Marvelous | 38

551 110 30
                                    

TITIK TERANG

"Lo hati-hati, Run. Kita nggak tahu siapa lawan dan siapa kawan. Lebih baik kalau hasilnya keluar, apapun itu kamu langsung sampaikan sama Mbak Andin. Jangan sampai orang lain terutama pihak  Pak Haryo tahu. Bisa gawat. Gue emang belum pasti apa dan sejauh mana keterlibatan Pak Haryo terlibat, semua baru diselidiki sama Yudhis, tapi nggak ada salahnya jaga-jaga. Karena menurut gue dia terlalu mengintervensi kasus ini," Ucap Shaka. Seruni mengangguk paham sebelum akhirnya keluar dari mobil milik Shaka. Seruni berjalan perlahan kembali ke ruang kerjanya.

"Gimana? " Bisik Andin. Seruni hanya menganggukkan kepalanya. Andin yang paham pun juga mengangguk tipis sebelum akhirnya kembali pada pekerjaannya. Seruni kembali mendongak dan menatap Andin saat ia tidak lagi melihat Haryo ada diruang tunggu dan mengawasi mereka disebalik kaca.

"Mbak." Bisik Seruni. Andin menoleh dan menggedikkan dagunya. "Apa? "

"Sudah dengar berita terbaru? " Andin menggelengkan kepalanya.  "Mana mungkin bisa ikutin berita kalau harus kejar tayang begini. Memang apa beritanya? " tanya Andin. Seruni mendengus dan menghembuskan nafas kasar.

"Bang Sam, kakaknya Yudhis jadi tersangka utama kasus ini. Dia--ngaku kalau dia yang pasang Bom di pt chevalier. Dan karena itu, Yudhis bebas." Andin terdiam sejenak.

"Kalau gitu kita harus kerja cepat, Run. Kamu tahu kan kalau semua itu nggak mungkin. Bom yang dipasang berdaya ledak rendah dan tidak terpasang didalam gedung. Ada beberapa bukti dari ceceran tubuh korban yang ada ditempat itu.  Yang lain tubuhnya memang berceceran menjadi beberapa potongan. Tapi-- ada satu potongan kepala yang kalau diselidiki menurut teori, bisa saja dia mengenakan bom rompi dan meledakkan dirinya sendiri.  Hanya korban itu yang tubuhnya tidak ditemukan. Hanya potongan kepala saja." ucap Andin. Seruni menoleh ke arah meja kerja Andin dan benar saja ada satu potongan kepala di sana.

"Kita hanya bisa berlomba dengan waktu untuk menemukan titik terang jika korban tidak hanya Komjen Farhan dan Akp Agus saja. Kabarnya besok Bapak Presiden sudah tiba di tanah air. Kalau hasil visum kita sudah keluar dan hasil identifikasi sudah selesai, saya sendiri yang akan memberikan hasil itu pada Bapak Presiden. "

***
"Ini serangkaian harta yang dilaporkan oleh Komjen Farhan. Total ada 8,3 M meliputi tanah di beberapa tempat, rumah di beberapa tempat, kendaraan, deposito. Dia ada simpan uang di bank swiss senilai 1M. Kalau menurut gue, agak janggal kalau dia gelontorin uang sebesar hampir 2 M untuk mendanai Marvelous,"ucap Yudhistira. Semua orang diruangan itu menatapnya dan mengernyitkan dahi.

"Tapi kalau gue lanjut ke daftar harta kekayaan yang dilaporkan Bapak Haryo, ada nggak kemungkinan dia nanam modal di marvelous dan diatasnamakan Komjen Farhan? Karena menurut laporan harta kekayaan, Bapak Haryo memiliki total harta kekayaan 179,7M. Harta tersebut berupa rumah di beberapa daerah, villa di Bali dan juga puncak, tanah di beberapa daerah dan ada satu tanah terdaftar di Detroit Amerika Serikat, dan-- tunggu dulu Ibu Norma, istri dari Bapak Haryo tercatat sebagai pemegang saham PT. Chevalier sebanyak 60% dan sekaligus menjabat sebagai komisaris utama di perusahaan PT. Chevalier," lanjut Yudhistira. Naomi menatap Yudhistira seraya mengerutkan alisnya.

"Maksud lo apa?"tanya Naomi kemudian.

"Kita sama sama nggak menemukan sejauh mana keterlibatan Bapak Haryo. Karena namanya pun nggak ada dalam daftar keanggotaan yang gue dapetin, tapi kalau lihat dari cara dia mengintervensi kasus ini. Maksa gue dan Bang Sam buat ngaku, kayaknya ada hal yang dia tahu lebih dari yang kita sangka. Tapi gue belum nemuin apa itu," ucap Yudhistira. Naomi terdiam sejenak sebelum akhirnya kembali menyentuh pundak Yudhistira. 

"Kalau dilihat dari permodalan dia di PT. Chevalier, sepertinya memang dia sengaja mengamankan namanya. Gue baru sadar kalau salah satu anak perusahaan PT. Chevalier adalah perusahan kimia yang bergerak dalam pengolahan amonium nitrat yang digunakan sebagai campuran bahan pembuatan pupuk urea cair buatan. Dan seperti kita tahu, Amonium nitrat ini adalah salah satu bahan kimia yang mudah meledak. Bahan ini juga sering dicampurkan dalam bahan peledak." Naomi menghentikan ucapannya sejenak sesaat setelah ia merebut laptop mikik Yudhistira dan mengetikkan sesuatu disana.

MARVELOUS √ TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang