Ini part terakhir. Jadi jangan lupa vote dan komennn. 😭❤️ Bakal kangen banget siii sama pembaca di sini. Huhu.
Ada beberapa info terkait masalah versi cetak:
📍Perkiraan buka PO tanggal 15 Maret 2022. Info pastinya menyusul, ini baru perkiraan aja. Bagi yang mau ikut PO, jangan sampai ketinggalan ya.
📍Rencananya bakal ada 5 Extra part yang belum dipublish di Wattpad di novelnya nanti. Extra part-nya after married. Hehe.
📍Untuk harga belum tau. Karena masih bingung part yang di Karyakarsa masukin atau nggakkk? Soalnya kalau dimasukin bakal jadi tebel banget. Huhu. Tapi diusahain ga lebih dari 100k. Pengennyaaa. Atau sekitaran itu.
📍Untuk pemesanan kalian bisa hubungi olshop ya. Nanti pasti diumumin list olshop yang ikut PO.
📍Follow instagram citra.novy kalau nggak mau ketinggalan infonya ya.
Bagi yang mau baca digital :
📍 Belum ada rencana untuk jual PDF/ebook.
📍 Jika mau baca secara digital, paling nanti akan ada satu work di Karyakarsa—yang hanya bisa dibaca di Karyakarsa—yang isinya 5 extra part yang ada di novel.
Ada yang mau ditanyain lagi?
Dan terakhir, terima kasihhh telah membersamai saya menuliskan kisah Janari dan Chiasa selama ini ya. Terima kasiiih.
Boleh gasi kasih vote dan komen dan follooowww di part akhir ini? Hehe.
***
Kebahagiaan tidak melulu tentang diri sendiri. Tentang orang yang dekat. Tentang orang yang kamu cintai. Bahagianya adalah bahagiamu.
Seperti hari ini. Chiasa tidak berhenti tersenyum ketika menemani Jena di ruang make-up, melihat sahabatnya itu mengenakan kebaya putih untuk acara akad nikah dengan wajah berseri-seri. Beberapa kali Chiasa memujinya, "Lo cantik banget. Cantik." Sambil tersenyum dan tidak lepas menatapnya.
Chiasa pikir, senyumnya tidak akan pudar sampai acara akad selesai. Namun, ternyata dugaannya salah besar. Saat Kaezar mengucapkan kata, "Saya terima nikahnya Shahiya Jenaya binti Arganta Yudha ...." Air mata Chiasa meluruh.
Harunya runtuh menjadi tangis yang tersedu-sedu.
Bagaimana ya menjelaskannya?
Chiasa sangat bahagia, tapi juga kehilangan. Saat mengucapkan selamat dan memeluk sahabatnya itu, dia berkata dengan terbata, "Jangan tinggalin gue ya, Je. Apa pun yang terjadi. Walau ada Kaezar."
Jena tidak menjawab, malah memeluknya semakin erat. Padahal sudah diwanti-wanti untuk tidak menangis agar make-up-nya tidak rusak, tapi Jena seolah-olah tidak peduli. "Ya ampun, nggak lah. Gue kan cuma pindah rumah untuk hidup sama Kae, gue nggak ke mana-mana," jawabnya setelah tangisnya reda. "Yang ada tuh lo, jangan jauhin gue ya, satu-satunya yang udah nikah di sini kan gue. Tetep ajak gue kalau hang out."
KAMU SEDANG MEMBACA
Say It First!
Romance[TSDP #2] Janari adalah orang yang paling Chiasa jauhi selama ini. Namun, karena kebutuhan riset untuk menulis novel romance, Chiasa harus kembali mendekati laki-laki itu. Chiasa bergerak diam-diam, mendekat perlahan, sampai akhirnya bisa masuk ke d...