Say It First! | [52]

63.6K 11.2K 3K
                                    

Haiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haiii. Udah ketemu lagi. Kaget nggaaakkk?






Kasih semangat dong biar lebih semangat update-nya
Beri api beri api 🔥🔥🔥





Kangen ga sih sama Si Slengekan iniiiiii? Udah lama galau banget diaaa. XD

Silakan bantu tandain typo yaaaaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silakan bantu tandain typo yaaaaa.

***

Janari tidak tahu pasti alasan apa yang membawanya datang ke rumah itu. Setelah tahu Chiasa pergi dan tidak mengharapkannya lagi, dia seperti ... hilang arah. Rasanya baru beberapa hari yang lalu, setelah Chiasa memutuskan pergi meninggalkannya, dia tahu bahwa Chiasa sudah membawa separuh hidupnya. Menyadarkannya, bahwa Chiasa sudah menjadi bagian dari tujuan hidupnya.

Dan kini, ironinya semua sudut henti dalam hidupnya memaksanya untuk tidak lagi meraih tujuan itu.

Lama dia berpikir tentang langkah hari ini. Sampai akhirnya, langkah membawa dirinya sampai di depan pintu rumah itu. Wajahnya terangkat, tangannya bergerak menekan bel. Tidak pasti ada orang di dalam sana, karena selama ini, tujuannya datang ke rumah itu hanya untuk bertemu seorang perempuan yang saat ini sudah pergi.

Kunci pintu terdengar dibuka dari arah dalam, dan daun pintu terbuka setelahnya. Seorang pria paruh baya tampak, terlihat baru saja bangun tidur, padahal waktu masih menunjukkan pukul delapan malam. Om Chandra, Janari kembali bertemu dengannya setelah pertemuan pertama mereka tentang rekaman CCTV kemarin.

"Janari?" Wajah Om Chandra tampak bertanya-tanya. "Kenapa? Ada yang bisa Om bantu lagi?" tanyanya dengan suara serak, tanda bahwa saat ini dia sedang tidak baik-baik saja. Dia terbatuk-batuk setelahnya.

Say It First!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang