Keping 17

1K 69 0
                                    

Pigura-Puzzle-Kanvas

"Banyak orang yang jadi bego karena cinta, dan aku salah satunya."

***

Kutatap nanar wajahku yang bengkak hingga membiru di cermin kamarku. It's so bad! Kulitku yang sensitif nyut-nyutan, ingin mendesis setiap saat rasanya. Namun, kalau dipikir-pikir ini nggak buruk juga, cowok memang harus berkelahi bukan? Lelaki harus tangguh.

Mendadak mataku dikejutkan oleh sesuatu yang berubah di meja belajarku. Pigura putih yang tadinya kosong itu kini sudah dihiasi kepingan puzzle yang sudah tersusun rapi menampilkan lukisan terkenal 'The Starry Night' yang dibuat oleh Van Gogh, terlihat indah dan mengagumkan.

Puzzle ini adalah mainan masa kecilku, karena itu warnanya sedikit pudar, dan kotak buat menyusunnya sudah hilang entah kemana, dan juga ada satu potongan puzzle yang hilang. Seingatku potongan itu bergambar bintang yang paling dekat dengan bulan di lukisan. Walaupun nggak sempurna, tapi masih terlihat mengagumkan. Kombinasi barangku yang penuh kenangan dan barang dari Refo yang berharga.

Pasti Refo yang membuat ini saat aku tertidur tadi, kreatif.

Kusentuh lembut bingkai kayu itu, sejuta rasa dan momen mengalir deras, alis tebal, senyumannya, tangisanku, cinta, dan banyak lagi. Lalu aku angkat pigura itu, menengok-nengok penjuru dinding kamar mencari tempat yang cocok untuk benda favoritku yang baru. Kutemukan paku kecil bekas jam dinding dekat pintu, tempat yang sempurna. Pakunya sedikit bergoyang, tapi masih kuat. Kugantungkan pigura itu di sana, dan aku tersenyum tipis memandangnya.

Perfecto.

#sekedar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

#sekedar.ilustrasi

💱💱💱

Pagi ini aku berjalan santai menuju kelasku, begitu juga dengan murid-murid yang lain. Nggak ada yang spesial sebenarnya, tapi hatiku berbunga-bunga.

"Kinny!!"

Suara khas yang amat kukenal memanggilku. Dia berlari kecil dengan jaket denim dan tas yang hanya sebelah talinya digunakan, style anak gaul. Itulah Refo.

"Selamat pagi!" ujarku bersemangat.

Refo segera menyusul langkahku. "Kok lo senyum lebar banget sih, nggak sakit itu memar?"

Aku menggeleng, tetap tersenyum. "Cuma memar."

Refo menahan tawa melihatku sok jagoan seperti ini, padahal kemarin menangis tersedu-sedu di hadapannya.

"Oh iya, lo kemarin kapan pulangnya?" tanyaku yang pengin terus ngobrol.

Refo berdengung mengingat-ingat. "Sekitar jam satuan."

"Lo ketemu nyokap gue, kan? Lo ngomong apa sih sampai nyokap gue tenang banget lihat anaknya babak belur, padahal nyokap gue tuh anti banget sama beginian," kataku sambil terus berjalan di sepanjang lorong koridor dengan cewek-cewek di pintu kelas yang saling berbisik saat Refo lewat.

[BL] Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang