Kala insomnia menerpa Gracia, membuatnya terjaga. Gracia melirik ke arah jam weker digital yang berada dinakas samping tempat tidurnya. Waktu menunjukan dini hari yang artinya tinggal beberapa jam lagi akan menuju pagi. Itu artinya juga, rutinitas sekolah yang harus ia lakukan.
Setelah melirik ke arah jam wekernya, pandangan Gracia kini melirik ke arah Shani yang sedang tertidur dengan pulasnya. Tangan Shani yang melingkar diatas perut Gracia. Memeluk dengan erat layaknya sebuah guling. Malam itu seperti yang Shani katakan, bahwa ia akan menginap dirumah Gracia.
Gracia mengulum senyumannya. Rasanya, sangat menggemaskan melihat Shani saat ini. Raut wajahnya yang tengah tertidur itu begitu lucu dimata Gracia. Selain cantik, Shani juga lucu. Begitulah kesannya. Tapi, tentu saja, ada penilaian lain yang Gracia tuju kepada Shani. Kadang, dia kejam.
Tangan Gracia dengan jahilnya, menggelitiki pipi Shani. Shani yang merasa pipinya sedang dipermainkan oleh Gracia, beberapa kali mencoba menepis tangan Gracia. Gracia yang merasa senang karena berhasil mengganggu Shani dalam tidurnya, hanya terkekeh pelan.
Namun, sesuatu dalam pikirannya tiba-tiba muncul. Ia seperti mengingat sesuatu yang mengharuskannya untuk melihat tanggal diponselnya. Dengan sediki susah payah karena Shani masih memeluknya, Gracia berhasil meraih ponsel miliknya.
Beneran kan, sekarang tanggal 4 oktober.
Ketika dirinya melihat tanggal dilayar ponselnya, ia jadi teringat sesuatu. Sesuatu yang seperti membawanya ke momen setahun silam. Tetapi, bukan ditanggal yang ia lihat saat ini, melainkan tanggal 5 oktober.
Mengapa demikian?
Besok ya? Kira-kira apa yang cocok buat dia ya?
Jangan sampai kayak tahun kemarin. Dibuat malu sama ini orang. Hiihhh!
Setahun silam itu, ia benar-benar dibuat malu oleh seorang Shani Indira Natio. Karena, akibat dari ia sendiri yang lupa akan membawa sesuatu. Sesuatu itu berupa, kado.
***
"HAHAHAHA!!"
Gema tawa itu menggebu seantero kelas. Kala seorang gadis yang berdiri didepan kelas menjadi bahan tertawaan teman-teman satu kelasnya. Ia yang menjadi bahan tertawaan karena menurut teman-teman satu kelasnya itu benar-benarlah lucu sekali. Lucu sekali untuk dijadikan bahan tertawaan.
Tentu saja, ia menjadi bahan tertawaan satu kelasnya itu. Dari keadaannya saja benar-benar memalukan. Kala ia berdiri didepan kelas dengan sebuah ember plastik yang ia gunakan diatas kepalanya, tali plastik yang menggantung dilehernya dengan kaitan kertas karton berbentuk persegi empat, yang dimana ada sebuah tulisan yang sangat memalukan. Kertas karton itu bertuliskan ORANG GILA.
Serta, kedua tangannya yang memegang kupingnya, dan ia berdiri dengan satu kaki, karena kaki yang satunya, ia angkat.
Semua itu karena, ia lupa. Lupa akan satu hal. Bahwa ia lupa membawa kado untuk seseorang yang sedang berulang tahun dihari ini, yakni tanggal 5 oktober. Ulang tahun seseorang yang ditakuti oleh seantero kelas. Seseorang yang dijuluki Ratu Kelas. Seseorang itu adalah, Shani Indira Natio.
Tepat hari ini tanggal 5 oktober, Shani berulang tahun. Ulang tahun yang menjadi kewajiban teman-teman satu kelasnya untuk merayakan bersama. Tentunya, membawa kado untuknya.
Tetapi, hanya satu orang yang benar-benar lupa untuk membawa kado ulang tahun untuk Shani. Seseorang itu yang sedang berdiri didepan kelas karena harus menerima sebuah hukuman atas kesalahannya.
Shani berjalan dengan angkuhnya menghampiri seseorang tersebut. Begitu berada didepan seseorang itu, Shani tersenyum puas nan jahat karena, orang yang ia sangat benci itu berhasil ia permalukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kromulen
Fanfiction"Gre, aku suka sama kamu. Aku mau kita jadian, dan kamu harus terima aku mau gak mau. Kalau gak, aku bakalan bunuh kamu!" "HAAHHH!!!" Well, Gracia sangat terkejut karena Shani menginginkan dirinya untuk menjadi pacarnya. Terlebih, cara Shani menyat...