"Zeeeee??!!!"
Lemparan bola basket dari rekan satu tim Azizi tepat mengarah kepadanya. Azizi dengan cekatan, menerima umpan bola basket tersebut dengan sempurna.
Namun, Azizi dihadang oleh dua lawan dihadapannya. Azizi masih memikirkan cara untuk menghindari dua lawannya yang menghadang itu sembari masih menimbang-nimbang bola basket ditangannya.
"Zeeeee!!! Kesini Zeeee!!!" Salah satu rekan satu tim Azizi berteriak sembari melambaikan tangannya. Merasa posisi dirinya cukup kosong dari hadangan lawan lainnya.
Namun, bukan Azizi namanya apabila ia tidak berusaha dengan sendirinya. Azizi justru berusaha memancing salah satu dari dua lawan yang menghadangnya dengan mencoba menarik mundur dari posisi semula.
Gotcha!
Kecerdikan Azizi berhasil memancing salah satu dari dua lawannya itu untuk mengejarnya. Dengan reflek cepat, Azizi berhasil melewati satu dari dua lawan yang menghadangnya itu.
"A--apaaa?!!"
Azizi tersenyum smirk kala berhasil melewati satu lawannya itu. Lalu, lawan yang selanjutnya berusaha menghadang gerakan Azizi pun, dapat ia hindari dengan sangat mudah. Gerakan Azizi sangat lincah sekali layaknya pemain basket profesional.
Azizi melakukan dribbling bola basket itu dengan cepat sekali. Begitu dirinya sudah berada didekat ring lawan, Azizi melakukan gerakan lay up dengan lincahnya. Dan, jump! Bola basket itu ia masukkan ke dalam ring dengan sangat mudahnya.
Priiiitttt!!!!
"Baik! Latihan cukup. Kalian boleh istirahat." Ucap seorang laki-laki bertopi dengan penampilan khas guru olahraga.
Akhirnya, para murid kelas 11 yang baru saja melalukan latihan basket pun membubarkan diri dari lapangan. Termasuk Azizi yang kini berjalan ke arah pinggir lapangan.
"Kyaaaaaa!!! Itu Azizi ya? Keren banget sih mainnya."
"Udah cantik, pintar, jago basket lagi. Azizi, boleh gak sih suka sama kamu?"
"AZIZIIIII!!!!! I LOVE YOUUUU!!!!"
Sayup-sayup serta teriakan yang terdengar oleh telinga Azizi, membuat ia menengadah ke atas. Tepatnya, ke lantai 2 ruangan kelas. Ternyata, ia mendapati ada beberapa anak perempuan yang sedari tadi memperhatikan Azizi sembari tersenyum-senyum. Azizi yang terlihat cantik namun keren itu, hanya membalasnya dengan senyuman ramahnya.
"Gilaaaa!!! Gilaaa!!! Seleb kelas kita makin banyak fansnya aja nih." Celetuk salah satu teman Azizi begitu Azizi ikut duduk diantara mereka sembari melepas lelah setelah selesai jam olahraga.
"Apaan sih?!" Ketus Azizi tersenyum miring sembari membuka tutup botol berisikan air mineral.
"Zee?" Tanya temannya yang lain.
"Apa?" Baru saja Azizi ingin meminum air mineral tersebut. Namun, terhenti begitu saja kala teman satu kelasnya yang lain memanggil namanya.
"Lo seriusan, gak tertarik buat ikut tim basket sekolah? Kemampuan lo tuh bener-bener dibutuhin sama sekolah ini loh, Zee."
Sesaat, sebelum menjawab pertanyaan yang terlontarkan kepadanya, Azizi meminum air mineralnya terlebih dahulu. Sebagai pelepas dahaga dirinya dari rasa lelah olahraga barusan.
"Gak sih. Aku gak tertarik buat ikutan tim basket disini. Lagian, aku juga main basket cuma buat senang-senang doang." Jawabnya dengan santai.
"Ya ampun Zee. Sayang banget tahu sama kemampuan lo yang bener-bener dibutuhin sama sekolah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Kromulen
Fiksi Penggemar"Gre, aku suka sama kamu. Aku mau kita jadian, dan kamu harus terima aku mau gak mau. Kalau gak, aku bakalan bunuh kamu!" "HAAHHH!!!" Well, Gracia sangat terkejut karena Shani menginginkan dirinya untuk menjadi pacarnya. Terlebih, cara Shani menyat...