O35 : Mr. S

8.1K 1.1K 118
                                        

"TOLONG!!!"

Renjun berteriak kesakitan ketika Ia tiba - tiba tergelincir saat menuruni tangga.

Semua orang yang sedang berkumpul di ruang tamu spontan mendekati Renjun yang berdiam diri di pertengahan tangga.

"Kamu gapapa sayang?" Yuta mengusap bahu Renjun.

Yuta membantu Renjun untuk berdiri.

"SAKIT!!! GA BISA BUAT BERDIRI!!" Renjun merasakan sakit yang luar biasa saat Ia berusaha untuk berdiri.

"Ga bisa buat berdiri?" Yuta mulai merasa khawatir.

Renjun menggeleng kuat, Ia mulai menangis. Demi apapun kakinya sangat sakit.

"Aduh gimana..." Yuta mulai panik.

Guanlin yang ada di sana langsung membentak, "YA BAWA RUMAH SAKIT LAH PAK!! ANAKNYA SAKIT!!"

Guanlin segera menggendong Renjun dengan hati - hati memastikan bahwa kekasihnya tidak semakin terluka.

"SIAPAPUN SIAPIN MOBIL!!!" Teriak Guanlin.

Dengan bergetar Yuta melangkahkan kakinya keluar dan mempersiapkan mobil untuk Renjun. Saat Ia ingin mengeluarkan mobil, Ia malah tidak sengaja menginjak pedal gas padahal Ia ingin mengerem. Untung saja dengan cepat Ia bisa mengerem kalau tidak Ia bisa menabrak gerbang rumah yang masih tertutup.

Jeno mengetok pintu mobil.

"K-kenapa?" Yuta menurunkan kaca mobil.

"Biar saya aja! Ayah pasti lagi ga fokus.." Jeno menatap mertuanya itu.

Yuta terdiam sejenak. Ada betulnya juga, pikirannya sedang tidak fokus karena terlalu lelah  mengkoordinasi acara pernikahan Hendery dan Dejun beberapa hari kemarin.

"Ayo Ayah, Renjun keburu kesakitan!" Imbuh Guanlin yang masih menggendong Renjun.

Dengan cepat Yuta bergeser, mempersilakan Jeno mengambil alih kemudi. Laki - laki itu dengan sigap menjalankan mobil saat Guanlin dan Renjun sudah masuk.

Dejun berlari dan membukakan gerbang untuk memberikan akses mobil itu lewat.

"Ada apalagi ini..." Winwin menatap khawatir mobil tersebut yang sudah melesat jauh.

"Bunda ga perlu khawatir, Renjun ga akan kenapa - napa kok!" Jaemin mencoba tersenyum dan mengusap lengan Winwin.

"Tapi...." Winwin berhenti berbicara.

"Aku tahu Bunda sedikit trauma dengan kejadian itu," Jaemin sedikit terkekeh, "Renjun ga akan melakukan hal itu kok.."

Winwin membulatkan matanya, Ia tahu kemana arah pembicaraan Jaemin. Padahal maksud perkataannya bukan seperti itu namun Ia memaklumi jika orang yang sedang hamil pasti lebih sensitif.

"Aku telpon Taro dulu lah, biar dia pulang," Dejun menjauh lalu mengambil ponselnya untuk menelepon Shotaro.

"Taro sekarang main terus ya?" Jaemin tersenyum.

"Iya Na, bikin Ayahmu itu ketar ketir, Hahahaha.." Winwin terkekeh.

◾🔸◾🔸
🎼🎼🎼

"Taro, kamu beneran gamau aku temenin?" Winter memandang khawatir Shotaro.

"Ga usah! Lagian aku juga ga bakal di apa - apain!" Shotaro melambaikan tangannya.

"Ayolah, walaupun kamu kenal dia tapi kan sama aja dia orang asing!" Winter menggoyangkan badan Shotaro.

"Aku percaya dia kok, kamu jangan terlalu khawatir Moon!" Shotaro mengacak rambut Winter.

Pacar Lima Restu 🌷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang