- Flashback -
"Kenapa baru ngomong sekarang?"
Yuta menatap tajam Guanlin.
"Maaf Ayah..."
"Kenapa ga dari awal kamu mikir dulu? kalau udah ngejalin hubungan yang serius gini gimana coba?"
Guanlin terdiam.
"Udah ngomong sama Renjun tentang ini?" Yuta mengetuk - ngetuk meja kantornya.
Guanlin menggeleng.
"Kamu anak baik, Ayah setuju banget kalau Renjun sama kamu, dari awal malah. Tapi kalau soal beda keyakinan. Maaf, Ayah ga bisa restuin kalian, apapun alasannya,"
"Tapi Yah?" Guanlin menatap Yuta, "Kita sama - sama cinta... aku yakin Renjun juga ga masalah sama hal itu,"
"Kalian jadi keluarga aja ya? kalian masih bisa saling support," Yuta mengulum bibirnya.
"Renjun pasti bakalan sakit hati Yah.. kalau misal kita putus..." Guanlin menunduk.
"Sakit hati pasti, tapi Ayah yakin kalian bisa saling melupakan nantinya. Berdamai dengan perasaan masing - masing. Kalian pasti bisa melalui masa sulit itu.."
"Ga," Guanlin sedikit menggebrak meja, "Aku cinta sama Renjun! aku yakin, aku sama Renjun masih bisa bahagia walaupun beda. Renjun cinta sama aku, dan akupun juga. Kita udah ga bisa mencintai orang lain lagi. Kita udah--"
"Stop," Yuta bangun dari duduknya, lalu Ia berjalan menuju pintu, "Ga mau tahu, hubungan kamu sama Renjun harus berakhir!"
Tangan Guanlin mengepal kuat, berusaha menahan emosinya.
"Silakan keluar," Yuta membuka pintu kantornya, "Segera akhiri hubungan kalian atau Ayah sendiri yang akan mengakhiri hubungan kalian?"
- Flashback Off -
◾🔸◾🔸
🎼🎼🎼
"Ayo ih! kenapa ga mau?" Renjun menarik - narik kemeja Yeonjun.
"Ga, kita harus ngurangin seks Njun! ga sehat kalau keseringan," Yeonjun menggelengkan kepala.
"Kenapa si lo!? nyebelin banget!" Renjun mendengus kesal.
Yeonjun melangkahkan kaki, berjalan menuju pojok kamarnya dan mulai merapikan buku - buku di rak belajar yang ada di situ.
"YEONJUN!" Renjun berteriak, "KENAPA LO NYEBELIN!"
Yeonjun hanya melirik singkat lalu melanjutkan kegiatannya merapikan tempat belajarnya.
"Lo kenapa si hah!? kenapa ga mau!?" Renjun mendekati Yeonjun.
"Lo udah bosen sama hole gue ya?"
Yeonjun tidak merespon.
"Ayolah, gue lagi butuh pelampiasan!"
"Atau sekedar oral sex aja, ayoo!"
Renjun menarik - narik lengan Yeonjun. Namun Yeonjun masih enggan merespon.
"Oh.. atau jangan - jangan lo takut gue hamil ya?"
"Lo ga perlu tanggung jawab, gue bisa gugur--"
"Kalau ngomong jangan sembarangan," Yeonjun sedikit menyentil bibir mungil Renjun, "Ganti baju gih,"
"Baju apa?" Renjun menatap Yeonjun yang berjalan melewatinya.
"Baju yang bagus, ikut gue ke suatu tempat," Yeonjun tersenyum sembari menyemprotkan parfume ke seluruh badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Lima Restu 🌷
Teen Fiction♡ Kerandoman para bujang Neo Residence untuk mendapatkan restu Ayah Yuta. ------------------------------------------------ Sequels : 1. Pacar Lima Restu 2. Teman Lima Musuh 3. Kisah Lima Bujang (Prequel) .・゜゜・bxb story with adult content
