Keping 10

1.4K 80 0
                                    

Kelas Baru

"Terkadang, satu-satunya alasan kamu bertahan pada apa yang membuatmu bersedih adalah karena hanya hal itu yang bisa membuatmu tersenum dan tertawa."
~Anymous

***

Terik matahari seakan menembus ke dalam kulitku, membakar organ dalam. Perjalanan menuju kantin seakan menjadi perjalanan menuju ujung dunia. Lapangan basket yang kulewati terlihat memantulkan sinar matahari dan semakin membuat silau. Kakiku melangkah secepat mungkin di antara murid-murid yang berseliweran. Rambut hitamku yang baru aku pangkas kusibak, aku menarik kerah seragamku mengizinkan udara masuk.

Kantin terlihat sangat berbeda dari sebelumnya setelah renofasi selesai. Lebih luas, lebih modern, lebih banyak warung, dan lebih banyak makanan enaaaakkk!!! Uhuuu!!!

Sebagian besar meja-meja sudah terisi, ramai seperti biasa. Siswa kelas X yang masih dalam MOS dengan name tag sebesar lembar HVS menggantung di leher mereka yang masih mengenakan seragam putih-biru SMP mengisi beberapa meja.

"Kiiinn!!!"

Aku sudah tahu siapa yang meneriakkan namaku dengan begitu noraknya. Berikutnya sepasang tangan kurus hampir mencekikku dari belakang.

"Gatraaa..." Aku mencoba melepaskan diri dari serangan mendadak itu, setengah kesal karena tangannya penuh bercak bekas makanan dan hampir mengotori seragamku.

"Gimana kabarnya? Sepanjang liburan semester gue nggak lihat lo," ujar Gatra penuh semangat.

"Baik gue. Lo dapat kelas mana, Tra?" balasku.

"IPA 5," jawabnya singkat, setelah itu menarikku duduk di bangku depan warung Mang Batagor. "Freya mana sih?" tanyanya.

"Dia ikut panitia MOS."

Gatra ber-oh panjang. "Eh, bentar, gue mau tanya, lo sekelas lagi sama Freya?"

Aku mengangguk senang. "Iya, gue sekelas sama Freya dan Refo."

"Kok gue di buang, sih? Gue kan juga pengin sekelas bareng kalian! Gue harus protes ke Kepala Sekolah nih!"

Aku menjitaknya. "Nggak usah macam-macam. Udah pesan sana! Laper gue."

Gatra mengelus keningnya. "Baangg! Batagornya dua, ya? Yang pedes! Nggak pakai lama!" teriaknya seenak jidat.

"Ngomong-ngomong gimana hari pertama lo kelas XI? Duduk sama siapa? Wali kelas lo siapa? Ada yang cantik nggak di kelas lo selain Freya? Terus..." Gatra mulai mengoceh seperti biasa.

"Satu-satu, ege!" tukasku nyolot.

Gatra malah menyeringai.

"Sebenernya hari ini kacau banget. Sangat konyol." Aku mendengus kesal, dan mulai bercerita, "Tadi pagi gue datangnya agak siangan, jadi gue nggak dapat tempat duduk yang gue penginin. Terpaksa gue duduk sama anak aneh, dia punya komik yang kovernya cewek anime yang pakaiannya minim. Udah pakai behel, mesumnya sama kartun lagi. Aneh, kan?"

Gatra mulai tertawa.

"Lo tau gue, kan? Gue suka mati kutu kalau berhadapan sama orang asing. Jadi hampir tiga jam kami diem-dieman dengerin ceramah Bu Ratih yang ternyata wali kelas gue, udah ngasih PR lagi, akhirnya gue memberanikan diri buat kenalan sama Si Wibu Berbehel ini. Gue tanya namanya, tapi nggak jawab. Gue tanya lagi baca apa, tetep diem. Sebel gue! Eh, nggak berselang lama, dia pinjam penghapus. Gue pinjemin. Tapi waktu gue minta, dia diem lagi. Sumpah, gue jengkel banget. Gue rebut tuh, komiknya. Eh nggak sengaja kelempar ke meja sebelah. Dihukum deh gue sama Bu Ratih, disuruh nyanyi depan kelas."

[BL] Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang