Hello Y'alll....~~
Thanks sudah baca sejauh ini~
Kawal sampe ending ya!~~
Semoga kalian terhanyut dengan part ini~
Komennya?~
Votenya?~
Follownya?~
Promoin cerita ini yuk~
IG: anastasiachrn_
--
Alin meneguk air liurnya sesaat. Ia kesulitan mengatur nafas karena jantungnya terus memainkan music rock n roll. Tangannya bergetar... ih tau ga sih kalo terlalu deg-degan itu jatohnya malah mual!.
Alin mencubiti dirinya sendiri, semua serasa seperti mimpi. Tapi tangannya yang nyaris terluka bekas cubitan terasa sangat nyata perihnya. Jadi.... ini fana atau nyata?.
"Lin?" tanya Algar melihat Alin yang termenung, ia terlihat seperti melihat sesuatu yang mengerikan.
"Al?" Algar memanggil lagi. Alin tak kunjung menjawab yang ada malah dia semakin pucat pasi bagai cumi-cumi. Detak jantungnya tak terkontrol, diagframanya naik-turun. Adrenalinnya serasa ciut. Wahai Alin sadarlah dikau. Ini bukan mimpi....
"Lo suka sama gue dari mananya si Gar? Mina jauh lebih cantik dan lebih baik kan?" Alin menjawab setelah semua keberaniannya terkumpul.
Salah, bukan keberanian. Kata yang lebih tepat adalah kewarasannya. Yah itung-itung ia gak mau pacaran karena dia selebgram atau alasan karena ia cantik.
"Hmmm lo itu aneh. Ga bisa gue jelasin pokoknya lo beda..."
"Dan lo tau? Gue pernah dibilang aneh sama orang yang gue kenal, awalnya gue ga suka... tapi asal lo tau Lin, aneh berarti dia sudah masuk lewat hati duluan. Makanya ga nyangkut di logika" lanjut Algar menerangkan dengan suara yang amat lembut. Kalo kalian denger, bergetar jiwa kalian.
"Eh? Eh ya... anu Gar" Alin gugup. Jantungnya itu loh... kalo di denger kan malu. Ada yang bisa denger suaranya ga?
"Gimana?" suara Algar yang amat sopan masuk ketelinga. Membuat Alin merinding. Suara itu seperti membelai siput yang tertidur ditelinganya.
"Iya... gue mau" balas Alin yakin. Iya... dia mau, dia memilih menjadi egois. Tak apa bukan?
"Akhirnya.... kalo gitu ini hari pertama ya, tanggal 1 Oktober 2021"
"Iya Gar...." Alin tersenyum kearah Algar... tambahin lagi satu kata, kearah pacarnya.
--
Setelah ditembak Algar. Alin langsung pamit, ia gak mau keliatan terlalu senang. Kayak apa ya.... gengsi?.
"Huh... Huhhhh" Alin menarik nafas kemudian ia hembuskan perlahan... yatuhan hamsyong rasanya jiwa Alin.
"Yatuhan jiwa gue kenapa gini amat" rasanya tuh ada yang seneng. Tapi saking senengnya juga sakit. Ini seperti efek panas es batu alias ice burn. Pada paham kan?
Alin segera melajukan mobilnya dari area pemakaman. Iya pemakaman. Bagi yang baru sadar Algar ga ada romantis-romantisnya nembak cewek ga pake bunga Cuma modal nekat ditambah nembaknya di pemakaman. Sini kumpul.
Tapi gapapa juga sih. Ya ga? Jadinya banyak saksi... diantara kalian ada anak indigo? Siapa tau bisa liat reaksi para arwah yang bersemayam disana. Kalo ada kasi tau ya....
"Hamsyong jiwa hamba" Alin menggeleng-gelengkan kepalanya. Berharap, darah menyatu jadi satu ditubuhnya.
Ya gimana gak rasanya pengen metong? Perjuangan tidak sia-sia. Alin bopong Algar bagai koala ditengah hujan tidak sia-sia. Eh tapi.... kalo Algar tau soal kecupan. Dia tau dong soal sumpah serapah yang Alin berikan kepadanya? What the hell.
KAMU SEDANG MEMBACA
Likes For Lives.
Teen Fictionblurb: {FOLLOW SEBELUM BACA!} Kalian tau apa itu hidup? Kalian tau kapan kalian mati? Kalian tau... hal apa yang membuat kalian mati? yah... tak ada yang tau kecuali Tuhan pastinya. Namun, Alin selebgram dengan kehidupan sempurna tiba-tiba terken...