My Lovely (End)

3.2K 201 29
                                        

"Hey?!! Udah dong sayang, jangan nangis terus." Ucap seorang gadis berambut panjang terurai dengan perban yang melingkar ditangan kanannya. Ia tersenyum manis berusaha menenangkan gadis kecil yang sedari tadi menangis tiada henti.

"Hiks! Hiks! Hiks! A---aku....aku takut kakak pergi!! Akuu---" Ucapnya terbata-bata dengan mata yang terpejam karena tangisannya itu.

"Aku gak akan pergi secepat itu, sayang. Aku masih disini, karena aku dikasih kesempatan buat perbaiki semuanya. Apalagi, aku pernah ninggalin kamu dulu. Maafin kakak ya, Christy?"

"KAK CHIKAAAAA!!!! Hiks! Hiks!" Christy kembali memeluk erat Chika yang sedari tadi berusaha menenangkan adik kecilnya itu.

Chika melepaskan pelukan adik kecilnya itu. Ditataplah kedua bola mata adik yang masih ia sayangi hingga detik ini. Baik Christy maupun Chika kini tatapan keduanya saling bertemu satu sama lain.

"Maafin kakak, ya? Kakak pernah ninggalin kamu sebelumnya. Kakak janji, kakak gak bakalan kayak gitu lagi. Mulai detik ini, kakak bakal jagain kamu apapun yang terjadi."

Christy tersenyum sembari mengusap sisa-sisa tangisannya. Hatinya terasa bahagia, kala kakak kandungnya yang selama ini menghilang dan pergi, kini telah kembali.

"Janji?" Tanya Christy. Chika mengangguk lemah, karena kondisi tubuhnya masih belum seperti sedia kala.

"Tentu, kakak janji." Jawab Chika dengan mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking Christy.

Rona-rona kebahagiaan terpancarkan dari raut wajah keduanya.

Dipisahkan oleh keadaan, hingga akhirnya dipertemukan oleh waktu. Christy akhirnya dapat bersama kembali dengan Chika. Kakak yang sangat ia sayangi apapun keadaannya.

Terima kasih, Tuhan.

***

Azizi membuka kedua bola matanya secara perlahan. Pandangannya menerawang ruangan yang begitu asing baginya. Namun, secara perlahan ia tersadar, bahwa ia berada ditempat dirinya bisa selamat kembali setelah dirinya hampir mati karena Dheo.

"Eeemmmhhh." Azizi melenguh dengan lemah. Merasakan sisa-sisa tubuhnya yang masih terasa sakit.

Azizi menoleh ke arah samping hospital bed yang ia tempati. Hatinya terasa bahagia diiringi senyumannya yang merekah walau wajahnya terlihat pucat pasi, kala mendapatkan seorang gadis cantik yang tengah tertidur dengan posisi duduk disampingnya.

Tangan Azizi secara perlahan, terulur untuk meraih kepala gadis cantik yang masih tertidur itu. Setelah telapak tangannya berhasil mendarat diatas kepala gadis tersebut, diusaplah secara lembut oleh Azizi.

"Lagi tidur aja cantik banget sih kamu, kak." Gumamnya pelan dengan tangannya masih betah mengusap lembut kepala si gadis itu.

Azizi masih terus mengusap-ngusap kepala gadis yang belum juga bangun dari tidurnya. Biarlah, biarlah seperti itu. Azizi sangat senang sekali melakukannya.

Gadis yang tertidur itu mulai tersadar, begitu ada tangan yang mengusik kepalanya. Dengan kedua bola matanya yang masih sedikit rapat, ia cukup terkejut karena Azizi kini menatapnya sembari tersenyum.

"Zee?! Syukurlah kamu udah sadar!" Kata gadis itu yang langsung memeluk erat Azizi.

"Awww!! Pelan-pelan dong, kak Gre!!" Azizi meringis kesakitan akibat gadis yang tidak lain adalah Gracia, memeluknya dengan kencang.

KromulenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang