Marvelous | 09

546 120 60
                                    

KELUARGA BIRU

"Siapa?" tanya Btari seraya menggedikkan dagunya ke arah Naomi yang kini berdiri tepat di belakang Yudhistira.  Yudhistira melirikkan manik matanya ke arah Naomi yang kini sedang bersalaman dengan mencium punggung tangan Btari sopan.

"Siapa nama kamu, Nak?" tanya Btari ramah seraya mengusap lembut wajah Naomi.

"Perkenalkan, nama saya Naomi, Tante, saya rekan kerjanya Kei ehem Yudhistira," ucap Naomi seraya tersenyum. Yudhistira mengangguk dan kembali memeluk tubuh Btari dan membawa wanita setengah baya itu masuk ke dalam rumah agar tidak terlalu banyak menanyai Naomi.

"Kamu kenapa jeansnya sobek begitu? Kaki kamu berdarah, Yud!" ucap Btari sedikit heboh saat melihat Yudhitira berjalan pincang dan tanpa sadar kaki kanannya terluka.

"Iya, kecelakaan tadi, ban motornya pecah," ucap Yudhistira datar. 

"Gimana ceritanya bisa pecah?! Belum lama abis gue ganti tu ban," ucap Nanggala tidak percaya.

"udah lo diem aja! Gue ganti tenang aja. Sekarang lagi dibawa sama temen gue,"ucap Yudhistira seraya memberikan kode pada Nanggala agar tidak terlalu membahas perihal kecelakaan yang ia alami jika tidak ingin Btari mengadakan konferensi pers dadakan, menanyai hingga detail kejadiannya.

"Lho, kirain cuma Gala aja yang bawa perempuan kerumah, kamu juga sudah berani bawa perempuan ke rumah?" suara bariton itu terdengar dari arah kamar utama. Seorang laki-laki setengah baya yang masih nampak gagah meski sedikit pincang, ia berjalan menghampiri anak-anak dan istri tercintanya. Yudhistira menghambur ke arah Sagara sebelum akhirnya mendapat pukulan telak di perutnya, sementara Naomi memberi salam dengan mencium punggung tangan Sagara sopan.

Perhatian Sagara tertuju pada Vivian yang nampak diam dan terus menunduk di samping Nanggala. Jika tidak terbiasa memperhatikan gerak gerik orang untuk menyelidiki sesuatu pasti gerakan gemetaran dari tangan Vivian akan terlewat oleh Sagara, namun gerakan kecil itu mampu ditangkap dengan baik oleh Sagara.

"Seleramu kok kayak Kakek Leon, sukanya yang blesteran model begini," Ucap Sagara seraya tersenyum menatap Nanggala. Sementara yang ditatap tak henti menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Pandangan Sagara lalu beralih pada Yudhistira.

"Pacarmu polisi juga, Yud?" tanya Sagara kemudian. Yudhistira membulatkan manik matanya sejenak tapi tak lama kemudian ia mengangguk. "Kebetulan lagi nangani kasus yang sama, Pah," jawab Yudhistira. Sagara dan Btari mengangguk lalu mereka berdua pun saling menatap. Sagara meraih jemari Btari dan menggenggamnya.

"Dulu Papa ketemu Mama mu juga karena tugas. Kalau nggak nangani kasus yang sama mungkin beda cerita, ya kan, Yang?" ucap Sagara seraya mengecup punggung tangan Btari mesra. 

"Oya? Tugas apa kalau boleh tahu, Om. Romantis banget ya pasti nugas sama-sama," ucap Naomi antusias sebelum akhirnya gadis itu meringis perih saat kaki kirinya diinjak dengan kencang oleh Yudhistira. Naomi menoleh dengan melemparkan tatapan tajam ke arah Yudhistira.

"Nggak usah banyak bacot!" bisik Yudhistira.

"Sakit, Kei!" kesal Naomi.

"Tugas memecahkan kasus penyelundupan senjata besar yang melibatkan beberapa oknum TNI dan juga Polri. Hal yang sangat mencoreng wajah institusi negara kala itu. Di sana, saya bertemu dengan istri saya yang cantik ini. Awalnya sebagai partner kerja lalu kemudian berlanjut menjadi partner hidup," ucap Sagara seraya menatap Btari penuh arti dan tersenyum. Btari menatap Sagara yang tidak pernah sedikitpu mengurangi rasa cintanya pada Btari, justru Btari terus mendapatkan siraman cinta dan kasih sayang dari Sagara.

"Sampai saat saya pensiun dan memutuskan berhenti total dari segala kegiatan, akhirnya dia juga memutuskan pensiun dini, Biar ada temannya katanya. Dan benar, akhirnya kami kembali ke kampung halaman kami dan menetap di Jogjakarta. Pacaran lagi berdua disana. Anak anak semua kumpul di Jakarta, " lanjut Sagara seraya tersenyum dengan netra yang terus menatap Btari.

MARVELOUS √ TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang