Hai semuanya Welcome~~~
Terimakasih yang sudah baca sejauh ini~
Enjoy~
Kawal sampe ending yaw~
Bigluv from Bigbee.~
Puter lagunya biar bacanya nge feel~
--
Kobaran api meluas dengan cepat. Semua jalan sudah di blok oleh si jago merah. api itu menerkam semua ornamen yang cepat terbakar. membuat api semakin cepat menyebar. Rasa panik menguasai Alin sekarang, ia memijit pelipisnya berharap sebuah ide datang. Masalahnya. Sesaat lagi bangunan itu akan terlahap oleh api, tidak hanya bangunan. Termasuk dirinya.
"Tolong..!" Alin menjerit
"Tolong!" air mata Alin mulai berlinang, demi tuhan ia takut sekali. Mirisnya. Sekarang semua siswa pergi out born. Tapi sungguh, ia tidak bisa diam seperti batu mempersilahkan api memakannya hidup-hidup.
--
Di tempat out born.
Semua berkumpul membentuk lingkaran, Pak Kum memberi arahan kepada murid-murid yang sebenarnya malas mendengarkannya, beberapa diantara mereka berdecak sebal. Beberapa lagi melengos tak peduli. Tempat ini lumayan jauh dari home stay. Disekitarnya terdapat beberapa pohon serta tempat atraksi, seperti panjat tebing, high ropes, dan Flying fox.
"Asep apaan tuh?" kata Mina menunjuk asap di arah barat yang terlihat mengepul.
"Itu arah Home Stay bukan si?"
"Hah? Iya ya... apaan yang kebakar?" Mina masih melihat asap menghitam itu.
"Jangan-jangan ..." ucapan Talita tertahan sejenak.
"Alin!" lanjutnya bersamaan.
"PAK! PAK!" mereka berdua teriak, masalahnya semuanya sedang sibuk. Hanya Mina dan Talita yang menyadari asap itu.
"Kenapa Mina?" itu suara Pak Kum yang memegang toa.
"Itu" Mina menunjuk asap yang tampak semakin banyak.
"Astaga itu arah Home Stay. Tunggu saya memastikan dulu"
Pak Kum meninggalkan mereka berdua, selanjutnya ia menelfon seseorang.
"Kenapa Min?" Algar tiba-tiba datang melihat Mina dan Talita yang panik.
"Itu Gar ada asap... gue takutnya kalo Home Stay kebakarann.."
"Iya keliatannya itu dari Home Stay. Hmm ada barang penting?" tanya Algar masih tenang.
"Alin Gar, Alinn.. Alin diem disana!" Mina berkaca-kaca memikirkan nasib Alin. Tanpa menjawab Algar langsung berlari meninggalkan Mina dan Talita menuju Home Stay. Ia berlari sekencang-kencangnya.
--
Hitungan detik. Api itu menyegrap beberapa ornamen, api terlihat menari-nari mulai mendekati Alin. Mata Alin penuh dengan warna oranye. Karena selain Api, tidak ada lagi yang bisa ia lihat. Alin mundur perlahan. Hawa panas mulai menusuk-nusuk dirinya. Api itu semakin meliat-liat ke dekat Alin. Otak Alin tidak berfikir dengan jernih. Ia meremas rambutnya kasar berharap saraf-saraf bekerja dengan baik.
"IYA... KEMATIAN!"
Alin segera melihat arlojinya. Sisa 15 menit terakhir. Sial! Jika ia posting foto, harus di 5 menit terakhir agar likesnya terhitung. Nahas sekali nasibnya. Alin menidurkan dirinya di koridor. Ia sudah sangat-sangat lelah untuk membantu dirinya kabur. Ini adalah saat terakhir Alin. Pikirnya. Alin tersenyum miris melihat hidupnya yang akan berakhir. Kisah ratu bully, akan berakhir dengan ending yang nahas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Likes For Lives.
Novela Juvenilblurb: {FOLLOW SEBELUM BACA!} Kalian tau apa itu hidup? Kalian tau kapan kalian mati? Kalian tau... hal apa yang membuat kalian mati? yah... tak ada yang tau kecuali Tuhan pastinya. Namun, Alin selebgram dengan kehidupan sempurna tiba-tiba terken...