Say It First! | [29]

80.4K 11.3K 3.7K
                                    

Haiiiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiiiii.

Akhirnya aku bisa kembali setelah sekian lama. Wkwk. Seneng nggakkk xD
Tolong sambut dengan tekan vote xD

Kangen banget sama Janari nggak?
Bagaimana dia tidak populer sejak dulu kalau semasa SMA-nya kayak begini. Hadeee.

Siap bakar-bakaran lagi, kan? 🔥🔥🔥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siap bakar-bakaran lagi, kan? 🔥🔥🔥

Kebetulan ada yang perlu dibakar nih emang. Wkwkwk.

Komennya maksudnya. Yok yok yok 🔥🔥🔥

***

"Aku seneng banget, akhirnya kamu punya waktu buat aku." Tiana meraih lengannya, menyandarkan kepala di pundaknya.

Wajah Janari melengos, menatap ke arah luar jendela mobil di samping kirinya. Sebenarnya dia tidak berniat menanggapi sikap Tiana, tapi perlakuan yang baru saja diterimanya masih membuatnya jengkel. "Aku memang nggak punya waktu. Jam tujuh pagi tadi masuk mata kuliah pertama, terus tiba-tiba Nenek telepon kalau aku harus antar kamu terapi." Setelah itu, Janari tidak bisa menolak karena Pak Yatno sudah menjemputnya di depan gerbang kampus bersama Tiana.

Dan di sini lah Janari berakhir, di jok penumpang bersama Tiana, ikut ke mana Pak Yatno membawanya.

"Ini terapi terakhir aku tahu." Ucapan Tiana membuat Janari menoleh. "Sebelum aku kembali ke Surabaya dan mengurus semua kepindahanku, ke sini."

Say It First!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang