Yuta terbahak saat melihat sebuah tayangan komedi di layar TV, demi apapun sebenarnya Yuta adalah orang yang sangat receh selepas Ia sangat galak di mata orang lain.Laki - laki berambut gondrong itu kemudian merasa bosan dan berjalan mengelilingi ruang tengah. Ia memandang Dejun yang sibuk mengetik di depan Laptop. Langkahnya yang tegas mendekati Dejun.
"Kamu udah makan belum?" Yuta mengusap lembut rambut Dejun.
"Sudah Ayah..." Dejun tersenyum.
"Makan lagi sana, jangan serius - serius amat ngerjain skripsinya," Yuta terkekeh.
"Ini revisi Yah, jadi nanggung. Nanti deh..." Dejun masih fokus memandang layar laptopnya.
"Yaudah, semangat sayang!" Yuta mengecup pucuk kepala Dejun dan mengacak rambut anaknya lembut.
Yutapun menaiki tangga untuk menyapa anaknya yang lain. Ia memasuki kamar Shotaro.
"Sayang?"
Shotaro refleks melihat Ayahnya dan berlari kecil mendekat.
"Lagi ngapain hm?" Yuta memeluk anak bungsunya itu.
"Aku lagi belajar Ayah, kenapa?" Shotaro menunjuk bukunya yang berserakan.
"Jangan lupa makan ya dek, jangan terlalu sering belajar.." Yuta tersenyum.
"Aku udah makan, lagian belajar itu seru tau.. sana Ayah pergi, aku mau lanjut belajar!" Bibir Shotaro mengerucut.
Yuta tertawa melihat kelucuan Shotaro, Ia mengecup kepala Shotaro lalu bergegas keluar kamar.
Yuta berjalan lagi ke kamar sebelah, kamar Jaemin.
Klek ~
"Ayah jangan masuk!" Teriak Jaemin dari dalam.
"Loh kenapa?" Yuta kebingungan.
"Di belakang pintu ada dekor yang aku buat, kalo di buka nanti berantakan. Aku baru buat konten photography," Jaemin mendorong pintu kamar dari dalam agar tertutup rapat lagi.
"Oke sayang, semangat!" Yuta berteriak.
Yuta menghela nafas, sedih karena tidak bisa memeluk Jaemin. Ia melanjutkan ke kamar terakhir, kamar Renjun.
Deg.
Yuta sedikit terkejut saat melihat Renjun hanya melamun di depan jendela. Biasanya Renjun paling sibuk di antara saudaranya yang lain.
"Sayang?" Yuta duduk di sebelah Renjun.
Renjun mengusap pipinya. Ia menangis.
"Hey...." Yuta memeluk erat Renjun. "Gapapa, anak Ayah nangis, gapapa..."
Renjun semakin memeluk erat Ayahnya.
"Gapapa, Ayah di sini.." Yuta mengusap lembut rambut hitam Renjun.
"Maafin aku Ayah..." Kata Renjun di tengah tangisnya.
Yuta sedikit terkejut, Ia hanya terdiam, membiarkan anaknya bercerita.
"Ayah... aku jahat banget...." Tangis Renjun semakin pecah.
Yuta berusaha tersenyum walaupun hatinya sesak melihat anaknya menangis, padahal Ia belum tahu apa alasan Renjun menangis.
"Ayah..." Renjun melepaskan pelukannnya dan menatap Yuta.
"Iya kenapa cantiknya Ayah?" Yuta mengusap lembut pipi Renjun.
"Ayah, aku baper sama orang..." Renjun mengulum bibirnya.
Yuta menaikan alisnya.
"Tapi dia beneran bikin baper, Ayah.." Renjun menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Lima Restu 🌷
Novela Juvenil♡ Kerandoman para bujang Neo Residence untuk mendapatkan restu Ayah Yuta. ------------------------------------------------ Sequels : 1. Pacar Lima Restu 2. Teman Lima Musuh 3. Kisah Lima Bujang (Prequel) .・゜゜・bxb story with adult content