OO4 : Sungchan dan Shotaro

12.9K 2K 79
                                    


Jaemin segera membereskan bukunya ketika Ia mendengar bel pulang sekolah berdering. Laki - laki manis itu langsung menghampiri saudara kembarnya yang sedang menunggu di depan kelasnya. Mereka berada di kelas yang berbeda.

"Njun, kamu pulang sama siapa?" Jaemin berlari kecil menghampiri Renjun.

"Aku? nanti, ada kerja kelompok Na," Renjun tersenyum.

"Terus kenapa ke sini?" Jaemin menaikan alisnya.

"Aku mau bilang, barusan Ayah telpon ga bisa jemput Taro karena harus nganterin Bunda ke tempat temennya yang barusan nikah. Hmmm, minta tolong jemput Taro ya?" Renjun menunjukan wajah lucunya "Aku ada kerja kelompok.."

Jaemin menyipitkan matanya.

"Apa!?" Renjun sedikit membentak.

"Ga, yaudah sana - sana, huss huss," Jaemin mendorong Renjun.

"Biasa aja njem!" Renjun memukul pelan lengan Jaemin dan berlalu pergi.

Jaemin berjalan menuju parkiran untuk mengambil motornya. Jangan salah, walaupun Yuta sangat strict dia juga memfasilitasi anak - anaknya, alasannya sih supaya mereka semangat sekolah. Tetapi aturan pulang sebelum jam 7 malam masih berlaku.

Baru saja Jaemin menyalakan motornya, tiba - tiba matanya tertuju dengan seorang laki - laki tampan yang sedang tersenyum kepadanya.

"Jeno?"

Jeno menghampiri Jaemin yang masi terdiam.

Blug~

Jeno memeluk erat Jaemin sampai Ia terhuyung hampir jatuh dari motor.

"Aku kangen..." Jeno mengusap rambut Jaemin.

Jaemin hanya terdiam dan membalas pelukan Jeno. Dia juga rindu dengan teman spesialnya. Sebenarnya bisa saja mereka bertemu setiap hari karena rumah mereka yang berjarak hanya beberapa blok, namun Ayah Yuta yang sangat strict membuat mereka harus ada jarak ditambah mereka yang berada di beda sekolah.

"Kamu sehat sayang?" Jeno melepaskan pelukannya lalu menangkup pipi Jaemin.

Jaemin hanya tersenyum dan mengangguk.

"Syurkulah, udah lima hari kita ga ketemu, ga kabaran semenjak hari itu, maaf.." Jeno mengulum bibirnya.

Jaemin menggeleng, "Gapapa Jeno.. Aku juga minta maaf waktu itu salah ngasih informasi. Hmm, yang penting sekarang Ayah ga ngungkit lagi masalah itu,"

"Sekarang kamu mau ke mana?" Jeno menatap Jaemin.

"Aku mau jemput Taro," Jaemin tersenyum. "Mau ikut?"

"Sungchan aku suruh jemput aja gimana ya?" Jeno memberikan sebuah ide.

Jaemin sedikit berpikir, menimbang masalah yang akan timbul jika itu terjadi.

"Aku izinin ke Ayah kamu," Jeno tersenyum.

Jaemin melotot, "JANGAN NGAWUR,"

"Kan yang penting izin, ya ya ya? pasti dibolehin, kita udah jarang jalan bareng," Jeno memohon dengan mencubiti pipi Jaemin.

"Tapi... Jen... ga bakalan diijinin..." Jaemin menggigit bibirnya.

Jeno tidak mendengarkan Jaemin, Ia langsung mencari nomor Yuta pada ponselnya.

"KAMU MAU NGAPAIN!?!?"

Jaemin ingin merebut ponsel Jeno tapi gagal, Jeno lebih dulu menjauhkan ponselnya.

"JENO!" Jaemin sangat panik saat melihat Jeno mulai menelepon Yuta.

"Sssttt.."

Cup~

Jeno mengecup singkat bibir Jaemin.

"Haloo?"

"Halo om, ini saya Jeno,"

"Udah tau, kenapa?"

"Saya boleh meminta izin ga om? buat jalan bareng Nana, soal Taro nanti biar Sungchan yang jemput. Gimana om?"

Hening sebentar tidak ada suara.

Jaemin sudah memasang wajah masam.

"Saya ga akan buat Nana lecet sedikitpun dan saya yakin Taro juga bakal dijaga baik - baik sama Sungchan,"

Masih hening.

Jaemin menunduk pasrah.

"Kamu sekarang di mana?"

"Udah di sekolahnya Nana,"

"Yaudah hati - hati ya, jangan sampai larut pulangnya, sebelum saya sampai rumah, Nana dan Taro harus udah ada di rumah!"

"Siap Om! Makasih Om!"

"AYAHH, AYAHH BENERAN DIBOLEHIN?" Jaemin merebut ponsel milik Jeno.

"Iya sayang, jaga diri ya Na, kalau ada apa - apa langsung telpon Ayah,"

"AAAA MAKASIH AYAHHH, SAYANG AYAHHH"

"Sama - sama sayangnya Ayah, Ayah matiin telponnya dulu ya? Bye, I love you!"

"I LOVE YOU MORE AYAHHH!"

Pipp~

"YEAYYY, THANK YOU JENOO~" Jaemin memeluk erat Jeno.

Jeno hanya tersenyum hangat dan mengusap rambut Jaemin.


Swipe for next

Pacar Lima Restu 🌷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang