Epilog

46 5 2
                                    

2 bulan kemudian.....
Alin masih bertahan hingga saat ini. Walau rasa sakit kehilangan Algar tak akan pernah hilang dari dunianya hingga kapanpun.

Ia menghela nafas pelan. Sambil membuka ulang amplop yang diberikan Weni beberapa minggu lalu.

Entah sudah keberapa kali Alin membuka itu diminggu ini. Entah sudah keberapa kali Alin ingin membacanya... Lagi dan lagi.

Alin.... terimakasih sudah hadir dalam hidup ku yang amat gelap.

Kamu hadir memberi aku rasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Terimakasih sudah memberi aku cinta yang besar....

Kamu bagaikan bunga yang selalu menemani ku disetiap langkahnya.

Kamu jangan sering nangis ya.... Kamu harus bahagia ya?.

Alin...... Terimakasih atas semua kenangan indahnya...

Selamat tinggal.....

-Algar.

Alin tersenyum membaca surat itu... Walau ini keseribu kali Alin membacanya... Ia tidak pernah merasa bosan. Ia tidak pernah merasa lelah. Malah, Alin merasa Algar ada disekitarnya. Walau tak terlihat.

Ding dong..... Suara bel dipintu apart nya membuat Alin refleks berlari kepintu. Sebelum nyai Sarra ngedumel karena lama menunggu di depan.

"Udah siap lo nyet?"

"Udah....kuy lah.... Panti Asuhan mana nih?" tanya Alin sambil berlari mengambil tas nya.

"Panti Asuhan Mira Kasih...." balas Sarra santai sambil menyomot toples kacang almond Alin

"Loh bukannya minggu lalu sudah?" Alin menggerakkan kepalanya mengisyaratkan Sarra segera keluar.

"Ini yang cabang lain" kata Sarra sambil melangkah keluar lengkap dengan toples curian.

"Owalah..... baru tau ada cabangnya" ucap Alin sambil mengunci pintu.

Beginilah keseharian Alin sekarang. Setiap hari Minggu, ia akan pergi ke Panti Asuhan untuk memberi beberapa makanan.

Karena kegiatan ini juga Samarra Saliffiin keluar dari kutukan. Yah.... Alin berhasil berubah. Tidak ada yang menyebutnya 'Ratu Bully' predikat buruk itu sudah melesat di hidup Alin.

Alin dan Sarra. Wanita jahat yang membuktikan bahwa semua bisa berubah. Asalkan..... ada niatnya.

Pelajaran hidup begitu berharga Alin dapatkan selama beberapa bulan saat ia terkutuk.

Bagaimana cara menghargai, menolong dan berkorban untuk orang lain. Dan kejahatan..... Akan Berujung sama, yaitu PENYESALAN. Itulah pelajaran yang Alin dapatkan.

Simple... Namun berarti. Ini akhir dari kisah Alin. Kisah remaja yang pilu namun banyak arti yang bisa kita dapatkan di dalamnya.

Karena jika kita menabur hal baik. Maka hal baik pula yang kita dapatkan.... Begitupun sebaliknya. Jadi tinggal milih.
-Likes for Lives.

-TAMAT-


Likes For Lives.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang