2

6.4K 608 5
                                    

8

Jungkook X Taehyung

Warning : BL, Typo, age gap, ABO, Tema Pasaran

Romance and Drama

Hola am bek, awas kesandung typo, biasa bikin cerita berversi suka bingung sendiri. Selamat membaca, semoga terhibur. Jangan lupa VoMent ahai.

Previous

"Terima kasih banyak, Ayah akan mengatakan ini kepada Tuan Kriss."

"Ya." Balas Taehyung singkat.

Taehyung tidak tahu apa dia mengundang masalah ke dalam hidupnya atau tidak. Jika dilihat di atas kertas Keluarga Jeon jauh lebih terpandang dibanding keluarganya, hanya karena alasan hubungan baik leluhur maka Taehyung dan anak dari keluarga Jeon dijodohkan. Hubungan baik seperti apa sampai membuat keluarga Jeon rela menjual anak mereka yang masih berusia sepuluh tahun dalam perjodohan tidak masuk akal seperti ini.

Seulgi mendekati Taehyung kemudian mengusap pelan puncak kepala Taehyung. "Terima kasih banyak sudah membantu keluarga ini." Ucap Seulgi tulus.

"Aku akan menganggap Jungkook sebagai adikku." Ucap Taehyung kemudian tersenyum.

"Ayahmu ingin mencoba memberikan kehidupan anak-anak yang normal kepada Jungkook, supaya dia memiliki kenangan masa kecil yang menyenangkan. Ayahmu percaya kau bisa melakukannya."

Taehyung mengangguk pelan. Dia masih tidak paham dengan tujuan perjodohan ini kecuali untuk urusan bisnis belaka.

.

.

.

"Jungkook, apa kau melakukan kesalahan? Kenapa Taehyung pergi?"

"Taehyung hyung tidak enak badan, Papa." Jawab Jungkook tenang.

"Bagus kau tidak membuat kesalahan. Kau belajar dengan sangat baik bulan ini. Jika Taehyung setuju, bulan depan kau akan tinggal bersama Taehyung atau bersama keluarga Kim. Kau tidak keberatan kan?"

"Tidak, Papa."

"Bagus, jangan membuat kesalahan kau harus bersikap baik kepada Taehyung."

"Iya, Papa."

"Saat kau tinggal bersamanya jangan membuat masalah atau Papa akan menghukummu."

"Iya, Papa."

"Habiskan makan malammu dan kembali ke ruang belajar."

"Iya, Papa."

DUA

"Taehyung, kau sudah berencana pergi ke universitas apa dan mengambil jurusan apa?"

"Aku rasa belum." Jawab Taehyung kepada salah satu teman baiknya yang kini tengah merangkul pundaknya. Byun Baekhyun.

"Kau harus membuat keputusan sekarang, kau tahu wali kelas kita akan marah jika sampai lusa kau belum membuat rencana apapun soal masa depan pendidikanmu." Kekeh Baekhyun.

"Masih lusa, akan aku pikirkan besok." Jawab Taehyung.

"Hei, ada apa?"

"Apa?"

Baekhyun melempar tatapan kesal. "Kau terlihat lesu hari ini, sakit?"

"Hanya sedikit tidak enak badan kemarin, sekarang aku sudah baik-baik saja. Apa aku terlihat pucat?"

Baekhyun menggeleng. "Tidak pucat hanya saja kau terlihat seperti bukan dirimu."

"Jangan bercanda. Ayo pergi ke kafetaria."

8 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang