Jangan lupa vote ya prend, biar author amatiran ini semangat nulisnya.
Happy reading<3SMA Garuda 01 mempunyai banyak siswa siswi berprestasi, termasuk Agam Nismara dan kedua teman nya, Cipta Bagaskara dan Alexio Mahendra.
Mereka dijuluki most wanted sekolah, bukan hanya karena kepintaran mereka tapi juga karena kenakalan yang sering di lakukan seorang remaja SMA pada umum nya, piala yang berada di ruang guru juga lobi utama separuh adalah hasil dari Agam dan kedua temannya selama 3 tahun terakhir, mereka bertiga memang sepakat untuk menunda kelulusan hanya karena sebuah alasan abusrd yaitu Masih ingin menikmati masa SMA setahun lagi dan melihat dedek gemes tentu saja itu adalah ucapan dari seorang Cipta, yang kala itu membuat dua temannya hanya menurut karena terlalu malas memikirkan alasan lain.
"Bro, kantin yok, kasian nih anak anak gue butuh asupan gizi yang seimbang," ucap Cipta berdiri lalu menepuk nepuk perutnya, seakan ada Kehidupan lain yang berada di sana.
Melihat tak ada tanggapan dari kedua teman nya membuat Cipta kesal sendiri. "Aduh Cipta kenapa lu pinter banget si, teman lu yang dua ini kan lahir di kutub Utara." Alhasil Agam dan Alex melotot membuat Cipta hanya cengengesan tak jelas. "Ya udah gue ke kantin dulu ya."
Sampai di depan pintu kelas Cipta melihat Pita dengan sebuah kotak bekal berwarna merah jambu.
"Pagi Pit,"
"Eh Cipta, pagi. Agam nya ada?"
"Seperti biasa Pit, manusia es batu pasti ada di kelas pacaran sama hp."
"Kalo gitu gue masuk dulu ya, btw lu mau kemana?"
"Mengisi kebutuhan anak anak gue," ucap cipta menunjuk perut nya "semangat ya Pit."
Pita terkekeh kecil menanggapi nya, lalu masuk ke kelas dengan senyum yang jarang menghiasi wajah nya itu.
"Pagi Agam." Tanpa menoleh-pun Agam sudah tau pemilik suara itu berasal dari sang perempuan yang satu tahun terakhir menjadi kekasih nya itu. Namun dia selalu enggan menjawab atau berterima kasih pada hal kecil yang di lakukan oleh Pita, menurut nya itu adalah sesuatu hal yang tidak penting dan Agam sendiri terlalu malas untuk menanggapi gadis nya.
"Aku bawain sarapan buat kamu, aku masak sendiri kok" walaupun harus menghadapi kemarahan mama dulu "di makan ya."
Tidak ada jawaban, Agam hanya fokus pada layar hp nya, sampai tiba tiba seorang gadis berambut sebahu menghampiri Agam dengan sekotak bekal di tangan nya.
"Hi kak Agam, aku bawain bekal buat Kakak, di makan ya Kak." Ajaibnya Agam tak lagi fokus memperhatikan hp nya. Menoleh pada gadis dihadapannya, senyumnya juga samar-samar ikut terbit
"Makasih," ujar Agam tulus. Rahang Pita hampir terjatuh. Ini bukan pemandangan langka, Pita sudah sering melihat hal seperti ini. Akan tetapi, kanapa rasanya masih sama seperti hari-hari sebelumnya? secinta itukah Pita kepada laki-laki dihadapannya ini?
"Sama sama Kak," jawab sang gadis tersenyum, menampilkan sederet gigi putih miliknya, membuat Agam mengacak sebentar rambut gadis itu. Hal itu tak luput dari pandangan Pita, membuatnya hati nya bagai di remas, bagaimana bisa pacarnya berlaku manis pada orang lain sedangkan pada dirinya yang berstatus sebagai pacar saja Agam terlihat tak peduli.
"Woi Dek ngapain di sini?" Itu suara cipta yang baru masuk ke kelas dengan bubur ayam di tangannya. Yap, gadis yang barusan memberikan sebuah bekal pada Agam ternyata adik nya cipta, dengan nama lengkap Keysha Almira.
"Eum, anu Kak..."
"Adek lo ngebawa bekal untuk pacar gue". Dengan menekan kan kata pacar Pita berharap si Keysha-Keysha ini tidak lagi menganggu Agam. Namun apa yang difikirkan pita salah, Agam malah melirik sinis ke arah nya membuat Pita membeku seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
F I G U R A N (END)
Fiksi Remaja⚠️WARNING⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA OKEY!! And semoga suka sama cerita nya. Mengalah bukan berarti kalah, hanya saja ada yang harus direlakan kala kita tau tak semuanya adalah milik kita. Ini tentang seorang gadis yang menghadapi dunia bersama bayang...