"Mah, kenapa semua orang takut sama Om Yuta ?" Winter menatap Doyoung yang sedang merekap nilai mahasiswanya. Ya, dia adalah seorang Dosen.
"Ya karena Om Yuta galak!" Yangyang yang menjawab.
Taeil yang sedang membaca koran tertawa ringan mendengar itu.
"Mamah lagi ribet, tuh suruh Papah yang jelasin," Doyoung melirik Taeil.
Taeil berdeham pelan lalu mulai menjelaskan.
"Sebenarnya bukan takut sih cuma kita males aja kalau ada masalah sama Yuta. Dia orangnya detail banget, kalau belum selesai masalahnya bakalan diungkit sampai akhir zaman. Hahahaha...."
Kini giliran Yangyang dan Winter yang tertawa.
"Papah, Yuta, Jaehyun dan Johnny dulu adalah teman sekolah. Kalian udah tahu kan soal itu?"
Yangyang dan Winter nengangguk.
"Kalau boleh jujur di antara kita berempat, Yuta yang paling bawah dalam hal pelajaran. Dia selalu mendapatkan nilai jelek. Mana lagi Dia suka bolos, tawuran, malakin orang, pokoknya paling ga beraturan,"
Yangyang dan Winter saling bertatapan, sedikit tidak percaya.
"Tetapi selepas itu, Yuta paling berani di antara kita berempat. Dia pernah nonjokin kepala sekolah gara - gara kepala sekolah itu membela pembully yang pernah bully Papah dan Jaehyun..."
Doyoung yang mendengar itu tersenyum hangat.
"PAPAH NGARANG AH!!!" Winter protes.
"Papahmu ga bohong sayang.." Doyoung menatap Winter.
"Terus Om Yuta gimana?" Yangyang penasaran.
"Waktu kejadian itu kita di kelas akhir. Yuta tetap melaksanakan Ujian Nasional walaupun setelah itu Dia dimasukan Penjara karena kasus kekerasan. Dia di penjara selama hampir tiga tahun,"
"HAHHHHH!??" Yangyang dan Winter berteriak bersamaan.
"Iya, Papah, Jaehyun dan Johnny merasa gagal menjadi sahabat Yuta. Kita bertiga udah menawarkan bantuan untuk Yuta agar bisa bebas dari Penjara. Tetapi Yuta menolak, yaudah mau gimana lagi....
.....Beberapa saat setelah Yuta bebas, kami melanjutkan studi ke luar negeri kecuali Yuta. Selama di luar negeri, Papah jarang kabaran sama Yuta. Tapi waktu itu dapat kabar kalau Yuta melamar Winwin tetapi ditolak keluarganya, tuh Mamah yang lebih tahu, dia temen deket Winwin,"
"Hahahaha..." Doyoung tertawa singkat, "Ya iyalah ditolak, orang Yuta cuma lulusan SMA mana Dia mantan Narapidana lagi. Dia ngelamar belum punya apa - apa, mana lagi Winwin itu kembang desa, banyak banget yang naksir. Papah kalian aja pernah naksir...." Doyoung melirik Taeil.
"Upsie!" Winter menutup mulutnya.
"Terus kenapa bisa direstuin?" Yangyang semakin penasaran.
"Semua berawal dari Yuta di penjara. Di sana Dia suka menolong Narapidana yang lain, bahkan sampai bermasalah sama kepolisian. Tetapi namanya juga Yuta, selalu membela kebenaran. Setelah dia bebas dari Penjara, orang - orang yang dibantunya merasa berhutang budi dan bersedia menjadi bawahan Yuta.....
.....Yuta merintis usahanya dengan para bawahannya yang tulus. Bahkan saat Yuta di titik di mana usahanya bangkrut, para bawahannya tetap bekerja walaupun tidak digaji. Yuta udah nyuruh mereka buat mencari pekerjaan yang lain tetapi mereka menolak....
....dengan hutang Bank, hutang tetangga, hutang sana - sani. Yuta dapat bangkit, usahanya kembali berkembang bahkan maju pesat. Di saat itulah dia kembali melamar Winwin, keluarga Winwinpun menyetujui. Kalian tahu kan Supermarket 'Yuwin' yang kesebar di mana - mana?"
"Itu punya Om Yuta !????" Yangyang sedikit kaget.
"Ya, itu punya Om Yuta. Dia menamai Yuwin, Yuta Winwin karena dia merintis usaha tersebut untuk mendapatkan Winwin. Dapat double dia, Winwin iya, uang iya, Hahahaha..."
Yangyang dan Winter terkesima dengan cerita tersebut.
"Ada yang mau ditanyain lagi?" Taeil tertawa melihat Yangyang dan Winter masih terbengong.
"Hmmm, kalau Uncle Johnny sama Auntie Ten itu emang bener mereka hamil di luar nikah?" Winter nyeletuk.
Taeil dan Doyoung saling menatap.
"Lo ngasal aja kalau nanya," Yangyang menabok bahu Winter.
"Iya, Ten hamil duluan," Doyoung yang menjawab.
Yangyang dan Winter pun terdiam.
🔸◾🔸◾
🎼🎼🎼
"Dejun udah mau lulus...." Winwin bersender di dada Yuta.
Posisi Winwin saat ini berada di pangkuan Yuta seperti koala. Mereka sedang berada di teras kamar. Sembari menikmati tengah malam, mereka sering mengobrol ringan.
Yuta hanya tersenyum manis sembari mengusap rambut coklat Winwin.
"Kamu sadar ga? di antara adik - adiknya yang lain, Dejun satu - satunya anak kita yang ga pernah jatuh cinta..." Jari Winwin mengusap dada bidang Yuta.
"Dejun jatuh cinta kok..." Yuta tersenyum.
Winwin otomatis menoleh ke arah Yuta.
Swipe for next
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Lima Restu 🌷
Roman pour Adolescents♡ Kerandoman para bujang Neo Residence untuk mendapatkan restu Ayah Yuta. ------------------------------------------------ Sequels : 1. Pacar Lima Restu 2. Teman Lima Musuh 3. Kisah Lima Bujang (Prequel) .・゜゜・bxb story with adult content
