Renjun berjalan di koridor sekolah bersama Jaemin. Masing - masing di tangan mereka memegang bekal makanan. Hari ini mereka pulang larut karena ada tambahan pelajaran untuk mempersiapkan Ujian Nasional dan setelah itu mereka harus bertempur menghadapi SBMPTN jika nanti mereka tidak lolos SNMPTN."Na, gimana hubungan kamu sama Jeno?" Renjun melirik Jaemin.
"Hm? yaudah seperti biasa kita masih sembunyi - sembunyi. Sebentar lagi juga kita lulus sekolah dan dibolehin Ayah pacaran. Jadi ya aku harus sabar dikit deh.." Jaemin tertawa ringan.
"Terus..." Renjun mengulum bibirnya singkat, "Terus Taro sama Sungchan?"
Renjun hanya ingin tahu bagaimana kabar hubungan mereka. Mengingat tidak ada yang tahu tentang skandalnya dengan Sungchan kecuali orang - orang yang kemarin berada di rumah Sungchan, saat Ayah Yuta menggrebek.
"Gatau, Sungchan jarang chat aku lagi buat nanyain Taro. Kamu tanya Kak Dejun aja sih Njun, Taro seringnya curhat sama dia," Jaemin melirk Renjun.
"Kalian sering curhat sama Kak Dejun?" Renjun bertanya lagi.
"Iya, Kak Dejun itu kaya Ayah sama Bunda digabungin. Jadi bener - bener ngertiin kita. Hmmm... Njun?" Jaemin berhenti melangkah dan menatap Renjun.
Renjun sedikit terkejut lalu menghentikan langkahnya.
"Jangan tersinggung ya Njun? Kak Dejun sering banget ngerasain, kalau kamu satu - satunya adik yang tertutup sama dia. Aku sih ga masalah, cuma aku tahu kalau Kak Dejun itu sebenarnya ingin lebih dekat sama kamu, iya setiap hari kalian ngobrol bareng tapi cuma bahas pelajaran. Tapi apa pernah kalian deep talk tentang masalah kehidupan?"
Renjun menggeleng.
"Kak Dejun itu ga seserius itu kok orangnya. Jangan takut, justru kamu sama Kak Dejun itu lebih galakan kamu.." Jaemin terbahak.
"MAU MATI LO!?" Mata Renjun melotot.
"Tuh kah... Hahahaha... santai dong pacarnya Yeonjun hahahaha...." Jaemin tidak bisa menahan tawanya.
"DIH LO KOK!? " Renjun mendengus lalu berlalu mendahului Jaemin.
Kaki mungil Renjun melangkah memasuki kelasnya. Masih sepi, belum banyak orang di dalam. Tapi..
"Morning!" Yeonjun tiba - tiba muncul di depan Renjun.
Renjun tidak merespon Ia hanya melewati Yeonjun.
"Udah ngerjain tugas Njun?" Yeonjun berjongkok di depan meja Renjun.
"Udah," Renjun menjawab singkat.
"Sudah kuduga!" Yeonjun tersenyum, "Yaudah sampai ketemu istirahat nanti," Yeonjun kembali ke mejanya paling belakang.
Renjun bernafas lega. Setidaknya Yeonjun tidak terlalu membuatnya risih.
Dua puluh menit kemudian bel masuk sekolah berbunyi. Renjun segera mempersiapkan lembar tugas yang Ia kerjakan semalam dengan bantuan Dejun.
"Gila ya susah banget soalnya," Celetuk Jeongin teman sebangku Renjun.
Renjun hanya mengangguk, Ia masih fokus mengaduk tasnya mencari lembar tugasnya.
"Haloo, selamat pagi anak - anak,"
"SELAMAT PAGI PAK!" Serentak semua murid menjawab salam dari guru sejarah mereka, Pak Jinyoung.
"Ketua kelas minta tolong kumpulkan lembar tugas semua murid ya?" Pak Jinyoung berbicara sembari duduk.
"Baik pak," Guanlin sang ketua kelas mulai memutari kelas.
"Punya lo mana? sini sekalian?" Jeongin tersenyum kearah Renjun.
![](https://img.wattpad.com/cover/287984825-288-k940181.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Lima Restu 🌷
Fiksi Remaja♡ Kerandoman para bujang Neo Residence untuk mendapatkan restu Ayah Yuta. ------------------------------------------------ Sequels : 1. Pacar Lima Restu 2. Teman Lima Musuh 3. Kisah Lima Bujang (Prequel) .・゜゜・bxb story with adult content