8
Jungkook X Taehyung
(KookV Vers)
Warning : BL, Typo, age gap, ABO, Tema Pasaran
Romance and Drama
Halo am bek, awas kesandung typo, saya ingatkan karena buat cerita berversi jadi maklum kalo ada salah ketik nama ehey, story ini lompat waktunya cepet jadi jangan kaget ehey, selamat membaca, semoga terhibur, jangan lupa Vote dan komennya. See ya....
Previous
"Hmm..., bagaimana dengan jadwalmu?"
"Akan aku sesuaikan."
"Sabtu dan Minggu aku selalu libur."
"Bagaimana jika mulai minggu depan, butuh empat sampai enam kali pertemuan. Setiap minggu dua kali pertemuan, satu atau dua bulan konseling beres." Terang Jungkook.
"Jungkook kau masih dua puluh tiga tahun, apa menikah tidak terlalu cepat untukmu? Lagi pula kau sedang menikmati puncak karirmu sekarang."
"Jika bersama Taehyung hyung kapanpun aku siap." Cengir Jungkook.
"Aku ingin memukul kepalamu."
"Daripada dipukul dicium saja." Goda Jungkook.
"Cepat makan." Balas Taehyung malas menanggapi godaan Jungkook seperti biasa.
Jungkook hanya tertawa melihat tingkah malu-malu Taehyung.
DUA PULUH
"TAEHYUNG HYUNG BANGUN!"
"Berteriak lagi aku tendang perutmu!" Ancam Taehyung.
"TAEHYUNG HYUNG BANGUN!"
Ah tentu saja bocah itu tidak mendengarnya dari luar pintu. Taehyung melempar selimut dengan kasar, dia ingin bangun siang Sabtu ini. Senin sampai Jumat malam dia sudah sangat sibuk, apa tidak bisa dia bangun siang di hari libur ini?!
"TAEHYUNG HYUNG BANGUN!"
Taehyung membuka pintu kamar dengan kasar. Mengirim tatapan membunuh.
DUGH!
Mengirim tendangan ke perut si pembuat onar. Bukan tendangan keras hanya tendangan penuh rasa terganggu.
"AWW! Hehehe." Si korban hanya tertawa bahagia.
"Apa kau tidak punya pekerjaan hari ini?"
"Ada, tapi aku harus membangunkan Hyung dulu. Aku sudah membuat sarapan." Jawab Jungkook kemudian tersenyum, seolah tendangan tadi bukan apa-apa.
"Aku akan makan nanti jangan cemas." Taehyung bersiap masuk kembali ke dalam kamar dan menutup pintu namun Jungkook menahan pintu kamarnya.
"Sarapan sekarang denganku, apa kau tidak merindukan aku setelah kita berpisah selama satu minggu?" Cengir Jungkook.
Mereka memang berpisah selama satu minggu karena pekerjaan Jungkook sebagai aktor dan model. Taehyung tidak menyangka Jungkook menolak keras tawaran orangtuanya untuk meneruskan perusahaan, dia akan mengambil alih perusahaan suatu saat nanti, sekarang dia ingin melakukan apa yang dia inginkan.
"LEPASKAN!" Taehyung menolak Jungkook yang merangkul bahunya namun Jungkook tidak peduli dan kini bahkan mengangkat tubuh Taehyung menuju ruang makan di Penthouse mereka.
Mereka tinggal di sebuah Penthouse. Lantai tertinggi dari apartemen dua puluh lantai di pusat Kota Baru Aalesto. Tempat yang sejak Jungkook berusia lima belas tahun ingin dia tinggali. Taehyung awalnya tidak setuju tinggal di tempat tinggi seperti ini, terlalu menakutkan, Taehyung bahkan menawarkan banyak alternatif tempat tinggal kepada Jungkook. Namun, Jungkook keras kepala. Taehyung tidak pernah keluar ke balkon meski di sana ada kolam renang yang indah. Itu mengerikan. Berenang di ketinggian. Taehyung tidak mau mengurangi harapan hidup dengan membuat jantungnya berolahraga. Mereka tinggal bersama tentu berpisah kamar. Saat root dan heat mereka akan tinggal lebih jauh lagi bukan sekedar berpisah kamar, Jungkook membeli dua unit apartemen di tempat yang sama, satu unit digunakan sebagai pengungsian saat mereka mengelami heat dan root. Sejauh ini semuanya baik-baik saja untuk Jungkook dan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 (END)
FanfictionPerjodohan dengan selisih jarak delapan tahun. Apakah semuanya akan berakhir dengan baik untuk Jungkook dan Taehyung?