Setelah 2 bulan Dejun pindah ke Canada dengan Hendery. Kini hanyalah Renjun dan Shotaro yang masih tinggal serumah. Namun mereka tidak terlalu merasa kesepian karena Haechan dan Guanlin sering berkunjung ke rumah mereka.
Hari ini, Renjun, Haechan dan Guanlin sedang mengerjakan tugas kuliah bersama.
"Lo serius anjing!?" Guanlin menatap serius Haechan.
Haechan hanya tersenyum dan mengangguk.
"Lo ga hamil kan?" Renjun menggigit bibirnya.
"Mata lo! ga lah. Justru itu, Mae nyuruh Kak Mark nikahin gue biar ga kecolongan. Lagipula Kak Mark juga udah mulai mapan karena usahanya berkembang pesat,"
"Yaelah," Renjun menghela nafasnya setelah mendengar penjelasan Haechan tadi.
"Kalau lo nikah, ntar jarang kumpul dong kita?" Guanlin berdecak pelan.
"Ya ga gitu, gue masih bisa tetep kumpul sama kalian kok," Haechan terkekeh.
"Ayo nikah..." Guanlin menyenggol Renjun, "Yang lain udah pada nikah lho.."
"Gue injek pala lo nih!" Renjun mendorong Guanlin.
Haechan hanya tertawa ringan melihat interaksi pasangan itu.
"Yang bantuin," Renjun berpegangan di lengan Guanlin, hendak berdiri.
"Beban lo ah.." Dengan lembut Guanlin membantu Renjun berdiri.
Renjun sudah bisa berdiri, semenjak melakukan treatment yang disarankan oleh Kakek kemarin. Ternyata benar, Renjun kekurangan kalsium dan Ia juga overtraining. Namun, sekarang Ia sudah bisa berjalan meski saat berdiri masih sedikit sakit.
"Mau kemana?" Guanlin memandangi Renjun yang hendak berjalan.
"Kamar mandi, mau ikut!?" Renjun melirik sinis lalu bergegas menuju ke kamar mandi.
Haechan terkikik melihat raut wajah Guanlin yang terlihat kesal, "Susulin sana!"
"Jangan lah, ntar malah terjadi hal - hal yang tidak diinginkan," Guanlin menghela nafas dan memposisikan duduk di sebelah Haechan.
"Ya gapapa kan? terjadi hal - hal yang tidak diinginkan?" Haechan tak henti - hentinya terkikik.
"Gue masih sayang nyawa please..." Guanlin mendengus kesal. Terlintas di benaknya, Yuta sedang membawa tombak yang siap mengujaminya.
Haechan terus saja menggoda Guanlin. Namun Guanlin hanya menjawab singkat. Jujur saja, Ia ingin sekali menampar mulut Haechan. Bocah itu sangat menyebalkan.
🔸◾🔸◾
🎼🎼🎼"MOON!" Shotaro menggoyangkan badan Winter.
Winter tidak bergeming, Ia masih terkikik memandangi layar ponsel milik Shotaro.
"Ah kamu mah gitu!!" Shotaro mendengus kesal sembari mendudukan dirinya di sebelah Winter.
"Jiakh, clbk sama Sungchan nich!" Winter masih terkikik.
"Ga! aku ga mau sama dia! tukang goshting!"
"Menghadeh, awas aja nanti kamu jadian. Aku bakalan ketawa paling keras!"
Shotaro menghiraukan perkataan Winter, Ia melanjutkan aktivitasnya, mengerjakan tugas sekolahnya yang masih terbengkalai. Sedangkan Winter masih saja berkutat membaca chat Shotaro dan Sungchan.
"Jangan dihack loh!" Shotaro berbicara sembari menulis.
"Ga astaga, negatif thinking!" Winter menjulurkan lidahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/287984825-288-k940181.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Lima Restu 🌷
Novela Juvenil♡ Kerandoman para bujang Neo Residence untuk mendapatkan restu Ayah Yuta. ------------------------------------------------ Sequels : 1. Pacar Lima Restu 2. Teman Lima Musuh 3. Kisah Lima Bujang (Prequel) .・゜゜・bxb story with adult content