Shani vs Dheo (Perlawanan)

3.4K 340 27
                                    

"GUE PACARNYA GRACIAA!!"

Suara itu begitu sangat familiar ditelinga Gracia. Gracia yang mendapati suara itu lantas berbalik cepat menoleh ke arah suara tersebut. Suara yang siapa lagi tentunya kalau bukan, Shani Indira Natio.

Shani berjalan dengan angkuhnya. Tatapan beserta senyum smirk dari wajahnya benar-benar terpancarkan. Langkahnya mendekati ke dua orang yang menatapnya dengan terkejut.

Lain halnya dengan Gracia, Dheo lantas tidak percaya dengan kemunculan Shani secara tiba-tiba itu. Sejak kapan ia mengetahui bahwa Gracia dibawa olehnya menuju tempat sesepi ini?

"Sh-Shani?"

"Lo?!" Dheo kini menatap tajam Shani. Dendam waktu itu kala ia dipukul olehnya masih membekas hingga saat ini.

"Mau ngapain lo?! HAAAHH?! LO MAU GUE HAJAR?! URUSAN KITA KEMARIN BELUM SELESAI!!" Emosi Dheo mengubun seketika. Namun, Shani yang mendapati tatajam ingin membunuh dari Dheo masih dengan smirk diwajahnya itu. Gak ada takutnya sama sekali.

"Masih dendam gara-gara gue pukul kemarin ya?! Ck! Cowok lemah kayak lo yang bisanya cuma marah-marah doang, bukan level yang pas buat jadi lawan gue." Kedua tangan Shani melipat diantara dadanya. Menatap Dheo dengan sangat angkuh.

Perkataan Shani, sukses menjadikan Dheo hilang kontrol. Dengan segera, kepalan tangan pun kini ia ayunkan untuk segera memukul Shani.

"BAJINGAN LO!!!" Namun, buru-buru Gracia menahan tangan Dheo yang ingin memukulnya itu, "DHEO!? HENTIKAANN!!"

Disaat emosi Dheo yang sudah memuncak itu, serta rasa sakit hatinya karena ia ditolak oleh Gracia yang menjadikannya semua perasaan dalam dirinya bercampur aduk, Dheo tanpa sadar mendorong Gracia hingga terjatuh.

"MINGGIR KAK!!"

BRUK!

"Akh!" Gracia meringis kesakitan kala tubuhnya terjatuh oleh dorongan keras Dheo. Shani yang melihat kekasihnya itu terjatuh oleh perlakuan Dheo, lantas segera menarik kerah seragam Dheo dan memukulnya kembali.

BUGH!

BUGH!

Dua kali pukulan tepat mendarat diwajah dan hidung Dheo. Pukulan keras Shani bahkan sampai membuat Dheo terjatuh, dengan tentunya hidung yang berdarah seperti waktu itu.

Puas memukul Dheo, Shani segera membangunkan Gracia yang masih meringis kesakitan itu.

"Kamu baik-baik aja, Gre?" Shani menatap khawatir Gracia, Gracia mengangguk pelan. "Aku gak apa-apa."

Dheo bangkit dari posisi jatuhnya. Tangan kanannya menghapus kucuran darah yang mengalir dari hidungnya. Dheo yang ingin membalas pukulan Shani lantas terhenti begitu saja, kala Gracia menghalangi dirinya yang berdiri didepan Shani.

"AKU BILANG HENTIKAN, DHEO!!" Kini, terpancarkan raut ketidak percayaan dari seorang Dheo. Ketika Gracia justru lebih memihak kepada Shani. "Kak? Apa maksudnya?!"

"Dia pacarku, Dheo! Orang yang mukul kamu itu adalah pacar aku!" Gracia menatap tajam Dheo dengan kedua bola matanya yang berkaca-kaca. Ketidak percayaan itu semakin membuat kedua bola mata Dheo terbelalak seketika.

"Gak! Gak mungkin! GAK MUNGKIN KAK?! JANGAN GILA KAK!! KALIAN SAMA-SAMA CEWEK!! JANGAN NGOMONG YANG ENGGAK ENGGAK KAK!!" Tatapan lirih disertai senyum dan tetesan air mata kini terpampang dari wajah Gracia dengan pengakuan yang sebenarnya.

"Enggak, Dheo. Dia benar pacarku. Apa yang kamu ketahui sekarang adalah kebenaran yang sesungguhnya. Aku menolak cintamu karena dia." Ucap Gracia penuh keyakinan. Dheo yang mendengarnya lantas menggeleng-gelengkan kepalanya.

KromulenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang