O19 : Clubbing

9.1K 1.3K 61
                                        

Flashback

Jaemin menepuk - nepuk pipi Jeno yang sangat merah. Jeno sedang mabuk berat, akibat banyak meminum alkohol.

"Hyunjin! ini gimana? dia mabok.." Jaemin menatap Hyunjin.

"Tanggung jawab lo, lo kan pacarnya!" Hyunjin memakai jaketnya.

"Saran gue... lo... bawa.. ke room..." Minho menjawab, Ia juga sedang mabuk.

Jaemin membulatkan matanya.

"Daripada... lo... kena marah...." Minho menepuk - nepuk bahu Jaemin.

Jaemin menimbang - nimbang, ada betulnya juga. Kalau dia membawa Jeno dengan keadaan seperti ini, apa yang akan dikatakan Om Jaehyun? pasti Om Jaehyun akan mengadu kepada Ayahnya.

"Nih udah gue book dua kamar," Hyunjin menunjukan bukti booked pada ponselnya. "Gih bawa dia ke kamar nomor 124, lo ke kamar seebelahnya!"

"Jeno?" Jaemin menuntun Jeno untuk berjalan menuju lift. "Jeno kamu bener - bener ngerepotin aku!"

"Mmhhh.." Jeno mengendus leher mulus Jaemin.

"JEN!" Jaemin memukul kepala Jeno sangat keras yang membuat Jeno sedikit menggeram.

Jaemin dan Jeno memasuki lift, sepi. Hari ini bukanlah weekend. Itu alasan mengapa Club ini tidak terlalu ramai.

"Na... you're so sexy babe..." Jeno meracau sembari mengusap pipi Jaemin.

Jaemin bergidik ngeri, Ia merutuki dirinya sendiri yang memaksa ikut Jeno untuk clubbing. Seharusnya tadi Ia pulang dengan Renjun, mungkin sekarang Ia sudah tidur dengan nyenyak di kasurnya.

"Lo jangan macem - macem!" Jaemin meremas bahu Jeno.

Kling!

Lift terbuka.

Jaemin menuntun Jeno lagi, Ia membaca satu per satu nomor kamar.

"120...

"123...

"Nah itu diaaa!"

Dengan sedikit menyeret, Jaemin segera memasuki kamar nomor 124.

"DAH!" Jaemin melempar Jeno.

"LO TIDUR DI SINI YA? GUE TIDUR DI SEBELAH!"

Jaemin berteriak di hadapan Jeno. Tangannya menggapai kanopi pintu, hendak keluar.

"No babe..." Jeno menahan jemari Jaemin. "Bermainlah sebentar...."

"JENO JANGAN GILA!" Jaemin mendorong badan Jeno dan berusaha membuka pintu lagi.

Srek! Bug!

Jaemin didorong oleh Jeno. Badannya terpental ke lantai.

"JENO SADAR! ITU BUKAN KAMU!" Jaemin mencoba bangkit dari lantai, namun kakinya ditendang oleh Jeno. Jaemin mengerang kesakitan.

"Jangan melawan sayang..." Jeno menyeret Jaemin yang masih tertatih. "Aku yakin... kamu akan menikmati ini..."

Jaemin berusaha memberontak, mendorong, menendang Jeno. Namun sama saja, tidak ada efeknya untuk Jeno.

"Sssttt... Jangan melawan..." Jeno melepas gespernya lalu mengikat kedua tangan Jaemin.

Srek!

"ARGH!" Jaemin berteriak kesakitan ketika tangannya ditali sangat kencang.

Jeno menindih Jaemin, menahan kaki Jaemin yang masih memberontak.

Pacar Lima Restu 🌷 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang