Pencarian

3K 358 40
                                    

Shan? Tolongin aku

Aku takut!

***

"Akh!!!"

Kedua bola mata Gracia terbuka dengan cepat. Ia sedikit mengerjap setelah siuman kembali dari tidak sadarkan diri selama beberapa jam.

Pandangan Gracia menerawang ke sekeliling. Rasanya, tempat yang ia berada saat ini sangat asing dan bukan tempat seharusnya ia berada, begitulah kesan dalam benaknya.

Terlebih, Gracia merasakan ada sebuah selimut yang menutupi seluruh tubuhnya saat ini.

"Dimana aku?" Tubuhnya perlahan bergerak. Semula ia yang terbaring diatas sebuah tempat tidur, kini menyenderkan tubuhnya ditepian tempat tidur tersebut.

"A-aduh! Pusing banget kepala." Tangan sebelahnya menyentuh kepalanya yang masih terasa pusing. Namun, ia kembali tersadar begitu menengok ke arah sebelah tepat didekatnya.

"EH!!!" Kedua bola mata Gracia terbelalak seketika. Terkejut? Tentu saja. Ketika ia menengok ke arah sebelahnya, ada seseorang yang masih tertidur dengan pulasnya. "Ke-kenapa?! A-apa y-ya-yang terjadi sama aku?!" Tubuhnya mendadak terasa lemas, begitu mendapati seseorang disebelahnya itu.

Dalam pandangan Gracia saat ini, seseorang tersebut yang masih tertidur dengan pulasnya. Sama-sama menggunakan selimut yang sama untuk menutupi tubuhnya. Seseorang yang Gracia dapati adalah seorang laki-laki yang tertidur menyamping membelakangi dirinya.

Buru-buru Gracia menyelingkapkan selimut yang ia gunakan saat ini. Semakin terkejut yang Gracia rasakan. Begitu ia mendapati tubuhnya saat ini yang sudah tidak mengenakan pakaian sama sekali. Tubuhnya kali ini hanya berbalut tank top tipis berwarna hitam yang ia kenakan.

"Dhe-Dheo?" Akhirnya ia menyadari kembali siapa laki-laki yang tertidur disampingnya itu. Dialah, Dheo.

Tubuhnya semakin melemas. Mendapati Dheo yang berada disampingnya saat ini. Dalam benaknya, Dheo telah melakukan sesuatu terhadapnya. Apalagi, dirinya yang saat ini tidak berpakaian semestinya. Pastilah, Dheo yang melakukan semua ini.

Tetesan air mata mulai berjatuhan dari kedua bola mata Gracia. Tidak menyangka bahwa Dheo akan sejahat ini terhadapnya. Melakukan tindakan yang sangat sangat menghancurkan dirinya. Harga dirinya seolah sudah direnggut oleh adik kelasnya itu.

Dheo yang semula tertidur pulas kini perlahan terbangun. Tubuhnya berbalik arah dan kini menatap Gracia dengan kedua bola matanya yang masih sayu. Ia tersenyum manis kepada Gracia.

"Halo kak Gre?" Senyuman itu seolah sebuah kemenangan besar yang diraihnya. Setelah berhasil melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Sesuatu yang memuaskan hasrat dirinya.

Gracia menggelengkan kepalanya. Buru-buru ia beranjak dari tempat tidurnya dan menjauh dari Dheo.

"A-apa yang udah kamu lakukan terhadapku?!" Bibir Gracia sedikit bergetar. Dan juga, air matanya yang masih silih berjatuhan membasahi kedua pipinya.

"Kenapa sayang? Kan kita udah bersenang-senang barusan. Akhirnya, aku bisa menikmati keindahan tubuh kamu, kak." Dheo beranjak dari tempat tidurnya. Ia yang akan mendekati Gracia.

"A-APA?!" Seketika, Gracia membelalakan kedua matanya kembali. Mendengar bahwa tubuhnya itu sudah menjadi sasaran hasrat Dheo. Bahkan, dalam pandangan Gracia saat ini, Dheo sama seperti dirinya. Hanya berbalut celana pendek yang dikenakannya.

KromulenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang