Marvelous | 30

628 116 40
                                    

WAR!!!

"Dragon pada posisi. All clear." ucap Hiro melalui sambungan komunikasi nya.

"Pantau dan terus monitor. " ucap Samudera.

Kini Samudera, Gading dan rekan rekannya termasuk Sagara berada di sebuah mobil caravan yang terparkir tak jauh dari lokasi penyergapan. Mobil yang dirancang khusus dengan sistem komunikasi, komputerisasi, kamera, dan juga sistem pengacak sinyal yang dapat diharapkan mampu mengacaukan sinyal dan jaringan komunikasi musuh.

"Ijin, Ndan, satu helikopter datang dari arah barat, " ucap Simon kemudian. Dari tempat Samudera berada suara baling-baling dan deru mesin helikopter masih dapat terdengar.

"Menurut informasi, mereka akan mengadakan rapat terbatas sekitar pukul sepuluh malam. Menurut pantauan Drone yang baru saja saya terbangkan, lokasi rapat ada di lantai limabelas. Satu lantai tepat dibawah Rooftop. " ucap Gading seraya menunjuk layar monitor dihadapannya. Sagara melipat tangannya dan mengambil headphone yang ada di hadapannya.

"Gading, coba kamu telusuri bangunan itu. Kita harus memastikan posisi Yudhis dan juga Naomi dan kita harus benar benar dapat masuk dengan aman karena sepertinya bekas rumah sakit itu sudah diubah menjadi bangunan elit. Banyak CCTV disana, " Ucap Sagara. Samudera meminta Sagara untuk memimpin operasi ini. Semua kini berada di bawah kendalinya. Gading mengangguk mendengar ucapan Sagara barusan dan meminta anak buahnya untuk kembali menerbangkan drone guna mencari keberadaan Yudhistira dan Naomi.

"Lapor, Tiger, saya melihat pergerakan di atas rooftop. Sepertinya itu anak buah Bapak Gading. Tangan kakinya terikat dan mengenakan rompi bom. Tapi sepertinya dia berdiri diatas sesuatu. "  ucap Simon memberikan laporan.

"Lemparkan drone yang kamu bawa, Goku. Agar kami dapat melihat kondisi Naomi, " ucap Sagara.

"Siap, laksanakan, Tiger. Drone di lemparkan. " ucap Simon. Anak buah Gading segera menampilkan citra drone yang diambil oleh Simon ke dalam monitor komputer di dalam mobil caravan itu. Dan benar saja Naomi nampak berdiri disana kepalanya tertutup kain hitam dengan tangan terikat dan kaki berdiri diatas sesuatu. "Kamu dekatkan lagi, Goku. Saya ingin melihat apa yang ada di kaki Naomi," Ucap Sagara. Simon pun segera melakukan yang diperintahkan oleh Sagara.

"Itu seperti--ranjau, " gumam Sagara. Samudera dan Gading menoleh cepat dan kembali memusatkan perhatian mereka pada layar monitor.

"Sepertinya kita butuh penjinak bom dan penjinak ranjau, Pah," ucap Samudera. Mendengar itu Gading kembali tersenyum. "Tunggu sebentar. " ucap Gading sebelum membuka pintu mobil dan menampilkan orang-orang yang tidak asing lagi bagi Samudera. Ada Letkol Sandi, tim Raptors lengkap dan juga Marusaha, anak buah Sagara saat berada dalam tim Delta dulu.

"Bang--Sandi, " gumam Samudera. Sandi mengangguk. Netranya menatap seruni yang segera berlari menghambur ke arah nya.

"Abang, " Lirih Seruni. Sandi mengusap puncak kepala adiknya lembut dan tersenyum dengan manik mata berkaca kaca. "Yang penting kamu selamat. Abang dan yang lainnya ke mobil sebelah dulu. " ucap Sandi kemudian. Gading membagikan sebuah alat komunikasi kecil pada masing-masing orang yang berada disana. Ia membawa dua buah mobil caravan dengan rancangan yang serupa untuk mengakomodasi jumlah tim yang ada.

"Oke, Jenderal. Seluruh tim sudah siap. Kami siap menerima petunjuk. " ucap Gading sesaat setelah menutup pintu mobil caravan itu kembali. Sagara mengangguk.

"Terimakasih atas kesediaan rekan rekan semua untuk ikut dalam misi rahasia ini. Pertama tama saya harus menyampaikan, resiko dari misi ini tidak main-main. Kalian bisa kehilangan nyawa dan juga pekerjaan. Status tim Raptors yang masih aktif di kesatuan masing-masing tentu saja memiliki resiko pemecatan atau sanksi indisipliner daripada kami yang sudah pensiun. Saya tanya sekali lagi, apakah kalian siap dengan semua resiko yang ada? Jika ragu, saya tidak memaksa dan silahkan tinggalkan tempat ini, " ucap Sagara tegas.

MARVELOUS √ TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang