O46 : Sunset

6.9K 1K 262
                                    


"Mau sampai kapan lo bohongin diri lo sendiri?"

Yeonjun menggantungkan jaketnya, lalu menghidupkan lampu kamarnya. Renjun yang sedang membuka jendela kamar hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban.

"Lo ga capek kaya gini? pura - pura ada hubungan sama gue di depan keluarga lo? Lo sama aja nyakitin diri lo sendiri. Guanlin selalu ngira gue ada hubungan sama lo, sialan. Padahal lo nya aja masih gagal move on,"

Tangan Yeonjun meraih sebuah kotak kecil yang berisi rokok. Jemarinya menarik satu batang, lalu Ia pantikan ke sebuah korek. Mulutnya menghisap dengan santai.

"Fuuhhh," Yeonjun membuang asap tersebut. "Gara - gara ini, gue ngerasa brengsek. Setiap lo ngerasa down. Lo cari hiburan dengan having sex sama gue, kita having sex tanpa ada perasaan satu sama lain. Gue ngerasa brengsek banget.."

Renjun menidurkan dirinya di ranjang Yeonjun sembari terkekeh, "Ga usah munafik, lo juga nikmatin itu kan-- hole gue yang sempit,"

"Ayah lo nangis Njun, kalau tahu lo udah ga perawan lagi," Yeonjun mendudukan dirinya di pinggir ranjangnya. Mulutnya senantiasa mengeluarkan asap rokok.

"Yeonjun?" Renjun bangkit dari tidurnya lalu memeluk Yeonjun dari belakang.

Mata Yeonjun melirik ke belakang.

"Lo ada bisnis kan?" Renjun berbisik.

"Kenapa emang?" Yeonjun mengerutkan keningnya.

"Ya..." Renjun melepaskan pelukannya lalu duduk di samping Yeonjun, "Setidaknya lo harus jaga - jaga, kalau gue hamil,"

"MATA LO!" Yeonjun melempar guling ke arah Renjun.

Renjun melempar balik guling tadi sembari terbahak.

"Itu masalah gampang Njun, lo hamil? gue nikahin, nanti kita tinggal di rumah gue yang baru," Yeonjun tersenyum sembari menarik lengan Renjun.

Renjun berpindah tempat untuk duduk di atas paha Yeonjun. Lalu Ia mengerjap lucu, meminta sesuatu.

Yeonjun yang sudah paham, Ia mengarahkan batang rokok ke mulut Renjun. Mulut mungil Renjun menghisapnya lalu menghembuskan asap di wajah Yeonjun.

"Udah ya? hari ini bukan jadwal lo rokok. Nanti asma lo kambuh lagi, gue yang repot," Yeonjun melemparkan rokoknya yang masih panjang ke dalam ember berisi air.

"Aaa.. kok dibuang.. kan itu bisa buat berdua. Jadi gue ga banyak rokoknya," Renjun memanyunkan bibirnya.

"Mau dihukum sama Daddy?" Yeonjun mengecup bibir Renjun.

Renjun menggeleng cepat.

"Yuta lihat, anak lo jadi jalang," Yeonjun terkekeh pelan.

"Taehyung lihat, anak lo suka ngentotin anak orang!" Renjun tidak mau kalah.

Yeonjun terbahak mendengar ucapan Renjun.

Sudah satu tahun mereka menjalani kehidupan seperti itu. Sebagai support partner, mendengarkan keluh kesah satu sama lain, merokok bersama, meminum alkohol bersama dan melakukan hubungan seks.

Namun masing - masing tidak memiliki perasaan lebih. Renjun yang masih terjebak masa lalu dan Yeonjun yang mati rasa karena trauma untuk menjalin sebuah hubungan.

"Anyway, thanks ya," Renjun tersenyum.

"Thanks? Untuk?"

"Udah nutup mulut Kakak Tingkat yang ngegep kita pas ngewe di ruang musik.." Renjun tertawa lepas.

Yeonjun terkekeh pelan, "Pakai uang 10 juta aja dia langsung tutup mulut, padahal ya.."

"Padahal... uang segitu buat nyewa hotel kita selama lima hari doang," Renjun menarik sudut bibirnya.

Pacar Lima Restu 🌷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang