Chapter 37

7.7K 427 58
                                        

Hulaaaaa<3

Ketemu lagi, ayo vote sebelum baca, bagi yang blm follow, ayo follow, komennya juga lho, biar Arra cemungut.

Happy reading♡

Hari ini Pita sudah kembali bersekolah, dirinya sekali lagi mematut diri didepan cermin, lebam diwajahnya sudah tak seburuk kemarin. Ini semua berkat Alex, Pita harus berterima kasih nanti.

Dirinya langsung menuju meja makan, tetapi tak ada orang disana, bahkan tak ada satupun makanan.

Tak apa, batin Pita Setidaknya raga ku masih baik-baik saja, lanjut Pita membatin.

Tak menunggu apapun lagi, Pita langsung menuju halte dan menunggu angkutan umum. Untung saja dia mendapati uang yang terselip dibuku lesnya kemarin dan cukup untuk dia pergunakan untuk menaiki angkutan umum agar tidak terlambat ke sekolah dan juga untuk jajannya nanti.

Dengan senyum lebar, dirinya turun dari angkot dan memasuki pekarangan sekolah. Langkahnya terayun dengan semangat, tujuan utamanya adalah mencari Alex, tetapi malah bertemu dengan Sean dikoridor.

"Pagi, Pit."

"Pagi, Sean."

"Udah sembuh?" Pita mengangguk membalas ucapan Sean.

"Nggak kekelas? atau mau dianterin?" Goda Sean, Pita terkekh kecil dan menggeleng.

"Terus mau kemana?"

"Kekelas Agam."

"Lho, mau ngapain?"

"Ketemu Alex."

"Tumben."

"Mau bilang makasih sama Alex," jawab Pita.

"Perlu gue temenin atau..."

Sebuah suara memotong kalimat Sean, keduanya lantas berbalik dan mendapati Agam dengan langkah lebar menuju kearah mereka.

"Agam?" Suara Pita tercekat, dirinya bahagia sekaligus ketakutan, bahkan dia menautkan jari jemarinya.

"Pagi." Sean tercengang ditempatnya. Bukan sebuah rahasia lagi kalau sifat Agam pada Pita buruk setahun belakangan, dan sekarang, tiba-tiba pemuda itu datang dan menyapa Pita dengan senyum. Senyum yang amat dirindukan Pita.

"Pa...pagi." Agam menangkap nada ketakutan dalam suara Pita, dirinya lantas menggaruk belakang telinganya canggung.

"Aku mau ngomong berdua sama kamu, bisa?" Agam berucap, dan mengabaikan tatapan tajam dari Sean.

Pita terdiam, berusaha mencerna bahwa apa yang terjadi bukanlah hayalan atau mimpi semata.

Seolah mengerti apa yang difikirkan Pita, Agam langsung berucap, "Aku janji nggak bakal kasar sama kamu lagi." Agam berusaha menyakinkan Pita.

Akhirnya gadis itu mengangguk, melupakan tujuan awalnya untuk menuju kelas pemuda itu, bertemu Alex dan berterima kasih.

Bahkan Sean yang semula bersamanya sudah tak dia hiraukan, tatapan Agam mampu menghipnotis dirinya. Pita hanya bisa mengikuti kemana pemuda itu membawa dirinya.

Agam membawa Pita pada rooftop sekolah, dengan ditemani semilir angin, pemuda itu mengambil dua kursi dan dia letakkan secara berseberangan.

"Duduk, Pit," titah Agam, Pita hanya menuruti dalam diam.

"Aku minta maaf," ucap Agam. Pita langsung menatap lekat mata Agam, apakah dia baru saja berhalusinasi kembali?  tidak! Itu nyata.

"Aku udah maafin semua yang kamu lakuin, bahkan sebelum kamu repot-repot minta maaf."

F I G U R A N  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang