Chapter 21

8.9K 489 8
                                        

Ketemu lagi nih kita. Happy reading. And, jangan lupa vote ya.

Agam dan Cipta menuju gudang dengan tergesa-gesa. Beberapa kali Agam juga menabrak bahu siswa SMA Garuda 01 lainnya karena terburu-buru.

Langkah kakinya kian terhenti ketika mendengar suara tangis minta tolong dan pintu yang digedor kuat dari dalam. Awalnya rasa takut menghampiri Cipta. Namun, setelah tau suara itu berasal dari dalam gudang rasa takutnya perlahan menghilang digantikan dengan rasa khawatir sebagai seorang kakak.

"Siapa?" Cipta memastikan bahwa yang didalam sana adalah orang yang tinggal satu atap dengannya.

"Kak Cipta, to-tolong kak!" Suara Keysha bergetar menandakan ketakutannya.

"Key, jangan takut! Kakak bakal buka Pintu gudangnya!"

"Tolong kak,"

"Key, lo dengerin gue! Jangan panik dan lo jauh jauh dari pintu. Gue bakal dobrak pintunya, lo ngerti?" Tak ada sahutan dari dalam sana. Akan tetapi Keysha mengangguk dan menuruti kata kata Agam walaupun dia tahu pemuda itu tak bisa melihat nya sekarang.

Satu kali percobaan mendobrak pintu gudang, Agam gagal. Yang kedua hasilnya masih sama. Untuk ketiga kalinya Agam dan Cipta mendobrak secara bersamaan pun pintu gudang juga tak terbuka.

"Key?" Cipta memanggil, memastikan bahwa adiknya baik baik saja di dalam sana.

"Key?" Cipta mencoba kembali mendobrak pintu, akan tetapi yang didapatnya hanyalah lengannya yang yang terasa sakit.

Tangisan Keysha tak terdengar begitupun dengan teriakan nya lagi. Membuat Agam dan Cipta semakin panik. Baru saja Agam ingin pergi untuk mengambil kunci cadangan gudang pada satpam Alex lebih dahulu membuka Pintu gudang dengan kunci yang entah dari mana dia dapatkan.

Tak menunggu lama lagi saat pintu terbuka, Agam, Cipta bahkan Alex langsung masuk ke dalam sana dan melihat Keysha yang sudah tergeletak di bawah dengan wajah penuh air mata yang belum sepenuhnya kering dan juga baju yang kotor akibat debu dan sarang laba-laba di dalam sana.

Cipta bergegas menggendong adiknya ala bridal style, membawa nya langsung menuju UKS sekolah membuat mereka banyak diperhatikan oleh siswa-siswi sekitar.

"Minggir!" Teriak Cipta menggelegar, membuat siapa saja yang menghalang langsung memberi jalan untuk mereka.

Meletakkan adiknya di brankar UKS, cipta langsung menuju lemari mengambil minyak angin dan mengusapkannya pada hidung dan dahi adiknya.

Sedangkan Agam memberikan tatapan intimidasi pada Alex yang berada di sebelah nya dengan tatapan datar memandang tak lepas ke arah Keysha.

Perlahan mata terbuka dan kembali terpejam lagi ketika pusing langsung menyerang kepalanya. Alex yang berada tak jauh dari meja langsung memberikan gadis itu air putih, membuat Agam lagi lagi bingung akan sikap temannya yang tiba tiba berubah sedikit jauh lebih peka akan keadaan sekitar.

"Key, ada yang sakit?" Tanya Cipta ketika Keysha selesai meminum air putihnya.

Keysha menggeleng kemudian tersenyum kecil ke arah Agam dan Alex.

"Key beneran nggak apa-apa?" Tanya Cipta kembali memastikan kondisi adiknya sekarang.

"Key nggak apa-apa kak. Keysha cuman takut di dalam sana, gelap. Keysha takut." Ucap Keysha menatap lurus ke depan.

"Kenapa lo bisa kekunci di dalam sana?" Keysha menggeleng lemah menjawab pertanyaan Agam.

"Ngapain ke gudang?" Tanya Alex.

"Keysha mau ketemu sama kak Pita di sana. Keysha udah lama nunggu di sana trus tiba tiba ada kucing ngeong ngeong di dalam gudang, pas Keysha deketin dan mau keluar lagi dari dalam gudang pintunya udah dikunci."

F I G U R A N  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang