Say It First! | [18]

75.4K 11.3K 2.1K
                                    

Masih ditungguin, kan? 😢

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih ditungguin, kan? 😢









Eh, seriusan masih banyak yang nggak ngeuh sama poin 6 dan 8 di to do list-nya Chia.

Kasih tau dong xD











Tekan bintang sebelum baca.
Kasih di sini sebelum lanjuttt.

***

Janari masih menatap Chiasa, menunggu jawaban tanpa menuntut karena sejak tadi dia terlihat sabar. Namun, setelah beberapa detik berlalu tanpa kunjung ada jawaban, telunjuknya mengetuk-ngetuk sisi botol air mineral, terdengar konsisten, seperti detik stopwatch yang bergerak mundur dan menunggu waktu habis.

"Mau minum dulu?" Tawaran yang terkesan mencibir karena Janari melihat Chiasa masih bergeming. Dia memang tidak terang-terangan terlihat bahagia atas kebingungan Chiasa, tapi jelas dia terlihat menang.

Suatu kecerobohan yang tidak pernah Chiasa prediksi, berurusan dengan Janari tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya. Chiasa bisa saja mengambil keputusan untuk mundur, tapi justru itu akan membuat Janari tertawa terpingkal-pingkal di belakangnya.

Namun, jika dia maju ....

Chiasa terkesiap, getar ponsel membuatnya berhenti berdebat dengan diri sendiri. Nama 'Papa' muncul di layar ponsel, Chiasa turun dari stool lalu menatap Janari yang kini mengulurkan tangan dengan santai, mempersilakannya untuk menjauh ketika menerima telepon.

Chiasa bergerak ke arah pintu kaca, membukanya dan melangkah menuju balkon. "Halo, Pa?"

"Halo. Lagi apa, sayang?"

"Aku ...." Chiasa melirik ke belakang, melihat Janari masih duduk di stool seraya menenggak botol air mineral. "Aku masih di rumah teman. Kenapa, Pa?"

"Belum pulang?"

"Iya. Belum. Tapi bentar lagi aku pulang kok, lagi beresin ... ini .... Dikit lagi aku pulang kok."

"Ya udah, hati-hati pulangnya, ya. Papa nggak bisa jemput soalnya. Malam ini mendadak harus pergi ke Bandung. Sama Om Argan." Papa memang cerita bahwa Blackbeans di Bandung sedang bermasalah karena manajernya tiba-tiba keluar tanpa one month notice. Namun, ini hal biasa. Walaupun ayahnya itu tidak pergi ke luar kota, beliau memang sering tidak pulang ke rumah dan menghabiskan waktu kerja semalaman di Blackbeans. "Kamu baik-baik ya di rumah."

Say It First!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang