H-7 (26)

19 10 16
                                    


Halo~~

Welcome to new part~

Sorry telat sehari. Semalem ada something wkwk ~

Okay.... jangan lupa vote, komen, follow~

--

Malam yang dingin. Gelap dan sunyi. Alin dan Keenan sedang berusaha menggali tanah di belakang kursi taman. Setidaknya, Lea tidak terinjak disana. Air mata Keenan mengucur tanpa henti. Kepergian sosok Lea begitu menyayat hatinya.

"Maafin papih yang ga becus ya Lea" katanya parau.

"Sudah Kee" Alin mengusap punggung Keenan.

"Hiks...." Keenan menyeka air matanya menggunakan lengannya yang terbalut jaket kulit bewarna hitam.

Ia meletakkan sebuah batu berukir Wendy Alea. 01-10-2021 sampai 11-10-2021 kemudian diletakkan diatas gundukan tanah basah yang baru saja terbentuk. Tubuh mendiang tikus itu terbaring disana. Kalian boleh menyebutnya lebay.

"Hiks..." Keenan terisak membuat Alin merengkuhnya. Ia tidak kuat melihat seseorang menangis di depannya. Alin menenangkan Keenan. Tapi tunggu... apa kalian sadar sesuatu? Alin yang dulunya bodo amat malah senang melihat orang menangis. Kini malah tidak tega.

Bibir Alin membentuk sabit. Ia menyadari perasaannya, perilakunya yang mengalami banyak perubahan. Alin.... mulai berubah....

"Yaudah yuk Keee" ajak Alin merangkul tangan Keenan. Dengan lemas, Keenan meninggalkan kuburan itu.

"Mau main langkah gak Pih?" tanya Alin. Keenan mengangguk.

"Apa itu?" tanya Keenan. Pria keriting itu melihat Alin dari atas sampe bawah.

"Kita suit gunting batu kertas. Nanti siapa yang menang boleh melangkah keatas" jawab Alin menerangkan. Ia menunjuk puluhan tangga yang mengarah ke lobi fancy The Diamond. Ada tiga jalur yang bisa ditempuh untuk menuju lobi.

Pertama, jalan lurus yang biasanya di pakai oleh mobil dan motor. Ada exit dan inn karenanya membutuhkan dua jalur. Dan yang terakhir puluhan tangga untuk para pejalan kaki.

"Oke" jawab Keenan menyedot ingusnya sehingga terdengar bunyi. 'Herkssss'

"Gunting batu kertass" ucap Alin pertanda pertandingan dimulai.

"Yeayyy" lanjutnya setelah Keenan kalah telak.

"Gunting batu kertass"

"Yeayyy" giliran Keenan yang berkata Yeayyy. Dia menang dari Alin yang mengeluarkan gunting. Kemudian ia naik 10 anak tangga mendahului Alin. Kalian ngerti aturan mainnya kan?

Jika menang batu maka melangkah 10, menang gunting 2, dan menang kertas 5 seperti itulah aturan populer permainan satu ini. Jangan bilang kalian ga pernah main.

Beberapa kali mereka gantian menyebut kata 'yeay' setelah Keenan sampe dipaling atas, ia melihat Alin yang berada 5 tingkat dibawahnya. "Gue menang, kabulin satu permintaan gue Lin." Katanya tersenyum joker.

"Serem lo senyum kek gitu. Asli kalo ga niat ga usah dipaksa. Merinding gue" ejek Alin menjulurkan lidahnya.

"Gue minta peliharaan baru Lin" katanya tanpa memperdulikan jajatan Alin.

"Apa?" tanya Alin. Gapapa deh itung-itung sedekah. Kasian Keenan kayaknya kesepian.

"Lo" tutur Keenan yang membuat Alin salah tingkah.

"SINTING!" Alin teriak. Yah lagian dia ogah di jadiin pengganti si Tikus. Huft. Kalian ada yang mau gak? Jadi peliharaan baru Papih?

--

Likes For Lives.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang