Letak rumah di Neo Residence.
Jarak per rumah adalah 1 Km. Jadi rumah keluarga Nakamoto dan Moon dengan Keluarga Suh dan Jung bisa dibilang jauh.
🔸◾🔸◾🔸
🎼🎼🎼
"Dek, udah belum?" Jeno menyenggol Beomgyu yang ada di sebelahnya."Bacot! diem dulu anjeng," Beomgyu berusaha menyalakan korek lalu disulutkannya di sumbu lilin.
Cess~
"YASSS!" Jeno tersenyum lebar saat lilin yang tertancap di atas kue akhirnya menyala.
Sungchan yang membawakan kue tersebut hanya berdecih pelan, enggan berkomentar.
"Tapi bang, ini aman? Om Yuta ga ada di rumah kan?" Beomgyu menatap rumah besar yang ada di hadapannya.
"Aman pokoknya, Nana udah bilang katanya Om Yuta mau baru ke luar kota," Jeno lagi - lagi tersenyum lebar dan membuka ponselnya.
"Gue chat si ayang dulu," Tegas Jeno sembari mengetik.
Hening.
Hanya terdengar suara angin yang berhembus.
Ya, malam itu mereka bertiga ingin memberi hadiah untuk Jaemin yang sedang berulang tahun. Ide tersebut dari Jeno, mengingat Jaemin adalah Teman spesialnya.
Raut wajah Jeno berubah menjadi kebingungan.
"Napa bang?" Sungchan sedikit melirik wajah Kakaknya itu.
Jeno tidak bergeming, dia masih berkutat dengan ponselnya.
"Dek, sumpah dah mau - maunya kita disuruh kaya gini," Sungchan berbicara dengan Beomgyu.
"Aku kaya gini juga pengen ngasih surprise buat Kak Nana bukan karena si bangsat itu!" Beomgyu melirik sinis Jeno.
"Bang, udah belum? ini udah mau tengah malam," Sungchan menatap Jeno.
"Jaemin ga bales...." Wajah Jeno mulai panik.
Sungchan memejamkan matanya kuat.
Beomgyu? dia ingin mengumpat saat itu juga.
"Chan, tolong dong chat si Taro, Nana ke mana.." Jeno memelas kepada Sungchan.
"Bawain," Sungchan memberikan kue kepada Beomgyu.
"Dih jadi gue yang ribet, sial," Beomgyu menerima kue tersebut sembari mengomel.
Sungchan sudah mengirim text untuk Shotaro tetapi sama saja dengan Jaemin. Tidak ada respon.
"Gue saranin kita pulang, perasaan gue ga enak sumpah," Sungchan mulai cemas.
"Iya bang, ayo pulang ih kita juga belum izin ke Daddy loh...." Beomgyu menggigit bibirnya.
Jeno masi terdiam menatap pagar rumah Jaemin.
"Ayo pulang bang..." Beomgyu mulai merengek.
"Beomie juga udah kedinginan nanti sakit dia, ayo lah bang pulang," Sungchan menatap kesal Jeno.
Klek ~
Ada yang membuka kunci pintu pagar.
Jeno sangat antusias, Ia langsung mengode kepada adik - adiknya untuk menyanyikan lagu Happy Birthday. Sungchan dan Beomgyu langsung peka dan mulai bernyanyi.
Tapi..
Grekk~
Pagar terbuka menampakan sosok yang memasang wajah dingin.
"Ngapain kalian?"
Deg.
Itu Yuta bukan Jaemin.
Sungchan dan Beomgyu sangat terkejut. Mereka berdua ingin langsung lari tapi lengan mereka ditahan oleh Jeno.
"Kita ke sini mau ngasih surprise buat Nana," Jeno tersenyum.
"Tau manner ga kalian? Jam berapa sekarang? Kalian besok ga sekolah? Udah izin ke Daddy kalian? Udah izin ke Bundanya Nana? Udah izin ke saya?" Yuta menatap dingin satu persatu anak Jeong Jaehyun tersebut.
"Emmm.." Belum selesai Jeno menjawab, Yuta sudah menimpali lagi.
"Kenapa cuma Nana aja yang dikasih surprise? Kalian ga inget Renjun? Ga mikir perasaan Renjun? Kalian kan temen Renjun juga,"
"Damn," Batin Jeno, Ia bahkan tidak memikirkan hal sejauh itu.
"Pulang," Yuta menatap tajam.
"M-maaf Om.." Jeno menunduk. Diikuti Sungchan dan Beomgyu.
"Pulang, besok sekolah," Yuta menatap tajam lalu kembali masuk dan mengunci pintu gerbang.
Swipe for next
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Lima Restu 🌷
Подростковая литература♡ Kerandoman para bujang Neo Residence untuk mendapatkan restu Ayah Yuta. ------------------------------------------------ Sequels : 1. Pacar Lima Restu 2. Teman Lima Musuh 3. Kisah Lima Bujang (Prequel) .・゜゜・bxb story with adult content