Keping 9

1.3K 88 2
                                    

Sweet Home

"Rumahku, istanaku."

***

Pukul enam sore lebih sedikit, aku sedang sibuk membaca sebuah buku berjudul 'Rahasia Dibalik Organ Tubuh Manusia' yang aku temukan di meja kerja Papa. Aku tidak tahu untuk apa seorang yang bekerja di biro periklanan menyimpan buku anatomi manusia, mungkin sebuah klinik butuh jasanya, atau seorang dokter hebat butuh diiklankan, entahlah. Karena sampulnya sangat menarik, jadi aku bawa ke kamar dan membacanya.

Aku menemukan fakta menarik.

Tahukah kamu? Jantung adalah pompa raksasa yang memompa sekitar lima liter darah dalam satu menit. Jantung berdetak sebanyak 60-100 kali per menit. Serangan jantung lebih sering terjadi pada Senin pagi. Ternyata seks bisa menurunkan resiko serangan jantung lho. Bagi pria, mengalami orgasme tiga atau empat kali seminggu memungkinkan memberi perlindungan ampuh untuk melawan serangan jantung atau stroke. Namun masih belum jelas, apakah hal ini juga berlaku bagi wanita. Jadi berbanggalah kalian para cowok saat melakukan aktivitas 'itu'. Hehehe...

Satu fakta lagi. Tertawa adalah obat paling ampuh untuk jantung.

Hmm, aku jadi kepikiran, bagaimana tawaku belakangan ini? Bagaimana kondisi jantungku sekarang?

Selama hampir setahun ini jantungku seolah dibawa naik turun. Aku masih bisa merasakan debaran saat bersama Refo, dan juga merasakan perih saat melihat Refo dengan pacarnya, Freya.

Iya, tak terasa sudah hampir setahun. Sekarang aku sudah naik ke kelas XI. Aku tumbuh lima centimeter lebih tinggi tahun ini. Suaraku sudah besar sempurna, tapi nggak sampai ngebass juga, lebih ke tenor. Kalau berat badan ya bisa menyesuaikan lah. Aku itu tipe orang yang nggak bisa gemuk walau makan banyak. Freya suka iri dengan hal itu.

Freya dan aku masih sering teleponan tiap malam, membahas hal-hal random, walau kebanyakan obrolan kami tentang pacarnya. Refo ini, Refo itu. Kami begini, kami begitu. Pembahasan itu seolah tak ada habisnya walau diceritakan tiap malam. Dan, aku akan dengan setia mendengarkan.

Hubungan Freya dan Refo, masih hangat sampai sekarang, walau dengan acara putus-sambung yang dramatis, mereka selalu balikan lagi dan kembali mesra seperti dulu. Kalau dibilang, justru mereka pasangan paling top di sekolah. Yang satu atlet basket yang banyak dapat teriakan murid-murid perempuan yang datang ke pertandingan basket untuk cuci mata, yang ceweknya disukai guru-guru dan merupakan pelukis berbakat yang sering memenangi berbagai lomba. Mereka juga pasangan paling mesra, paling gila, paling heboh versi tahunan buku SMA kami. Picture perfect, pokoknya.

Waktu berjalan begitu cepat, dan aku masih setia dengan perasaanku. Mengagumi dalam diam sosok Cowok Lavender itu. Mungkin ini memang jalan ninja-ku, mencintai tanpa dicintai. Memendam perasaan ini sendirian, tanpa ada yang tahu. Tidak apa, asal Refo dan Freya bahagia. Tidak apa, mencintainya dalam diam adalah bahagia untukku. Sungguh, tak apa.

Tapi aku tak mau munafik, kadang aku juga ingin berada di posisi Freya, mendapat pelukan hangat, kecupan manis, dan digandeng oleh Refo. Melihat mereka bermesraan membuatku iri, tapi juga senang. Aku tidak suka mereka bersama, tapi juga senang melihat mereka bersama. Bingung? Aku juga. Entahlah, seperti hatiku punya dua sisi, sahabat dan cinta. Hmm... tau ah, ribet!

"Kiiiiinnn...!!!" suara Mama nyaring terdengar dari lantai bawah. "Ayo, makan. Papa udah nungguin!"

Apa? Makan? Sejak kapan kita melakukan makan malam keluarga?

Aku tutup bukuku dan bergegas turun.

Kulihat Papa sudah duduk anteng di meja makan sambil terus melotot ke korannya. Mama dan Mbok Sur masih berkutat di balik kompor. Meja sudah dipenuhi berbagai makanan, ada capcay, bebek peking, jengkol balado kesukaan Mama, dan makanan kental berwarna hitam yang tak tahu apa namanya—aku juga nggak terlalu yakin dengan rasanya.

[BL] Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang