panjang. "Tidak perlu khawatir, Sandi sudah menugaskan orang untuk mengawasi anak itu, Papa tenang saja. Kalau begitu, Sandi mandi dulu, Pah, gerah," ucap Sandi sebelum akhirnya berjalan menuju kamar pribadinya.
Sandi berjalan seraya melepaskan seragam loreng yang menempel di tubuhnya, Sandi membuka pintu kamarnya dengan perlahan. Ia melihat Salma dan kedua anaknya sudah terlelap. Sandi meletakkan pakaian kotor pada tempatnya dan mengambil handuk untuk segera mandi.
"Udah pulang, Pak Ndan? " tanya Salma saat melihat Sandi keluar dari kamar mandi dengan berbalut handuk di pinggang. Sandi memeluk tubuh Salma yang kini sedang membereskan seragamnya dan mengambilkan pakaian tidur untuk Sandi.
"Ada apa?" Tanya Salma saat ia merasa jika Sandi tidak berlaku seperti biasanya. Wanita itu mengelus punggung tangan suaminya lalu berbalik arah dan mengalungkan kedua tangan di leher kekar Sandi. "Ada masalah, Pak ndan? "tanya Salma lagi karena tidak kunjung mendapat jawaban dari Sandi. Sandi tersenyum tipis dan justru mengecup lembut bibir Salma dan kembali memeluk tubuh istrinya itu.
" Soal Mayor Samudera? " tanya Salma lagi. Sandi menghembuskan nafas panjang dan menenggelamkan wajah di ceruk leher Salma.
"Dia bungkam, Mbul. Kalau dia tidak segera bicara, hukuman berat menantinya. Dia juga tidak membiarkan aku menemuinya. Mungkin Sam sudah memprediksi jika hal ini terjadi. Aku hanya berpikir bagaimana caranya menyelamatkan dia dari masalah ini. Dia sudah berkorban banyak demi aku, " bisik Sandi. Salma mengusap punggung Sandi lembut.
"Pak Ndan, apa yang bisa Salma bantu?" tanya Salma lirih. Sandi terdiam sejenak. Ia melepaskan pelukannya kemudian lalu menatap wajah istri cantiknya yang kini sudah mulai sedikit berisi itu lekat-lekat.
"Bagaimana kalau kamu membuat redaksi untuk media sosial yang dibuat Gala? Kamu dulu kan pernah jadi Reporter, sepertinya kamu orang yang cocok untuk membuat redaksi dari vidio dan unggahan Nanggala di internet. Bagaimana?" Tanya Sandi. Salma menatap manik mata Sandi lalu tersenyum tipis. "Kalau hanya begitu, Salma siap, Pak Ndan. "
***
Sidang pertama kasus ledakan bom di menara PT Chevalier yang menewaskan seorang perwira tinggi dan seorang perwira pertama dari Kepolisian mendapat perhatian tersendiri dari masyarakat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS √ Tamat
ActionPertemuan tidak disengaja Nanggala Aryasena Biru dengan seorang gadis misterius membawanya pada sebuah masalah rumit. Masalah yang mau tidak mau membuat Nanggala terlibat sebuah perkara yang tidak biasa, yang berhubungan dengan jaringan mafia terbes...