Marvelous | 45

887 135 70
                                    

THE LAST WAR

"Kita beneran ada di misi yang sama?" tanya Naomi antusias sesaat setelah dirinya dan juga rekan kerjanya Pradipta Nugraha menerima surat tugasnya. Dipta menatap lekat wajah Naomi, gadis yang sudah dikaguminya sejak lama.

"Kita sudah sering ditugaskan bersama, tidak ada rencana untuk meresmikan hubungan kita melebihi rekan?" tanya Dipta. Naomi yang awalnya tersenyum itupun menoleh dan menatap Dipta. "Maksudmu kita-pacaran?" tanya Naomi. Dipta tersenyum tipis namun tampak begitu manis. "Terserah apa itu artinya, yang jelas aku ingin hubungan kita melebihi seorang rekan." Ucap Dipta lembut. Naomi terdiam. "Tiba-tiba aku teringat akan sebuah peraturan yang menurutku amat penting dikesatuan kita, tidak ada yang boleh berhubungan asmara melebihi rekan kerja dalam kesatuan kita ini. Aku tidak mau melanggar dan justru menjauhkanku darimu pada akhirnya," ucap Naomi. DIpta terkekeh geli lalu memberanikan diri menggenggam tangan Naomi.

"Maka biarkan saja tidak ada satu orangpun yang tahu tentang kita. Anggaplah aku rekanmu di depan public, tapi jadikan aku kekasihmu jika kita sedang berdua, bagaimana?"tanya Dipta kemudian. Naomi terdiam, dia tersipu. Dipta adalah rekan terdekatnya. Sering sekali Naomi berbagi kisah dan cerita dengan Dipta diluar konteks pekerjaan. Mungkin benar kata pepatah, jika laki-laki dan perempuan tidak boleh saling mencurahkan hati, jika nyaman pasti akan sulit untuk melepas dan itulah yang terjadi pada Naomi.

"Walau kita bertugas di area tugas yang sama, tapi sepertinya penempatan kita berbeda. Tidak seperti tugas yang lalu, Na. Pesanku, jagalah diri baik-baik. Tugas ini berat, tugas ini tidak mudah dan bisa saja mengancam nyawa. Kita bergabung dalam satuan siluman yang sengaja dibuat dan diisi oleh orang-orang terpilih. Di dunia kita, kita sudah mati, karena memang tugas ini seberbahaya itu, Na," ucap Dipta dengan menatap Naomi lekat-lekat.

"Aku percaya kita akan sampai pada saat dimana kita bisa kembali hidup normal lagi, Ta," jawab naomi seraya tersenyum tipis.

"Aku tahu, kamu punya misi tersendiri tentang keterlibatan Papamu, tapi tolong, jangan nekat, jaga nyawamu untuk aku," ucap Dipta.

"Takdir kenapa sekejam itu ya, " lirih Naomi. Ia membuka manik matanya saat ia kembali terbangun didalam sebuah kapal pesiar yang akan membawanya ketempat tugas yang baru. Saat ini, ia kembali dipasangkan dengan Yudhistira dalam tugasnya. Kali ini mereka menyamar sebagai wisatawan di Kepulauan Maladewa. Menurut kabar terakhir, Vivian dan beberapa anak buahnya singgah di kepulauan itu untuk berlibur dan mengadakan rapat besar Marvelous. Yudhistira menoleh dan menatap Naomi lalu tersenyum.

"Soal apa nih?" tanya Yudhistira singkat. Naomi menyandarkan kepala dibahu pemuda itu, agar menampilkan kesan jika mereka memang benar-benar pasangan baru yang sedang berbulan madu.

"Dipta. Baru aja gue mimpiin dia." Ucap Naomi. Yudhistira menghela nafas panjang lalu kembali menatap lurus kedepan.

"Gue baru tahu arti tangisan lo waktu itu saat lo tahu kalau mayat yang ditemukan waktu itu adalah Dipta. Gue nggak sangka kalau dia itu-pacar lo," ucap Yudhistira. Naomi tersenyum. "Banyak yang nggak nyangka, Shaka pun nggak. Shaka itu teman satu pendidikan dengan Dipta. Pernah satu satuan tugas juga sama Dipta. Tapi gue nggak nyangka, hidup Dipta berakhir tragis." Ujar Naomi. Mereka berhenti berbincang saat sampai pada resort yang sengaja dipesan.

Yudhistira meletakkan barang-barang mereka di dalam kamar yang terhitung sangat luas dan romantic itu. Ia menatap Naomi yang berjalan seraya membuka kemejanya dan menampilkan tubuh sexynya yang hanya tertutup dengan swimsuit. Seketika Yudhistira membulatkan manik matanya dan membuka kacamata hitamnya saat menatap pemandangan yang tidak biasa dihadapannya.

"Belum pernah liat cewek pakai pakaian renang?" Tanya Naomi seraya berjalan menuju tepi penginapan yang langsung berhadapan dengan laut dangkal. Yudhistira mendengus tertawa.

MARVELOUS √ TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang