O24 : Serius !?

8.4K 1.3K 90
                                        

Hendery dan Dejun belum menyadari Yuta yang sudah mendekati mereka, mereka masih menikmati ciuman itu.

"EHEM!" Yuta mengeraskan suara.

Hendery dan Dejun saling mendorong, menunduk malu. Baru menyadari kehadiran Yuta.

"M-maaf om.." Hendery mengeluarkan suara.

Yuta menghela nafas, tiba - tiba Ia mengeluarkan ponselnya hendak menelepon seseorang.

"Ayah, maaf.. tapi..."

"Diem!" Tegas Yuta.

Dejun menunduk takut. Hendery merengkuh bahu Dejun, mencoba menenangkan.

"Halo Yut.. kenapa tumben nelpon gue?"

"Oh iya John, cepet ke rumah gue!"

Hendery terkejut, ternyata Yuta menelepon Papanya. Apakah Yuta akan memberikan hukuman untuknya? karena sudah lancang mencium Dejun.

"Mau ngapain?"

"Ajak Ten sekalian!"

"Hah tumben, anak gue buat salah kah?"

"Bahas pernikahan Hendery sama Dejun!"

"HAH!?!?"

Johnny di sebrang telepon, diikuti Hendery dan Dejun.

"Udah cepet, gue tunggu!"

"O-oke.."

Yuta memutus panggilan lalu menatap Hendery dan Dejun bergantian. Ia terkekeh pelan.

"Kenapa bengong? yaudah ayo masuk rumah sambil nunggu Papanya Hendery,"

Dejun dan Hendery saling berpandangan, masih mematung menatap Yuta yang sudah memasuki rumah.

◾🔸◾🔸
🎼🎼🎼


"Lo serius bro?" Johnny menatap Yuta yang sedang menyeruput Teh.

Yuta mengangguk santai, sembari meletakan cangkir ke meja.

"Apa ga terlalu keburu Yah? Dejun aja baru lulus bulan depan...." Winwin mengusap lengan Yuta.

"Bener kata Winwin... Ayo lah mereka masih muda...." Ten menimpali.

"Tanya Hendery," Yuta menatap Hendery.

Mata Hendery mengerjap terkejut, Ia mencoba mengatur nafasnya lalu menegakan bahunya dan tersenyum.

"Saya siap menikahi Dejun, Om!"

Dejun tersenyum dan mengangguk mendengar itu. Ia menyetujui.

"See? gue lebih tahu dari kalian..." Yuta berkata santai.

Johnny sedikit mendengus, Ia sangat benci dengan sifat tengil Yuta itu.

"Kamu serius?" Ten menatap lekat anak sulungnya tersebut.

"Aku serius Mae. Aku udah mapan, Dejun juga udah lulus. Kita sama - sama cinta, nunggu apa lagi? Mae takut karena Mae mikir kehidupan pernikahan itu sulit. Tapi kalau aku ga mencoba hidup mandiri, sampai kapan coba aku bisa mandiri?"

Yuta tersenyum mendengar perkataan Hendery.

"Hmmm, lagi pula setelah kami menikah juga pasti masih berkunjung kerumah Ayah, kerumah Om Johnny..." Dejun menambahi.

"Okey, setelah Dejun wisuda kita adain pernikahan!" Johnny mengangguk yakin.

"Kita adain lamaran dulu ga? mungkin dua minggu besok?" Ten menyarankan.

Pacar Lima Restu 🌷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang