Klek~
Yuta memasuki rumah dan menatap ke empat anaknya yang ada di ruang tamu dan juga Winwin yang sedang mengusap pipi Shotaro yang memerah karena menahan kantuk.
"Yah.. Ayah.. maaf," Jaemin menunduk.
"Ayah, maafin Nana ya?" Renjun menunjukan puppy eyesnya.
"Ayah.. Nana mungkin dipaksa sama Jeno, jangan marah sama Nana ya?" Dejun si sulung tersenyum manis.
"Ayah---" Omongan Shotaro terpotong.
"Iya sayang - sayangnya Ayah. Ayah ga marah.." Yuta tidak bisa membentak anak - anaknya. "Besok lagi siapapun itu jangan gitu ya? Izin dulu sama Ayah, kalau ada apapun itu bilang sama Ayah, sama Bunda. Ya?"
Keempat anaknya serempak mangangguk dan tersenyum manis.
Yuta menghela nafas dan ikut tersenyum. "Sekarang tidur ya sayang - sayangnya Ayah,"
Ke empat anak Yuta satu persatu mencium pipi Yuta dan Winwin lalu mengucapkan selamat malam dan kembali ke kamar masing - masing. Itu tradisi keluarga Nakamoto.
Menyisakan Winwin dan Yuta yang berada di ruang tamu.
"Anaknya Jaehyun sinting semua, hadeh.." Yuta menghempaskan tubuhnya ke sofa ruang tamu.
"Wajar anak muda Yah.." Winwin duduk di sebelah Yuta dan mengusap lengan suaminya itu.
"Ya maksudnya tuh izin dulu gitu lho sama aku kalau mau ngasih surprise atau apa, ga kaya gini tengah malem tiba - tiba kaya tadi, ga ada manner," Yuta mengusap pelipisnya.
"Minta izin juga pasti kamu ga kasih izin.." Winwin berdecih pelan.
"Ya emang ga bakalan aku izinin," Yuta terkekeh.
"Tuh kan, mereka takut sama kamu buat minta izin ya jadi sembunyi - sembunyi, makanya jangan galak - galak kamu," Winwin ikut terkekeh.
"Aku bukan galak sayang.." Yuta mencium pipi Winwin lalu memeluk tubuh mungil Istrinya itu. "Aku cuma gamau empat berlian kita kegores sedikitpun, gamau!"
Winwin memutar bola matanya malas. Malas dengan aturan super ketat Ayah Yuta.
"Sayang.." Yuta mengusapkan hidungnya ke pipi Winwin.
Winwin yang sudah hafal dengan gerak gerik suaminya hanya bisa terdiam.
"Kita udah lama ga main di sini, hehehe," Yuta mendorong tubuh Winwin ke sofa dan menindihnya.
"JANGAN GILA! UDAH ADA ANAK - ANAK!" Winwin berteriak sembali memukuli bahu Yuta.
"Mereka udah tidur sayang," Yuta merengek seperti bayi.
🔸◾🔸◾
🎼🎼🎼
Jeno, Sungchan dan Beomgyu tengah saling menatap satu sama lain.
"Tau kan si Om Yuta itu galaknya minta ampun?" Jaehyun menghembuskan nafasnya. "Kalau Daddy ga masalah kalian ngasih surprise kaya gitu tapi izin Daddy dulu dan jangan berharap lebih sama anaknya Om Yuta, mereka dijaga ketat semua,"
Jeno menunduk.
"Kamu pacaran emang sama si Jaemin itu?" Kini Taeyong yang bertanya.
Jeno masih menunduk dan menggeleng.
"Friendzone Mom.." Mark si sulung menahan tawanya.
Jeno spontan melotot ke arah Mark.
"Kamu cari pacar lain deh Jen, daripada ambil risiko," Jaehyun menatap Jeno.
"Kok aku doang, si Sungchan juga tuh lagi mepet adeknya Jaemin.." Jeno mendengus kesal.
"Hah?" Kini giliran Jaehyun menatap Sungchan. "Kamu deketin Renjun?"
"Bukan Daddy! dia deketin Shotaro!" Beomgyu yang menjawab.
Sungchan sudah merasa ketar ketir.
"Astaga, Jaemin yang udah kelas 12 SMA aja belum dibolehin pacaran. Apalagi Shotaro yang masih kelas 10 SMA," Jaehyun sedikit tertawa.
Jujur saja, Jaehyun sebenarnya adalah orangtua yang tidak terlalu strict tetapi dia sangat tidak ingin jika anak - anaknya melanggar aturan keluarga yang lain.
"Hmm, Daddy bisa ga sih bujuk si Om Yuta? Kan kalian temenan.." Jeno merengek.
"Ga bisa, Daddy takut," Jaehyun menatap datar Jeno.
Taeyong tertawa keras saat mendengar pernyataan tersebut.
Jaehyun sedikit melirik Taeyong lalu berkata, "Tapi mungkin Mommy mu yang bisa bantu,"
Mata Jeno langsung berbinar. Jangan lupakan Sungchan yang mendadak sumringah.
"Well done, time to sleep.. besok kalian harus sekolah adek - adek tercinta," Mark menyela.
"Mommy, bantuin beneran yaa?" Jeno menghampiri Taeyong dan memeluk lengannya.
Mark yang melihat itu hanya bergumam, "Huft... Teenager.."
"Nanti gampang Jen," Taeyong mengusap rambut Jeno.
"THANK YOU MOMMY!!" Jeno mencium pipi Taeyong.
"Oh iya Jeno sama Sungchan tetap mendapat hukuman dari Daddy. Sembarangan ngajak Beomgyu larut malam gini keluar, kalau kenapa napa gimana coba. Besok pagi sikat semua kamar mandi seisi rumah!! GA ADA TAPI TAPIAN!"
Jaehyun berkata tegas lalu berjalan dengan Taeyong menuju lift rumah untuk kembali ke kamarnya yang berada di lantai 4.
"What!!!??"
Bukan Jeno atau Sungchan yang terkejut tapi justru Mark.
"Are you kidding to them Dad? God...."
"Sial, ternyata dia lebih kejam daripada Om Yuta," Sungchan bergumam.
"Semangat bestie~ " Beomgyu menjulurkan lidahnya ke arah Sungchan dan Jeno dengan centil lalu melenggang pergi.
Jeno hanya mengacungkan jari tengahnya.
Swipe for next
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Lima Restu 🌷
Teen Fiction♡ Kerandoman para bujang Neo Residence untuk mendapatkan restu Ayah Yuta. ------------------------------------------------ Sequels : 1. Pacar Lima Restu 2. Teman Lima Musuh 3. Kisah Lima Bujang (Prequel) .・゜゜・bxb story with adult content
