Cepet kan update-nyaaa? XD
Karena vote+komennya bagus jadi semangat niii. Ayok, ayok, vote dan komennya ditunggu yaaa.
Beri aku apiii 🔥🔥🔥
***
Chiasa sudah berada di dalam mobil, di sisi Janari yang kini tengah mengendara untuk mengantarnya pulang. Sejak tadi, dua tangannya saling bertaut, gugup karena tidak tahu perkembangan rencana teman-temannya.
Sudah sampai mana mereka? Sudah merencanakan apa? Atau jangan-jangan sudah sampai di depan rumahnya?
Chiasa akan tetap aman kalau mereka belum bergerak ke rumahnya dan masih menunggu kedatangan Janari di rumah Kaezar.
"Chia?"
Suara Janari membuatnya menoleh. "Hm?"
Janari menggerakkan lengan kirinya untuk mendorong dada Chiasa ke belakang, sampai bersandar ke jok. "Nah, gini. Lo tegang banget dari tadi."
Chiasa melenguh pelan. Bagaimana bisa dia tidak tegang dan gugup? Bisa dibayangkan kalau sekarang semua teman-temannya sudah berada di depan pagar rumah, menunggunya datang, sementara dia baru muncul bersama Janari.
Dan semuanya menyaksikan itu.
Chiasa diantar oleh Janari ketika waktu sebentar lagi menyentuh jam dua belas, dan sekarang Chiasa tahu rasanya menjadi Cinderella yang takut dengan dentingan jam tepat di tengah malam.
"Nih." Janari memberikan ponselnya pada Chiasa. "Buka aja grupnya, biar lo bisa tahu dan bisa mengira-ngira mereka udah sampai mana sekarang."
Chiasa menggumamkan kata terima kasih sambil segera meraih ponsel Janari. Dia bisa langsung mengakses ponsel itu tanpa repot dengan segala macam kunci layar yang Janari gunakan. Dan .... "Ini sopan nggak, sih?" gumamnya seraya menoleh lagi pada Janari. "Gue buka-buka HP lo gini?"
"Kan, gue yang kasih izin."
Oke. Sepertinya tidak apa-apa. Perhatian Chiasa kembali beralih pada layar ponsel di tangannya yang sudah menyala, lalu membuka menu pesan dan hanya menemukan satu-satunya notifikasi dari grup 'Tim Sukses depan Pager' yang .... Sumpah chat-nya banyak banget!
Ibu jari Chiasa terus bergerak untuk membaca pesan-pesan yang ada di sana, dan semakin ke bawah, dia semakin panik karena ternyata teman-temannya itu memutuskan untuk berangkat dari rumah Kaezar tanpa Janari.
Pesan terakhir adalah pesan dari Arjune yang berisi, "Kita tunggu di rumah Chia aja ya, Ri. Jena sama Davi udah tantrum. Pusing banget pala gua."
Keputusan itu dibuat dalam waktu panjang dan alot karena Janari yang tidak kunjung merespons pesan-pesan di grup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say It First!
Romance[TSDP #2] Janari adalah orang yang paling Chiasa jauhi selama ini. Namun, karena kebutuhan riset untuk menulis novel romance, Chiasa harus kembali mendekati laki-laki itu. Chiasa bergerak diam-diam, mendekat perlahan, sampai akhirnya bisa masuk ke d...