Pacar Lima Restu 🌷

OO3 : Moon dan Suh

Di jam yang sama, di rumah keluarga Taeil dan Doyoung.

"Cug, lo tau ga?" Yangyang menarik adiknya yang sedang bermain Game di PS 5.

"Kenapa bang?" Winter berbisik.

"Lo tau kan bokap nyokapnya Haechan sama Hendery?" Yangyang melirik sekitarnya. Memastikan bahwa di ruang game hanya ada Dia dan adiknya saja.

"Iya, kenapa?" Winter ikut melirik sekitar.

"Tapi lo diem ya cug..." Yangyang memelankan suaranya.

"Iya anjir gue diem," Winter menajamkan matanya.

"Tadi, gue denger... waktu Mamah ngobrol sama Papah..." Yangyang masih melirik ke sekitar.

"Iyeee, terus?" Winter sangat antusias.

"Katanya mereka diundang ke ulang tahun nikahnya Om Johnny sama Tante Ten.." Yangyang semakin memelankan suaranya.

Winter mengangguk.

"Ulang tahun pernikahan mereka ke 20 tahun.."

Yangyang menggigit bibirnya.

"....Dan si Hendery anak pertama umur 21 tahun..."

Winter otomatis menutup mulutnya, menahan agar tidak berteriak.

"Itu jelas banget ga sih kalau mereka nganu," Yangyang memicingkan matanya.

"Gibahin siapa lagi?"

Yangyang dan Winter sangat terkejut saat melihat Doyoung di depan pintu.

"Eh Mamah.. Hehehe.." Yangyang menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Udah jam setengah 1 dini hari. Tidur, besok kalian sekolah kan?" Doyoung menatap anak - anaknya.

"Iya mah ini aku mau tidur..." Winter berjalan cepat ke kamarnya meninggalkan Yangyang.

"Yangyang cepet tidur!" Doyoung berkata sedikit keras.

Yangyang hanya mengangguk dan berjalan cepat melewati Doyoung.

Doyoung hanya bisa memutar bola matanya. Terus berpikir bagaimana bisa anak - anaknya sangat hobi menggosipkan orang lain.

🔸◾🔸◾
🎼🎼🎼

"Jangan lupa pakai kondom dek!" Ten berbicara tegas dengan Haechan.

"Iya Mae, tadi kak Mark udah pakai.." Haechan mendengus.

Keluarga Johnny dan Ten adalah keluarga yang sangat berbanding terbalik dengan Keluarga Yuta. Mereka membebaskan anaknya asalkan mereka bisa bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan. Tetapi mereka tetap memberikan arahan yang baik dan benar untuk anaknya.

Saking terbukanya, Ten pernah terang - terangan berbicara kepada Mark, jika ingin berhubungan seks dengan Haechan jangan sampai kebobolan. Ia bahkan menyarankan berapa kali sebulan untuk berhubungan agar mereka tetap sehat. Dan ya, keluarga Johnny dan Ten keluarga yang bodo amat dengan omongan tetangga. Mereka mempunyai aturan sendiri untuk keluarganya.

"Hey dude, Your study is going well right?" Johnny menepuk bahu Hendery yang sedang membaca buku.

"Yes Papa, everything is going well!" Hendery mengacungkan jempol.

"And.. how about your relationship?" Johnny bertanya.

Hendery terdiam.

"Pa.. Please don't asked about that.." Ten tersenyum.

Hendery hanya memaksakan senyumnya.

"How is it going dude? i just want to know about your relationship with Dejun," Johnny mengacak rambut Hendery.

"Hmm, Dejun have a crush with Lucas, not for me..." Hendery memandang kosong bukunya.

"Tau dari mana coba?" Haechan menimpali.

"I'm just guessing," Hendery menarik sudut bibirnya.

"What? You just guessing? Ga ada bukti kan? itu cuma ada di kepala abang doang!" Haechan mulai emosi.

"Dery, sifat Dejun itu mirip banget sama Ayahnya. Jadi kalau kamu bisa ambil hati Dejun otomatis Ayahnya bakal restuin," Johnny terkekeh.

Hendery menatap Papanya, mencerna kalimat tersebut.

"Kamu ga paham? astaga!" Johnny menepuk jidatnya.

Haechan berjalan mendekati Hendery dan menangkup pipi Kakaknya itu. Sehingga mata mereka saling menatap.

"Lo harus ambil hatinya kak Dejun, selagi ga ada kejelasan hubungan kak Dejun sama Lucas, Gass terus. Note for you bang.... seisi komplek, sorry mungkin satu dunia tahu kalau pengen dapatin anaknya Om Yuta, lo harus ambil hatinya Om Yuta dulu! tapi special for Kak Dejun, It's more easier karena mereka punya sifat yang sama! jadi ketika lo bisa ambil hatinya kak Dejun lo juga bisa ambil hatinya Om Yuta sekaligus!!!!"

Hendery hanya menganga mendengar penjelasan Haechan.

"DO YOU GET IT????" Haechan berteriak di depan muka Hendery.

Johnny dan Ten terpingkal melihat kelakuan kedua anaknya tersebut.

"I GOT IT!!!!" Hendery ikut berteriak.

"SEMANGAT!" Haechan menepuk bahu Hendery.

Hendery berdiri lalu mengepalkan tangannya dan berteriak.

"DENGAN IZIN PAPA DAN MAE, SAYA INGIN MEMPERJUANGKAN ANAK SULUNG OM YUTA SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN,"

"GO GO GOO!!" Johnny ikut berteriak.

"JUST GOOO!!" Ten bersorak.

"MAJU TAK GENTARR!!!" Haechan ikut mengepalkan tangannya.

Swipe For Next