"Hai cantik, mau kemana?"
"Cantik?! Sini dong sama abang temenin. Nanti abang kasih seblak deh."
"Mau kemana sih Neng?! Buru-buru amat!"
Dan masih banyak lagi godaan-godaan dari beberapa laki-laki yang kalo dicium baunya, bener-bener bau matahari semua. Dekil sama belum pada mandi, hih. Tentu, bagi seorang Gracia sangat menjijikan.
"LEPASIIIINNN!!! JANGAN MACEM-MACEM SAMA AKU!!!" Gracia berusaha meronta-ronta untuk melepaskan dari genggaman-genggaman menjijikan lelaki bau matahari kejemur tersebut.
"Sssstttt!! Neng jangan teriak gitu dong?! Temenin abang sini yuk?" Ucap salah satu dari lelaki tersebut sembari mencolek dagu Gracia dengan gemasnya. Sangat menjijikan sekali tentunya yang Gracia rasakan.
"GAAAKKKK!!! TO---TOLOOONNGGG!!!"
Semua terasa sia-sia yang Gracia lakukan termasuk teriakan minta tolong itu. Terlebih, suasana disuatu gang yang minim penerangan dan sepi itu, membuat lelaki-lelaki menjijikan tersebut hanya mentertawakan apa yang Gracia lakukan.
"Ssssttt! Siapa yang mau nolongin Neng disini? Udah, ikut abang yuk?" Lelaki itu pun menarik paksa lengan Gracia dan hendak membawa Gracia ke suatu tempat. Disusul lelaki lainnya yang sama halnya memegangi Gracia agar tidak lepas dari niat jahatnya mereka.
Pletaaakkk!!!
"AWWWWW!!! WOOOYYYY!!! SIAPA YANG---"
"Kenapa?! Sakit ya, bang?"
Dari arah belakang ketiga lelaki tersebut, tiba-tiba berdiri dengan senyum tengil sembari memegang sebuah minuman kaleng yang sangat menyegarkan baginya. Seorang cewek berambut panjang terurai dengan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi itu, tampak seperti menantang lelaki-lelaki bau matahari itu.
"LO SIAPA BOCIL BANGSAAATTT?! HAAAHHH!!!"
Gadis itu bukannya menjawab dan memberitahukan siapa nama yang ingin diketahui oleh para penjahat tersebut. Namun, yang ada malah justru gadis itu kini berlari dengan sedikit kencang sembari melempar minuman kaleng yang ia pegang, dan tepat mengenai kening para penjahat itu.
Pletaakkk!!!
"AAAWWWWW!!!"
BUGH!
BUGH!
Satu, dua dan beberapa pukulan serta tendangan yang dilontarkan oleh gadis itu, sukses menumbangkan ketiga lelaki itu. Gadis itu kemudian menarik tangan Gracia untuk berdiri dibelakangnya.
"BANGSAAAAATTTTT!!! TERIMA INI LO BOCIL SIALAAANN!!!" Salah satu dari lelaki itu, hendak menyerang balik gadis yang membuatnya cukup terluka dengan sebilah pisau.
"A---AWAAASSS?!!" Justru, Gracia malah ikut-ikutan berteriak saking takutnya kalau gadis yang telah menyelamatkannya itu akan dilukai oleh penjahat itu.
Gadis itu bukan gadis sembarangan. Dengan mudahnya, gadis itu menghindari serangan yang dilontarkan penjahat itu dengan pisau yang digenggamannya. Justru, kini gadis itu menahan tangan penjahat itu yang memegang pisau tersebut, menariknya kemudian dan kembali memukul wajah penjahat itu dengan kerasnya.
BUGH!
Sontak, penjahat itu jatuh tersungkur dengan luka berdarah serta lebam dihidung dan kedua bola matanya.
Karena gadis itu dirasa sangat kuat, maka ketiga penjahat itu pun memutuskan untuk melarikan diri. Daripada dihajar lebih lagi sama gadis itu.
"Cabut guys!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kromulen
Fanfiction"Gre, aku suka sama kamu. Aku mau kita jadian, dan kamu harus terima aku mau gak mau. Kalau gak, aku bakalan bunuh kamu!" "HAAHHH!!!" Well, Gracia sangat terkejut karena Shani menginginkan dirinya untuk menjadi pacarnya. Terlebih, cara Shani menyat...