O43 : Dejavu

7.6K 1.1K 66
                                        

"Halooo cucu Ayah! jangan panggil Kakek ya, panggil Ayah aja!" Yuta mengusap - usap pipi gembul Jisung.

"Aaaa sayang~" Jeno menyuapi Jisung.

Jisung kecil melahap suapan Jeno.

"Aaa pintarnya!" Jeno mengusak lembut rambut tipis Jisung.

Jisung sekarang sudah berusia delapan bulan. Ia tumbuh semakin menggemaskan.

"Si Haechan udah hamil ya?" Winwin menatap Jaemin yang sedang membersihkan pipi Jisung yang terkena bubur.

"Huum.. udah tiga bulan kayanya.. besok anaknya bisa seumuran sama Jisung.." Jaemin berbicara tanpa menoleh.

Jisung tertawa riang, badannya bergerak aktif meraih - raih mainan yang ada di depannya.

"Ayah minta tolong.." Jaemin menunjuk sebotol susu yang berada di meja ruang tamu.

Yuta dan Jeno bangkit bersama lalu saling pandang.

"Ayah Jeno..." Jaemin terkekeh.

"Hadeh," Winwin menarik tangan Yuta untuk duduk lagi, "Kamu tuh udah Kakek bukan Ayah lagi!"

"Nana manggilnya yang lengkap dong.." Yuta mendengus. Oh tidak, Yuta terlihat seperti anak kecil.

Jeno mengambil botol susu lalu segera memberikannya kepada Jaemin.

"Icung aus ya? aus? ini minum dulu sayangnya Buna.." Jaemin mengarahkan botol itu ke mulut Jisung.

Dengan riang Jisung melahap botol itu dan menyedot susu yang ada didalamnya.

"Kenapa sih setiap aku ke sini, ni rumah pas lagi sepi. Renjun sama Shotaro kemana sih?" Jaemin menghela nafas.

"Taro udah besar sekarang Na, main mulu kerjaannya sama Winter. Tapi dia ga pernah bawa pacar sih. Bahkan nih kemarin, tiba - tiba Taro bilang ga pengen nikah..." Winwin sedikit terkekeh.

"Biarlah," Yuta menimpali, "Taro lagi mencari jati dirinya,"

"Tahu - tahu cinlok sama Winter," Celetuk Jaemin.

"Ga masalah si," Yuta tersenyum, "Itu udah urusannya Taro.. Hahahaha.."

"Renjun?" Jaemin menaikan alisnya, "Dia udah ga galau lagi kan?"

"Masih, kata siapa udah ga?" Winwin menghela nafas, "Dia makin malsuin senyumnya. Pokoknya dia sering banget pura - pura bahagia padahal dia aslinya belum sepenuhnya pulih dari patah hatinya,"

"Huft.." Jaemin memijat pelipisnya.

"Ya sejujurnya Ayah kangen momen - momen dulu. Saat Renjun belajar bareng Dejun, saat Taro cerita sama kamu. Saat kalian ngumpul di ruangan ini. Ah, kita dulu sebahagia itu.."

Yuta mengulum bibirnya.

"Tapi sekarang lebih bahagia. Karena ada baby Icung!" Yuta menciumi pipi Jisung.

Jisung tertawa renyah dan tangannya menggapai - gapai rambut gondrong Yuta.

"Oh iya gimana kerjaan kamu nak?" Winwin tersenyum menatap Jeno.

"Setelah diangkat jadi administrator di kantor Ojek Online, ya Puji Tuhan gajiku naik berkali - kali lipat. Bisa buat nyicil beli motor baru," Jeno tersenyum.

"Aku juga baru itu Bun, jualan makanan. Emang ga seberapa sih, tapi lumayan buat beli susu Jisung," Jaemin ikut tersenyum.

Hati Winwin menghangat. Tak disangka, Jaemin dan Jeno benar - benar bertanggung jawab atas kebahagiaan mereka sendiri.

"Sini Aaaa lagi sayang," Jeno menyuapi Jisung lagi.

Jisung menepis tangan Ayahnya membuat bubur yang dipegang sedikit tumpah.

Pacar Lima Restu 🌷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang