Rahasia

3.1K 316 15
                                    

"Eh? Lo pada tahu gak info yang lagi rame sekarang?" Pertanyaan itu terlontarkan dari mulut Sisca, kala pandangannya memperhatikan sekitar kantin yang lagi ramai. Entah apa yang sebenenarnya sedang dibicarakan.

"Gak tahu, tuh. Kalo kamu, Shan?" Anin menimpali ucapan Sisca seraya melirik ke arah Shani yang sedang asyik dengan sedotan gelasnya yang ia mainkan.

"Apaan emang?" Akhirnya, Shani bersuara juga.

"Itu loh, ada beberapa anak laki-laki dari sekolah ini yang beberapa hari lalu katanya sempat ilang gak tahu kemana. Tapi, pas akhirnya ketemu, malah kondisinya bener-bener parah banget loh."

Anin sedikit mengangkat alisnya, "Parah? Maksudnya?"

"Parah dalam artian udah pada babak belur, Nin!!! Katanya, anak-anak itu pas ditemuin kondisinya bener-bener kek kritis gitu loh. Sekarang aja mereka udah pada di rumah sakit yang babak belur itu."

"Astagaaaa!!!! Seriusan, Sis?! Gak bo'ong kan, kamu?"

Sisca memutar malas kedua bola matanya. Yaelah, dikira dirinya sedang berbohong. Setidaknya, itu yang muncul dalam benak Sisca kemudian.

"Lo sahabat gue kadang ngeselin juga ya?! Ya enggaklah Saudari Aninditha. Mana mungkin gue bo'ong. Kalo perlu, gue kuras air bak wc ini sekolah."

Anin mendengarnya justru malah tertawa cekikikan. Kekesalan Sisca malah menjadikannya bahan tertawaan oleh sahabatnya itu.

"Iya... Iya! Gak gitu maksudnya Sis. Oh iya? Kamu tahu siapa anak-anak yang dimaksud itu?" Kali ini, raut wajah Anin terpasang mode penasaran.

"Anak-anak itu yang pernah berurusan sama kita. Dheo dan temen-temennya."

Deg!

Sesaat, Anin cukup terkejut mendengarnya. Kali ini, benak Anin menduga-duga atau bahkan meyakini kenapa Dheo dan teman-temannya bisa mendapati kabar seperti itu. Semua lain dan pasti karena perbuatan Shani.

Shani.

Ya, dalam benaknya, Shani pasti benar-benar telah menghabisi sosok Dheo yang pernah menculik Gracia. Masih dalam ingatannya, ketika Shani tersenyum dengan menakutkannya, kala menghajar beberap kali Dheo dengan tangannya. Serta, naluri ingin membunuh Dheo saat itu juga begitu menakutkan dimata Anin. Pantas saja, orang-orang takut akan sosok Shani Indira Natio.

Peristiwa yang terjadi seminggu yang lalu itu, memang tidak diketahui oleh Sisca sama sekali. Karena, permintaan Shani yang menginginkan bahwa apa yang ia perbuat terhadap Dheo, cukup Anin saja yang tahu. Shani lebih mempercayai Anin untuk merahasiakan semuanya. Termasuk, hubungannya dengan Gracia.

***

"Shan? Jangan bilang kamu sama Gracia itu---"

"Ya! Aku pacaran sama dia."

Sesaat, Anin tidak percaya mendengar apa yang dilontarkan dari Shani. Memiliki hubungan lebih dengan orang yang selalu ia rundung bersama Shani. Dalam benaknya, bagaimana bisa, seorang Shani yang begitu kejam ternyata diam-diam pacaran dengan orang yang dianggapnya lemah.

"Terus, maksud kamu selalu nyiksa dan bully Gracia itu apa semuanya palsu? Gak mungkin kan, pacar sendiri kamu jahatin."

"Iya, aku cuma pura-pura ikutan aja sama kalian. Kamu udah tahu semuanya kan sekarang? Rahasia aku sama Gracia." Shani tampak biasa aja dengan penuturannya. Seperti, bodo amat kalau Anin akan menjauhinya.

KromulenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang