Welcome to new part~
Kawal sampe ending ya~
Terimakasih telah membaca sejauh ini~
Bigluv from bigbee~
IG : anastasiachrn_
--
Alin bangun dari tidunya. Dan ternyata jam sudah menujukkan pukul 5 pagi. Alangkah mirisnya dirinya tidur dari pulang sekolah hingga pagi buta. Alin memaksa kakinya yang lemah untuk berdiri. Dia ketiduran di lantai parket kamar Aliza. Alin kembali ke kamarnya bersiap-siap. Sebelum mandi, ia mengambil gunting di dapur membawanya ke kamar.
"Saatnya menamatkan ini semua" gumamnya seorang diri.
Alin berdiri di depan cermin meja rias yang disekitarnya terdapat lampu neon. Di mejanya juga terdapat beberapa alat make up yang diletakkan ditempat transparan, yang bawahnya terisi mutiara. Meja rias yang didominasi warna warm white itu di pandangi Alin dengan tatapan kosong. Diraihnya gunting kemudian dia menggunting rambut panjangnya.
"Saatnya gue berubah jadi Alin versi baru..." katanya menunjukkan seulas senyum. Dia akan berubah.. setelah rambutnya dipotong sampai sebahu, Alin langsung pergi mempersiapkan diri.
--
Diparkiran SMA Almeta yang megah. Alin menghela nafasnya. Ia menelusuri jalan yang setiap beberapa meter terdapat pohon palm.
"YOSH!" katanya sambil megepal tangan. Alin masuk ke dalam sekolah yang mengarah kepada koridor.
"Alin?" sapa Algar heran akan rambut baru Alin.
"Eh halo Gar... hehe"
"Lo potong rambut?"
"Iya kenapa ga cocok ya?"
"Cocok, cantik" balas Algar kemudian pergi, ia masih menggunakan kruk. Gila masalahnya Algar ini terlalu brengsek untuk ukuran manusia. Masa habis baperin anak orang pergi gitu aja?
--
Alin masuk ke kelasnya. Kelasnya terpantau sudah ramai. Jujur, kelas SMA Almeta sepergi high class dengan AC yang tertempel sempurna ditembok. Bangku yang nyaman diduduki berjam-jam. Serta sofa dibelakang tempat para siswa menjalankan Gibah harian. Alin menegak air liur nya yang tawar. Semua mata memandangnya persis saat Alin menjadi murid baru disini.
"Eh ada yang punya rambut baru nih" goda Dafa si anak Osis, sahabat akrab Zidane.
"Yahooo pesona seorang selebgram beda. Auranya ahhhh" timpal Byan sang playboy akut.
"Cantikan juga pacar gue" Ayam menipali. Sebenarnya namanya Aldo, tapi para warga kelas memanggil dia Ayam. Entah lah karena apa. Mungkin karena mukanya mirip ayam?.
"Uwahhh si Raya harus denger nih jir" Byan heboh. Sedangkan Alin berjalan menuju kursinya tidak menganggapi godaan para buaya.
"Ciee potong rambut kenapa Lin?" tanya Mina.
"Simbol patah hati ya?" lanjut Talita.
"Pa an si lo Tal, gue potong karena gerah"
"Yain aja deh biar cepet" goda Mina kemudian berbalik. Habisnya Bu Arum cepat sekali datang, mana dia guru matematika. Kan pengen dikutuk aja rasanya.
--
Alin melihat Algar yang berada diujung koridor, dia memandang matahari dari jendela disana. Saat ia hendak menyapa. Dia keduluan Mina.
"Algarrr" teriak Mina membuat hati Alin berdenyut nyeri.
"Oh hai" katanya tersenyum kearah Mina. Percayalah, Alin transparan sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Likes For Lives.
Ficção Adolescenteblurb: {FOLLOW SEBELUM BACA!} Kalian tau apa itu hidup? Kalian tau kapan kalian mati? Kalian tau... hal apa yang membuat kalian mati? yah... tak ada yang tau kecuali Tuhan pastinya. Namun, Alin selebgram dengan kehidupan sempurna tiba-tiba terken...