Karena banyak yang minta part tambahan, maka author tambahin deh, hehe.
Thanks yang udah ngikutin terus cerita unfaedah ini ^_^
***
"Kamu yakin masih mau sama aku? Tadinya, aku pikir kalau aku gak pantes buat kamu. Aku ngerasa, Azizi lah yang lebih pantas daripada aku. Dia lebih baik dari aku."
"Kenapa kamu ngomong kayak gitu, Shan? Apa karena aku pernah selingkuh dari kamu?! Apa karena aku emang brengsek dimata kamu?! Apa karena aku itu cewek murahan?!" Apa, Shan?! Apaaaaa?!!!!"
Air mata Gracia kembali silih berjatuhan. Tangisannya tidak dapat ia tahankan lagi, kala Shani mengatakan kalimatnya yang seolah menjurus kepada keraguan dirinya akan kembali bersama Gracia.
Kala keraguan itu merasuki diri Shani. Ketika dirinya memang masih saling mencintai satu sama lain dan akhirnya, bersama kembali dalam rasa yang sama.
Keraguan yang muncul dari benaknya itu, karena memang betul. Gracia yang pernah mengkhianatinya dengan mencintai orang lain yang jelas-jelas adalah musuh besarnya sendiri, Azizi Asadel.
Walau begitu, keraguan yang ia rasakan diiringi dengan perasaan tulus akan dirinya masih mencintai seorang Shania Gracia. Walaupun sempat ia ingin meninggalkannya. Namun, hati kecilnya masih berteguh keras bahwa ia akan bertahan.
Tapi, yang membuat Shani bertanya-tanya, apakah memang betul Gracia masih mencintainya dengan tulus dan memutuskan untuk kembali berlabuh dihatinya, tanpa paksaan(?)
"Bu---bukan gitu, Gre?! Aku cuma nanya." Kilah Shani. Ia tidak ingin Gracia terus-menerus berpikiran yang tidak-tidak terhadapnya.
"A---aku tahu aku pernah salah besar sama kamu. Aku tahu aku pernah ngecewain kamu. Kalaupun maaf saja emang gak cukup, gak apa-apa kok, Shan. Tapi, satu hal yang harus kamu tahu, kalau aku bener-bener tulus sama kamu. Aku cinta sama kamu itu bukan karena keterpaksaan atau hal-hal lainnya. Itu semua, murni dari hati aku yang paling dalam. Maaf, kalau semua ini karena kesalahan aku yang buat kamu jadi ragu sama aku!" Ucap Gracia dengan terisak sembari meninggalkan Shani yang mematung.
"Gre?!"
Ingin sekali Shani mengejar Gracia. Namun, entah kenapa langkahnya terasa membeku untuk mengejar Gracia dan mengatakan bahwa ia juga memang mencintai Gracia dengan tulus. Maafkanlah atas segala keraguan dirinya saat ini.
AAARRRGGGHHHH!!!
Shani meremas kasar wajahnya. Merutuki dirinya yang begitu bodoh karena telah menyakiti Gracia.
"BODOH BANGET SIH GUEEE!!!! BODOOOHHHH!!!"
"KENAPA HARUS SEPERTI INI, KENAPAA??!!!"
Tanpa disadari, air mata Shani kini telah berjatuhan. Tangisan akan penyesalan dirinya yang baru saja telah menyakiti Gracia.
***
"Kak Shani?"
Suara itu, membuyarkan lamunan Shani. Shani menoleh ke arah seseorang yang membuyarkan lamunannya.
"Azizi?"
Azizi Asadel muncul menghampiri Shani yang tampak dari pandangannya sedang memikirkan sesuatu. Tanpa seizin Shani, Azizi duduk disamping dirinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/284665889-288-k56466.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kromulen
Fanfiction"Gre, aku suka sama kamu. Aku mau kita jadian, dan kamu harus terima aku mau gak mau. Kalau gak, aku bakalan bunuh kamu!" "HAAHHH!!!" Well, Gracia sangat terkejut karena Shani menginginkan dirinya untuk menjadi pacarnya. Terlebih, cara Shani menyat...