O32 : Lima bulan

9.3K 1.3K 232
                                        

Tepat empat bulan setelah kejadian itu, Jaehyun sudah mendekam di sel tahanan. Tapi karena penyilidikan yang detail, Jaehyun terbukti tidak  sepenuhnya bersalah, jadi hanya aset mobil dan membayar denda saja yang harus Jaehyun serahkan sedangkan rumah tidak termasuk.

Keluarga Jung menjalani hidup seperti biasa namun kini Mark lah yang menjadi kepala keluarga. Ia menunda untuk pergi kuliah ke luar negeri karena tabungan keluarganya hanya cukup untuk membiayai adik - adiknya. Sekarang Ia sedang merintis usaha kecil - kecilan yang dibantu oleh Taeyong tentunya.

Sedangkan Sungchan dan Beomgyu melanjutkan sekolah juga seperti biasa. Sungchan diam - diam mengambil kerja Part Time, setelah pulang sekolah Ia selalu izin untuk kerja kelompok tapi sebenarnya Ia pergi bekerja. Ia tidak bisa hanya diam saja disaat keluarganya jatuh seperti ini. Beomgyu juga sekarang jadi rajin menabung, walaupun sebenarnya Ia selalu menangis ketika harus menahan diri untuk membeli barang branded yang Ia inginkan.

Bisa dibilang, Keluarga Jung sedang berada di titik di mana mereka harus benar - benar merasakan menahan diri untuk tidak berfoya - foya seperti dulu. Demi keberlanjutan hidup mereka.

Lalu Jeno?

Sudah satu bulan Jeno tinggal di kontrakan dengan Jaemin. Sesuai kesepakatan mereka, setelah urusan sekolah selesai mereka akan menikah dan menjalani hidup mandiri.

"Sayang, aku berangkat kerja dulu ya!" Jeno memakai jaketnya.

Jaemin berjalan keluar dari kamar sembari mengelus perutnya yang sudah membesar. Usia kandungannya sudah lima bulan.

"Kalau ada apa - apa, seperti biasa telpon aku!" Jeno mengecup pipinya.

"Dompet udah dibawa?" Jaemin menatap suaminya itu.

"Sudah!" Jeno mengangguk.

"Hmmm, air putih udah?" Jaemin bertanya lagi.

"Sudah sayangku," Jeno menunjukan botol yang Ia masukin ke tasnya.

"Heleh, kemarin aja malah lupa bawa dompet.." Jaemin mendengus sembari merapikan jaket Jeno.

"Kemarin aku telat bangun, seharusnya jam 7 pagi aku udah bisa narik customer tapi aku telat, jadi buru - buru deh.." Jeno menunjukan cengirannya.

Jeno sekarang bekerja sebagai ojek online semenjak pindah. Penghasilannya tidak begitu besar, namun cukup untuk membiayai keluarga kecilnya serta menabung untuk keperluan persalinan Jaemin. Seperti apa yang Yuta perintahkan waktu itu.

"Nanti sore aku dijemput sama Ayah buat pulang ke rumah. Bantu persiapan pernikahannya Kak Dejun. Kamu nanti pulang langsung ke sana aja ya?" Jaemin tersenyum.

"Siap Buna!" Jeno berpose hormat.

"Great! Sekarang ayo pamit dulu sama si kecil," Jaemin mengusap perutnya.

"Hei," Jeno berjongkok lalu membelai perut buncit Jaemin, "Ayah kerja dulu ya, jangan buat Bunamu itu kesusahan. Sehat terus ya, Ayah sama Buna ga sabar ketemu kamu.. Jung Jisung!"

Jaemin sudah melakukan USG tempo lalu dan dokter bilang bahwa buah hatinya adalah laki - laki. Karena tak sabar, Jeno langsung memberikan nama untuk buah hatinya dan Jaemin menyetujui itu.

Jaemin tersenyum saat merasakan perutnya ditendang oleh buah hatinya di dalam.

"Aih, dia selalu nendang," Jeno berdiri lalu menatap Jaemin, "Apa gedenya bakalan jadi pemain bola ya?"

Jaemin terkekeh mendengar itu, "Udah - udah sana berangkat kerja,"

"Oh iya hehehe," Jeno mengecup kening, hidung dan bibir Jaemin, "Kerja dulu ya, I love you!"

Pacar Lima Restu 🌷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang