Chapter 22

7.6K 530 14
                                    

Happy reading para readers tercintahhh<3
Vote dulu dong sebelum baca cerita nya. Makasih.

Liora yang duduk di teras rumahnya menyambut Pita dan Sean setelah mobil mereka memasuki perkarangan rumah.

Liora memperlihatkan senyum terbaiknya. Sean yang melihat adiknya yang begitu antusias sebelum dia pergi menjemput Pita itu ikut tersenyum karena nya.

"Halo Liora." Ucap Pita sedikit menunduk mengusap pelan puncak kepala Liora itu seraya menyamakan tinggi mereka.

"Hai kak Pita."

"Liora apa kabar? Kenapa nggak nungguin di dalam aja? Disini kan dingin."

"Dia nggak mau. Dia antusias banget saat gue bilang lo bakal makan malam di sini." Sela Sean.

"Tapi, Liora tetap harus jaga kesehatan Liora sendiri ya? Kakak nggak mau Liora jadi sakit karena kedinginan di sini." Ucap Pita tulus lalu menuntun Liora untuk masuk kedalam rumah bersama sama.

Dimeja makan sudah terhidang beberapa menu. Aromanya masuk keindra penciuman mengocok perut Pita yang memang sudah lapar sedari tadi.

"Semoga kakak suka sama masakan kak Sean,"

"Lo bisa masak?" Tanya Pita sedikit tak percaya.

"Nggak, makanan yang ada di atas meja ini murni karena ilusi semata." Ucap Sean membuat Liora terkikik geli di sebelah Pita "Lagian pertanyaan lo ada ada aja deh Pit."

"Ya maap, namanya juga nanya. Gitu aja marah."

"Kak Sean nggak bakal berani marahin kak Pita,"

"Oh ya?" Liora mengangguk mantap "Karena kak Sean suka sama Kak Pita." Sean membulat kan bola matanya sedangkan Pita langsung salah tingkah di buatnya.

"Liora, makan dulu ayok, nanti makanan nya keburu dingin."  Sean mengalihkan pembicaraan

"Ayok. Aku juga udah lapar." Ucap Liora. Anak itu tau bahwa sekarang Sean dan Pita salah tingkah karena ucapannya tadi. Akan tetapi, Liora berfikir dengan mengatakan itu Pita tau perasaan Sean yang sebenarnya.

"Liora, kak Pita suapin ya?"

"Nggak usah kak. Kakak kan diajak kesini buat makan malam sama-sama bukan buat nyuapin aku." Ujar Liora "Lagian aku bisa makan sendiri kok kak." Lanjutnya.

"Kakak makan aja. Humm, kalau boleh kakak ambilin aja nasi sama lauk aku kak, hehehe."

Dengan senang hati Pita mengambil nasi dan juga lauk pauk untuk Liora, baru setelah itu dia mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

***

Setelah mereka makan malam, Sean membantu Pita mengerjakan soal ulangan dari Bu Ratna. Sedangkan Liora sudah lebih dahulu istirahat di kamarnya.

Hanya dentingan jam dinding yang menemani Pita dan Sean. Keheningan yang membawa kecanggungan berada di tengah tengah mereka berdua. Sean yang sibuk mengotak ngatik ponselnya mencari sumber materi yang bisa dijadikan acuan untuk Pita dan Pita sendiri sedang membolak balikkan buku mencari rumus yang tepat.

Beberapa kali Sean berdehem, berharap sebuah ide muncul agar dia bisa membuka percakapan. Ayolah, suasana ini sangat awakward. Sangat tidak cocok untuk mereka berdua. Bukan mereka berdua, hanya untuk Sean. Karena yang terlihat Pita sama sekali tak terusik dengan keheningan ini.

"Ehemm..."

"Lo kenapa Sean? Sakit?"

"Eh, hehehe." Sean menggaruk telinga nya walau tak gatal "Nggak Pit. Cuman gimana ya? Canggung aja gitu."

F I G U R A N  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang