Bingung (40)

13 10 7
                                    


Hawoooo~~~~

Welcomeback~

Enjoy this part~.

--

Algar berdiri di depan unit Alin, menunggunya. Berharap Alin mau mendengar alasannya melakukan semua hal yang baru-baru ini terjadi. Algar tidak pernah membelakanginya. Tidak sekalipun!.

Waktu itu, ia dengar dari Weni. Seseorang memberinya akses akun. Algar penasaran hal itu. itulah yang membuatnya mendekati Mina. Mencari tau apakah dia pelakunya? Dia yang menghasut Weni?. Hanya itu yang Algar butuhkan. Namun, ia tidak sangka masalah melebar kemana-mana.

Dan untuk mengajak Mina jalan. Pacar mana yang tidak cemburu jika wanitanya dekat dengan orang lain? Dia hanya sedikit membalas. Namun mengapa seolah dia yang membelakangi Alin? Percayalah ini semua hanya salah paham!.

Yang terakhir, Algar tidak mau gadisnya dicaci. Karena itu ia memarahinya. mungkin caranya salah? Karena itu gadisnya marah dan berkata 'Hanya cowok brengsek yang mempermalukan cewek depan umum'. Jujur itu menyayat hati Algar.

Poin terpenting adalah: Algar gajadi jalan sama Mina!. Dia membatalkannya. Siapa disini yang sudah mencaci Algar?.

--

Alin terlihat diujung lorong apart The Diamond. Sialnya, pemandangan yang Algar benci lagi-lagi terlihat nyata dihadapannya. Keenan dan Alin sedang ber-iringan. Mereka tidak pernah mengucap 'Putus' namun mengapa semuanya seolah sudah berakhir?.

"Alin" panggil Algar sewaktu melihat gadisnya hendak masuk ke unitnya.

"Ngapain lo kesini?" jawab Alin ketus. Lagian batang hidung Algar sangat tidak berguna. Dia hanya butuh Keenan! Dan dia mau mencintai Keenan!.

"Lin dengerin gue dulu"

"Apa? cepetan gue kasi waktu 5 menit."

Buaya opinion: Gue ga akan pernah ninggalin lo lagi.

Buaya opinion: Ini semua Cuma salah paham.

Buaya opinion: Please percaya sama gue....

Familiar dengan kata-kata buaya diatas? Iya.... semua terlontar dari penjelasan Algar yang nge-rap bagi Lisa blackpink karena diberi waktu hanya 5 menit. Seperti yang kalian ketahui. Algar tipe orang yang irit ngomong.

Jadi kebayang kan gimana imutnya dia menjelaskan satu per-satu dengan cepat sekaligus mengeluarkan kata-kata buaya?. Alin geli sekaligus kagum akan hal itu.

"Lo mau maafin gue kan?" tanya Algar penuh harap.

"Oh ya gue ada bukti Mina nyuruh adek gue sebarin isu lo" Algar merogoh kantongnya. Dengan cepat mengeluarkan Hp.

"Udah ga perlu. Lagian aroma bangkai kecium juga. Gapapa Gar gue maafin" balas Alin tersenyum.

"Thanks Lin" ucap Algar kemudian memeluk Alin.

"Miss you Gar"

Jadi siapa nih Lin? Algar atau Keenan? Jangan maruk masih banyak yang jomblo!.

--

Alin berdiam di kasurnya. Seperti semedi memikirkan apa yang baru saja terjadi. Pekerja di otaknya tengah mencari memori. Memori sewaktu dia memutuskan mencintai Keenan. Habisnya, Alin baru mikir. Waktu itu dia masih pacar Algar kan? terus tiba-tiba suk sama yang lain. Minus akhlak banget!.

Tapi bagaimanapun, kejadian itu tidak bisa disalahkan. Keenan bagaikan sebuah lentera yang muncul ditengah kegelapan. Jadi gapapa dong kalo dia khilaf cium Keenan?. Juga yah Alin itu mulai tertarik sama Keenan.

Kalo kalian bilang "Gila cepet banget pindah hati" yap! Memang cepet.... tapi kalian pernah ngerasain ga seluruh dunia membelakangi kalian terus ada satu orang yang malah mendekat, menawari pelindungan. Manusia jenis apa yang ga baper kalo di gituin?.

Hum.... tapi kalo dibilang move on 100 persen dari Algar ga juga sih.... masih ada rasa sayang, masih ada rasa cinta, bahkan rasa kangen juga masih ada!. Jadi gimana dong? Perasaan Alin sebenarnya untuk siapa? Algar? Atau Keenan?.

--

Alin meraih dua boneka tuyul. Entah kenapa boneka itu selalu dipanggil boneka 'Tuyul' oleh teman-teman Alin yang datang. Bahkan, kemaren aja Sarra bilang tuh boneka mirip banget kayak tuyul. Ga tau sih miripnya dimana. Tapi.... kedua boneka itu botak dan memakai popok.

"Ini yang pake popok putih-pink Algar. Yang pake popok putih-biru Keenan" Alin menamai kedua boneka tuyulnya dengan nama baru. Ia melihat kedua boneka itu dari semua sisi.

Putih-Pink (Algar)

"Algar itu baik, keren, ketua yang bijaksana, tanggung jawab. Tapi, minusnya dia pernah membelakangi gue. Terus hmmmm dia imut, pendiem banget, cuek, ga ada romantis-romantisnya" ujar Alin mendeskripsikan boneka tuyul yang baru saja ia namai 'Algar'.

Putih-Biru (Keenan)

"Keenan tuh baik, keren, populer, rotinya cakep, humoris, ramah, supel, asyik, romantis, tapi minusnya dia kan bukan ketua club kayak Algar" Alin bersuara lagi memandangi lekat-lekat boneka tuyul itu.

"Eh tapi Keenan kan ketua renang? Aduh.... minusnya dimana yah? Oh! Dia Sinting!" Alin menjentikkan jarinya setelah beberapa saat memikirkan 'Kekurangan Keenan'.

Jadi, dari deskripsi diatas siapa nih yang berhasil meng-gaet hati Alin? Putih-Pink atau Putih-biru?.

--

Alin berkutat pada memo kecilnya. Ia mengutak-atik berusaha mencari pola kematiannya. Jangan lupa, ditengah kebahagiaannya Alin juga gadis yang terkutuk!. Mau tidak mau diselingan waktu senggang Alin mencari benang merah dari kematiannya.

"Yaampun gimana pun gue liat ga ada persamaan" ucapnya sambil memijit pelipisnya. Kalian bisa nemu persamaan kematiannya ga? Kasi tau Alin dong.

Dak...dak...dak.... suara keras dari jendela balkon kamarnya terdengar. Suara itu begitu menggema sehingga membuat Alin ngeri. Ia mendekati jendela itu perlahan. Menegak berat air liurnya yang tawar. Badannya gemetar hebat. Siapa yang mengetuk jendela? Unit Alin kan di lantai 4!{}

Likes For Lives.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang